Part 1

49 5 3
                                    

Ini adalah pertama kalinya aku pindah ke rumah bekas kakek nenek buyutku sewaktu zaman penjajahan belanda.

Tak pernah kusangka aku harus meninggalkan rumahku, temanku, dan taman itu..

Oya namaku adalah Wily Meidiana Putri. Aku di besarkan dari keluarga yang berada dan merupakan keturunan inggris.

Papiku bernama Robert Van de Cons. Ayahku merupakan keturunan inggris dan belanda sedangkan mamiku--Maria Kartika Putri-- adalah keturunan keraton solo. Aku memiliki seorang adik yang bernama Naura Qonita Putri.
Namun adik perempuanku itu sudah menghadap sang pencipta. Tidak diketahui penyebab kematiannya karena ia ditemukan tak bernyawa di kamarnya.

Dan sampai sekarang masih kucari tahu penyebab kematiannya..

Kembali ke saat ini..

Rumah besar itu terlihat sangat terawat. Tapi sayang bagian halaman rumah itu sangat berantakan karena sudah lama tidak terurus.

Mami bilang pembantu disana sudah tidak bekerja lagi karena suatu hal. Aku berkeliling rumah besar itu sambil mencari kamar yang sesuai untukku.

Sreeekkk.. Sreeeekkk.. Terdengar seperti seseorang sedang mengasah pisau. Sepertinya dari dapur belakang..gumamku.

Saat melewati dapur belakang, ada seorang wanita berdaster biru yang kurasa tinggi nya sama denganku.

Kukira itu Tante Kiran yang sedang memasak makan siang.

Akhirnya aku meminta izin untuk mengambil es krim cookies di kulkas dan pergi ke ruang tengah untuk menonton tv.

Tapi aku tidak tahu.. Ketika aku memunggungi orang berdaster itu,
dia tersenyum padaku..


"Wily..!! Kamu lagi ngapain? Mami nyariin lo dari tadi" Teriak mami. "Hehe.. Maaf mi tadi habis keliling-keliling rumah terus nonton tv." Jawabku sambil cengar cengir.
"Ya sudah sekarang ayo makan siang dulu!" Suruh mami. "Oke mami!"

Sampai di ruang makan, disana sudah terhidang udang goreng tepung, nasi goreng, dan puding buah. Disana juga sudah ada papi, om Fadli, dan tante Kiran.
"Tante, makasih ya.. Masakan nya enak banget!" Pujiku. "Tante tadi nggak masak wil.. Ini makanannya di kasih sama Bu Narti." Jelas Tante Kiran.
Setelah kuperhatikan, Tante Kiran masih mengenakan baju yang biasa ia gunakan saat bepergian.

Tunggu... Lalu siapa orang berdaster yang kuajak bicara tadi? Siapa dia?

Feel ScreamingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang