Chapter 1

4.6K 202 6
                                    

[]

Segerombolan pemuda berjalan menuju sekolah mereka.

"Eh, minggu depan ada seleksi buat timnas yak"Ucap Witan memecah keheningan.

"Ah yang bener lu Tan" sahut Firza.

"Iye, kemaren gua lihat posternya di mading" Sambung Rafly.

"Elu juga tau Fly. Waduh... kok cuma gua ya yg kaga tau"Firza.

"Ah... elu mah mojok mulu sama si Egy" Canda Witan.

"Eh kutil badak, bacot aja lu" Firza nampak kesal.

"Udah ah, tapi ngomong-ngomong si bule medan kemana yak" Rafly terlihat mencari seseorang.

"Jiah... bule medan, teri medan kali" Canda Witan.

Ya, dari ketiga sejoli ini belum terlihat sosok si Bule Medan alias Egy Maulana Vikri. Biasanya, dia yg paling awal datang.

"Eh, iye juga yak. Mana lagi noh anak" Celetuk Firza.
Yang hanya ditanggapi Witan & Rafly dengan mengangkat bahu.

***

"Ah... bodo!!" Ucap seorang cowok yg tampak frustasi dan mengacak-acak rambutnya.
Sejak pagi-pagi buta dia sudah datang dan berlatih di lapangan sekolah. Ya..., Egy nampak sedang berlatih tendangan jarak jauh.

Sekolah tadinya sepi kini mulai terisi dengan siswa siswi yg mulai berdatangan.

"Okey Gy. Lu harus tenang, coba sekali lagi. Lu pasti bisa" Ucap Egy meyakinkan dirinya sendiri.

Egy mulai mengambil ancang-ancang untuk melakukan tendangan.
"Buugggh..." Dan.....
Bola melenceng dari gawang dan mengenai dua orang laki-laki yg kebetulan lewat di tepi lapangan.
"Woi !! Siapa ni yg nendang bola" ucap salah satunya dengan nada keras.

Mereka menghampiri Egy yg nampak masih berdiri di lapangan.

"Pasti elu ya yg nendang bola" ucap pria itu dgn agak membentak.

"Aduh sorry ya brow, gua nggak sengaja bener dah" Ucap Egy sambil agak cengengesan.

"Ah bacot lu" Ucap pria itu emosi dan...
"Bugh !!" Sebuah bogem mentah mendarat di wajah putih Egy hingga ia tersungkur.

"Rasain lu, brani macem-macem sama gua, abis lu" ucapnya.

Pria itu berlalu meninggalkan lapangan, sedangkan temannya masih saja terdiam di lapangan.

"Maafin temen gua ya, dia emang gitu orangnya, sekali lagi maaf ya" Ucap laki-laki itu gugup.

"Gila, temen lu kayak perempuan lagi PMS aja" Canda Egy.

"Haha sa ae lu, oh iya kenalin nama gua Saghara dan yg tadi itu Iqbal" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Gua Egy" sahut Egy
"Ya udah yak, gua mau ke kelas dulu" Ucap Saghara
"Iye... ati-ati Gar" Sahut Egy

***

Egy berjalan menuju kelas. Terlihat di depan kelas ada Rafly, Witan & Firza menunggunya.

"Weiz... si bos, baru dateng nih tumben" ejek Firza

"Eh Kumis pok Atiek, maap-maap kate ni ye, gua dateng sebelum elo-elo bangun tau nggak, cuma gua baru ke kelas aja" elak Egy.

"Eh... bentar bentar, emang pok Atiek punya kumis" Firza heran

"Ya kagak lah" ucap trio EWR serentak.
Firza hanya sewot menanggapi mereka.

Ditengah candaan mereka, Witan menyadari ada yg janggal dari Egy.
Ya... terlihat ada sebuah luka memar di samping bibir Egy.

"Eh Gy, muka lu kenapa tuh" tanya Witan.

"Iye kok lu bonyok gitu" sambung Firza.
"Oh ini, gua tadi di pukul orang" Ucap Egy enteng.

"Njrit, siapa yg berani mukul lo, suruh sini, mau macem-macem sama sahabat gua" Rafly emosi.

"Ssttz, bacot aja tu mulut. Katanya santri" celetuk Firza

"Astaghfihullahalladzim, ya Allah aafin Afly ya Allah... Afly ilap" Ucap Rafly seperti anak kecil.

"Janan ya Allah, Afly jahat hukum aja Afly na ya Allah" Witan terkekeh menirukan gaya Rafly.

"Anjay" sahut Rafly sinis.
"Ah udah ah, masuk buru. Gurunya Killer" Ucap Egy.
Mereka berempat masuk kelas, untuk mengikuti pembelajaran seperti biasanya.

Maaf ya Author masih amatiran. Jangan lupa Vote & koment yak...
Iye aje lah -,-

Kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang