Chapter 4

1.8K 110 7
                                    

[]

Laki-laki itu berjalan sendirian. Ia berjalan begitu tenang, mempersiapkan kata-kata untuk memperkenalkan dirinya nanti.

Tiba-tiba...

"Duaaar !!"

Ada dua orang datang mengejutkannya dari belakang.

"Wanjiir"

"Bhahaha... pucet amat lu Za, kenapa lu, cacingan ?" Tawa Witan pecah seketika.

"Eh monyet, kalo dateng jangan kayak demit" Firza sinis.

"Abis elu tumben-tumbenan jalan anteng, kan gua jadi emeeees" ucap Egy sambil mencubit pipi Firza.

"Geli Anjay" Sahut Firza.

"Gua nearfest nih, lu tau kan gua orangnya pemalu" Firza 'jangan percaya ama Firza readers 😑'

"Alah, pemalu apaan. Orang biasanya juga malu-maluin" Egy terkekeh geli.

"Ye... nggak usah malu kali. Cowok itu harus berani kek gua nih" Witan bertingkah sok Cool.

"Elu mah nggak tau malu Tan" ketus Firza.

Mereka tertawa lepas. Rasa nearfest Firzapun sudah berkurang.

Witan menengok jam tangannya.
"Njir" Witan membelalakan matanya.

"Kenape lu tan ?" Tanya Firza.

Witan menunjukan jamnya pada Firza dan Egy. Waktu menunjukan waktu 08:45. Padahal latihan dimulai jam 09:00

"Terus kita harus gimana ?" Tanya Witan polos.

"Maen cartur !!" Celetuk firza karena pertanyaan ambigu Witan.

"Kok malah main catur sih" Witan sewot.

"Ya udah tau, hampir telat masih aja nanya" Cetus Firza.

"Terus kita harus ngapain" tanya Witan sekali lagi dengan polos.

"Udah ah ayook" Egy mendorong Witan dan Rafly karena panik. Kesabarannya sudah habis melihat tingkah Firza & Witan.

×××

"Ckk" seorang pemuda nampak gelisah sambil berkacak pinggang. Sedari tadi dia terus saja menengok jam tangannya.

Segerombolan pemuda datang menemuinya.
"Lama amat si, hampir aja telat" Rafly geram.

"Ya sorry Fly, gara-gara si Firza tuh" Sahut Witan

"Lah kok gua" Firza Sewot.

"Kalo lu nggak pake acara nerfeast pasti nggak bakal kesiangan kita" ucap Witan dengan gaya Sok.

"Anjay" sahut Firza.

"Udah pacarannya" Celetuk Rafly

"Dari kemaren pacaraan mulu, lagi kasmaran lu Fly" Sahut Egy.

"Suka-suka gua, Wle" ucap Rafly dengan memeletkan lidahnya.

"Udah pacarannya ??" Seru Witan dan Firza serentak.

"Anjay lu nyet" Rafly sinis.

×××

Mereka berjalan menuju lapangan. Terlihat sudah ada banyak pemuda disana. Egy melihat ada sesuatu yg janggal. Ada sosok yg pernah dilihat Egy sebelumnya.

"Ghara" Seru Egy pada seorang pemuda yg memainkan bola di tangannya.

Pemuda itu menatap Egy. Ia menyipitkan matanya, hingga wajahnya yang imut seperti orang cina.

"Egy" sahut Sagara sambil melambaikan tangan, isyarat memanggil Egy untuk mendekat.

"Wih... elu ikut Timnas juga".

"Hehe iye nih, gimana keren kan".

"B aja".

"Kamvretz".

Ditengah canda ria mereka, datang seorang cowok manis dengan kumis tipis.

"Gar, bagi aer dong" Ucapnya.

"Ambil ndiri sana" sambung Gara.

"Eh... bentar-bentar. Kayanya gua pernah elu dah." Egy melirik laki-laki itu.

"Elu Iqbal kan, yg waktu itu ama Gara" ucap Egy.

Iqbal menggigit bibir bawahnya. Ia menggaruk kepalanya yg tak gatal. 'Aduh, mati gua... ni anak kenapa inget sama gua sih'. Dengan pelan Iqbal menganggukan kepalanya.

"Iye Gy, tuh anak yg nonjok elu waktu itu" ucap Gara cengengesan.

'Njriit, nih si Gara pake ngungkit-ungkit segala. Kan tengsin gua' gumam Iqbal sembari membulatkan matanya.

Iqbal terus saja menggaruk kepalanya yg tak gatal. Dan sebuah senyum kuda tercipta.

"Sorry ya bro. Gua waktu itu eh-" ucapan Iqbal terputus.

"Iya iya gua tau, elu lagi PMS kan" Goda Egy.

"Njiir..." Iqbal membelalakan matanya.

"Biasa lah Gy, abis diputus pacarnya itu" Ucap Gara sambil melirik.

Iqbal semakin membelalakkan matanya jadi seperti ingin keluar. Sikap Iqbal membuat Gara dan Egy tertawa lepas, dasar kawan Lucknut. Alhasil sebuah jitakan mendarat di jidat mulus Gara yg membuatnya meringis.

"Gila lu Jo" Ucap Gara sambil mengelus jidatnya.

Egy dan Iqbal yg melihatnya pun tertawa melihat perubahan wajah Gara yg seperti Baba Cina pemilik toko Beras.

×××

Makasih udah mau baca Readers. Jangan lupa Vote & coment Okeey...

Terima kasih 😊

Kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang