AWAL

42 9 0
                                    

Pukul 20.00

Hashi Restaurants, Exel dan Natasha memutuskan untuk makan malam disini dengan beberapa menu khas jepang. Natasha yang dari tadi hanya menunduk saja dan gelisah.

"Hey sudah lah, kita makan aja ya aku yang bayar.." bujuk Exel

"Tidak usah repot-repot, Exel gw mo jujur ama lu..."

"Katakan lah semuanya biar lu lega juga..."

"Jadi gini..."

Di saat Natasha bercerita, Exel terus menyimak cerita Natasha, Exel akhirnya tau masalah apa yang di alami natasha selama ini.

"... Hmmm, jadi begitu, terus kedepannya lu gimana ?" tanya Exel

"Iya gw pinginnya lanjut kuliah dlu, gw cape putus kuliah, asal lu tau aja Universitas New York ini, adalah Universitas ke 3 gw, yang gw masukin sebagai murid pindahan. Gw putus di tengah-tengah mulu, ayah gw selalu maksain gw fokus ama Karir gw jadi artis, asal lu tau Mulai saat ini ayah gw, suruh gw buat tanda tanganin kontrak project baru, dan project yang gw bakal tanda tanganin itu adalah sequel dari Film gw yang awal." ucap Natasha dengan begitu bingungnya. "Dan di project baru itu katanya itu adalah sequel pertama dari Trilogy film gw..." lanjutnya.

Mendengar perkataan yang di katakan Natasha, Exel pun langsung berpikir dan mengatakan kepada Natasha, "Gimana kalau lu tolak aja ?" Exel pun memberi solusi.

"Gw kagak bisa Xel, katanya itu adalah project besar, asal lu tau gw ini pingin fokus dlu kuliah..." jawab Natasha dengan begitu sedihnya sampai dia mengeluarkan air mata dan membasahi pipinya.

Di saat Natasha cerita tiba-tiba Tychol muncul dari belakang dan menghampiri mereka.

"Hai kalian, cie berdua date ya ?" tanya nya

"Apaan sih, lu tiba-tiba datang malah nanya itu..." saut Exel

"Canda... Sensi amat" jawabnya

Disaat itu pun Tychol langsung melihat natasha yang menangis dan terdiam. "Nat lu napa??" katanya

"Gw gak apa-apa..." jawab nya sambil tersenyum

"Hmm ok lah, ehh btw..." disaat Tychol berbincang basa-basi tak di duga Exel melihat anak perempuan yang dia temui tadi siang. Exel lalu menghampiri anak itu

"...Dan disaat itu juga..." pembicaraan Tychol terputus

"Eh gw kesana dlu ya.." kata Exel

"Baiklah..." Jawab Natasha

Exel lalu menghampiri anak perempuan itu dengan kondisi dia sedang menggenggam tangan dengan rasa malu pada dirinya dan pipi yang memerah.

"Hallo..." sapanya grogi

"Hallo, eh km yg tadi siang di ruang musik kan ?" jawab anak itu

"I.....iya, itu gw, btw, kita belum kenalan, berhubung kita bisa bertemu disini, Nama gw Exel Lee" ucap Exel

"Aku Yuki, panggil aja Sheilla, btw duduk aja yuk biar lebih enak" jawabnya

Exel pun duduk dengan Sheilla, dan Exel pun memulai pembicaran dengannya membahasan ketertarikan dia akan Musik.

"Btw, lu suka musik ?"

"Iya gw suka, dari kecil..."

"Hmm, berarti cita-cita jadi penyanyi ?"

"Bisa dibilang, tapi aku pingin jadi Musikali.."

"Hmm gitu, btw..."

Exel pun langsung membicarakan konsernya yang akan diadakan dikampus 14 Hari lagi. Dan Exel meminta Sheilla bergabung dengan project lalu Sheilla berpikir dan mempertimbangkannya.

"...Ehhh ntar deh, aku timbangin dlu, aku minta kontak kamu dlu ntar aku beritahu" ucapnya

"Ok nih.."

"Ok, udah agak malam, aku pulang duluan..." katanya.

Disaat Sheilla telah keluar dari restoran itu, Exel langsung kembali ke meja Natasha dan Tychol, lalu dia mengajak mereka pulang.

"Ayo kita pulang..." bujuknya.

"Ok udah agak malam juga" ucap Natasha

Disaat mereka menuju depan restoran tiba-tiba Tychol menabrak seorang remaja yang sedang berjalan disekitar itu.

"Ups sorry, lu gak apa-apa?" tanya Tychol agak gelisah

"Saya tidak apa-apa kok, tenang aja" jawabnya dengan begitu sopannya dengan senyum di mulut

"Oh ok..."

Tychol pun langsung menuju mobil, diperjalanan Tychol akan mengantar Exel ke rumahnya terlebih dahulu, setelah sampai di depan rumahnya. Exel lalu berbegas ke dalam dan tiba-tiba.

"Kenapa baru pulang??"

Terdengar suara ayahnya disaat Exel hendak menuju Kamar.

"Masalah lagi..." ucapnya dalam hati

*bersambung*

The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang