Bahkan dia lebih dari lukisan sayap disekitarnya, dia lebih berisnar dari bidadari dan lebih berharga dari berlian.
Busan, 20 February 2014
Kang Daniel♞♞♞
Mata berbinar itu menyambut tatapan sayu pria yang tertidur di lantai malam ini. Daehwi sangat khawatir dengan keadaan kakaknya yang mengalami tekanan batin besar.
"Hyung!" Daehwi memangku kepala Daniel yang sudah tersenyum miring.
"Hai malaikat."
Daniel beranjak dari posisinya dan menghadap Daehwi yang memandangnya dengan mata berkaca kaca. Daniel mencoba merasakan bibir tipis adiknya yang sudah menahan dadanya agar tidak mendekat lagi.
"Um- hyung-"
Membaca semuanya yang Daehwi rasakan, Daniel melepaskan ciuman mereka dan beralih memeluk adiknya dengan badan lebih kecil darinya.
"Maafkan hyung,"
"Tak apa hyung, Ayah sudah tenang disana."
"Ini salah hyung teledor mengemudi."
"Tak apa hyung, Ayah pasti mengerti."
"Terima kasih."
Pelukkan erat Daniel yang mengetahui pundak bergetar milik seseorang yang direngkuhnya sekarang. Daehwi memang tak mau Ayahnya diambil, tapi takdir tidak bisa mengembalikkan semuanya.
—
"Hyung! Cepat!"
"Sabar sayang."
"Ahh hyung!"
Daniel berdiri lalu menggandeng adik kecilnya yang sudah merengek dari tadi, mereka merencanakan liburan singkat agar tidak selalu bergelut dengan kesedihannya. Ataj, untuk sejenak melupakan kesedihan.
"Tiketnya sudah hyung?"
"Sudah, maksudnya kita beli di stasiun aja."
"Jadi semalem hyung belum beli?"
"Hehe."
Daehwi melangkah mendahului kakaknya yang masih sangat, sangat dan sangat teledor. Walapun dia hanya sebal dan memang bisa langsung beli tiketnya di stasiun, tapi setidaknya mempersiapkan itu lebih baik dari pada dadakan.
"Hei jangan marah."
"Ayo cepat, nanti terlambat!"
Daniel mensejajarkan langkahnya dengan Daehwi yang mulai memasuki stasiun kereta bawah tanah yang penuh sesak. Dengan sigap Daniel memeluk pundak adiknya agar tidak-hilang.
Mereka melewati waktu panjang di dalam kereta untuk menuju salah satu kota terkenal di Korea Selatan, Busan."Wah Busan!"
Siapa lagi kalau bukan Daehwi yang berkata ketika mereka keluar dari stasiun, dan mulai perjalanan mereka.
"Eh? Sayang tunggu, hyung mau isi e-ticket dulu."
"Daehwi?"
Daniel melihat sekitar dan tidak ada Daehwi dimanapun jarak ia memandang, dia bergegas berlari keluar stasiun dan tak jauh dari situ, seseorang yang ia kenal sedang asik berfoto dengan sayap putih dipundaknya.
"Bahkan, kamu terlalu indah untuk sayap palsu itu Daehwi-yya."
♞♞♞
Hai! Ini ff belum aku promotin, jadi masih belum semangat ngelanjutin
Lanjut or unpub ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Daehwi [ NIELHWI ]
Short StoryWARN! Cuma kumpulan cerita kakak beradik, Lee Daehwi dan Kang Daniel. DLDR!