02. Rima's mate

44 15 1
                                    

Typo.

'Tenangkan resahku, Saat langkahku terasa berat.
Teduhkan jiwaku, Saat matahari bersinar terlalu pijar.
Karena dirimu satu-satunya yang kuandalkan.
Saat diriku tak mampu berdiri di sini, Sendiri,-'

-,Sheila on 7 - tunjukan padaku,-

Author

BRAKKK

Suara pintu didobrak keras sampai engselnya rusak dan seorang gadis dengan tampang khawatirnya berteriak teriak menghampiri gadis yang tengah terkaget dari tidurnyapun langsung bangun.

"RHEIMA! RHEIMA!, BAU VAMPIR SIAPA YANG ADA DI KAMARMU. OH MY GOD, ARE YOU OKAY, ARE YOU STILL ALIVE,ARE YO...?"

"Stop oke? Ini masih pagi. Jangan buat keributan" kata Rima sambil memutar bola matanya malas dan duduk diatas ranjang dengan rambut acak-acakan, "lagipula siapa yang tau bau vampir siapa, akukan bukan vampir, bodoh" lanjutnya sebal sambil mengerucutkan bibirnya.

"Tapi dikamarmu aromanya kuat sekali. Bahkan diranjangmu yang baunya paling menyengat, apa yang terjadi setelah aku pergi tadi malam, hah?" Tanya Vampir perempuan itu nge-gas.

"Tidak terjadi apa-apa semalam, Kae. Suer deh, aku aja habis mandi langsung tidur" balas Rima tenang sambil menguap dan merenggangkan tangannya keatas. Rasanya badannya seperti sehabis ditindih raksasa, pegal sekali.

"But, Rheima.. please, mengertilah. Aku khawatir, aku takut terjadi apa-apa denganmu" ujar gadis pirang itu sungguh-sungguh.

"Uhh, calm down baby. Jangan terlalu difikirkan, mungkin saja itu baumu tapi kamu lupa,- maybe?"

"Nggak mungkin ini bauku, bau Vampir ini sangat kuat Rheima, dan sepertinya Vampir ini mempunyai kekuatan yang besar" kata Kaelin ngotot.

"Udahlah, mungkin aja tadi malam ada Vampir ganteng nyasar teleportasi kesini, yakan? Tenang, oke? Aku baik-baik saja dan masih hidup, masih napas, lubang hidungku masih dua. So, aku mandi dulu siap siap berangkat kerja" jelas Rima panjang kali lebar.

"Tapi,, Rheimmm!" Kesal Kaelin karena diabaikan Rima, gadis yang dikhawatirkan setengah mati olehnya tadi melenggang dengan santai didepannya dan masuk kamar mandi. Terdengar shower yang menyala pertanda gadis itu sedang mandi.

"Sialan,-" umpat gadis pirang itu pelan. Kaelin gusar dan cemas, siapa yang mengunjungi tuannya. Apalagi dengan aura sebesar ini.

Kaelin jadi was was. Jangan-jangan mereka mengincar sesuatu dalam diri tuannya. Kaelin sadar ada yang berbeda dengan Rima, dia bukan manusia biasa. Saat pertama bertemu dengan Rima atau tepatnya saat Rima menolong dirinya pada saat terluka parah dibawah pohon maple karena ulah wolf sialan itu sudah membuatnya kaget bukan main.

Darahnya manis sekali. Luka luka ditubuhnya langsung menutup dan yang lebih menakjubkannya lagi kekuatannya lebih besar berkali kali lipat. Bahkan, rasa haus akan darah manusia pun berkurang. Kaelin hanya minum darah saat tubuhnya sedingin es saja, dan dia menghisap darahpun hanya lewat pria ONS-nya. Sedikit memang, tetapi langsung membuat mereka lemas dan sesudahnya Kaelin akan menghilangkan ingatan mereka tentangnya.

Dan dari darah itulah yang mengikat Kaelin menjadi guard Rima tanpa Rima sadari selama 2 tahun ini. Kaelin awalnya bingung, biasanya jika para Vampir melakukan perjanjian ikatan harus membuat ritual dahulu, tetapi ajaibnya dengan meminum darah Rima saja sudah membuatnya terikat.

Perjanjian ikatan hanya dapat dilakukan Vampir. dan yang dapat melakukannya hanyalah Vampir dengan kekuatan besar, ritual yang dilakukan untuk membuat perjanjian ikatan juga membutuhkan tenaga yang besar karena penggabungan antar jiwa, karena itulah hanya beberapa Vampir yang memiliki guard seperti Rima. Yang memiliki kekuatan besarpun belum tentu memiliki guard karena mungkin tidak rela berbagi kekuatannya dan berfikir bisa melindungi diri sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rima's magicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang