[author pov]
Hembusan angin kencang di sertai butiran kapas berjatuhan dari langit, membuat Sowon tidak melakukan apa apa di kamar nya. Duduk di atas ranjang nya menghadap jendela yang terbiarkan buka, hingga butiran salju sedikit masuk ke kamar nya. Tangannya yang sibuk memegang ponsel tidak bisa diam, seperti ada yang Sowon pikirkan.
"Kenapa aku selalu lupa nama nya.. Ckk".
Gumam sowon.Setelah bergumam tidak jelas mata Sowon mulai menutup perlahan. Dan ia tertidur.
[daniel pov]
"Terimakasih". Sahut Daniel dan memamerkan gigi kelinci nya.
"Selamat datang". Memamerkan gigi kelincinya nya lagi.
Ya aku berkerja di malam dingin ini, aku sedang berkerja di sebuah Cafe yang besar. Banyak pelanggan yang mampir sejenak untuk menikmati secangkir teh atau kopi di malam ini, aku mengambil kerja paruh waktu, pagi hingga siang aku bersekolah sore hingga malam aku berkerja.
Gaji.
Bukan hal biasa lagi aku sudah bekerja di sini sejak aku masih duduk di bangku junior high school, jadi gaji ku sudah setara dengan orang orang yang bekerja di kantoran ya yang masih magang.
Yang penting aku bisa membiayai sekolah ku.Dibilang pria ideal ya memang, aku ini pria dengan banyak pesona, tak jarang pengunjung Cafe meminta foto besama atau pun no ponsel ku, tapi selalu ku bilang bahwa aku sudah memiliki seorang wanita.
Nyatanya tidak punya.
Tapi kenapa aku selalu berpikir tentang wanita sombong itu, sudah bertemu berkali kali kenapa aku tidak menanyakan nama nya.
Bodoh.
[author pov]
"Apa dia buta, sungguh dia buta.....daebak.. Heol.....hakhhakh". Tawa Lisa yang mendengar berita tentang sowon.
Ya Lisa baru mengetahuinya karna dia baru pulang dari Thailand untuk berdoa di kuil sana bersama BamBam.
Sowon berjalan di koridor dengan nany seo nya, mata nya tidak berpindah kekiri atau pun kekanan. Tangannya tergandeng dengan nany seo. Telinga nya tertutup dengan earphone dan memutar lagu dengan Vol up, tapi apa yang terjadi, lagu itu kalah dengan suara mereka yang menghujat sowon.
Berusaha keras nany seo mengentikan omongan omongan kotor mereka. Sowon hanya diam seperti patung dan air mata nya mulai mengalir bebas dan mendarat di pipinya."Bukan nya dia sudah di hujat di kelas ya".
"Selalu membuat keributan saja anak ini".
"Pasti Lisa membencinya".
"Dasar anak buta masih saja bersekolah".
"Pantas nya kau mati saja".
"Pergi dari sekolah ini".
"Sialan anak buta ternyata orang kaya".
"Sepatu nya G••ci".
"Pasti orang tua nya koruptor".
"Lebih baik kau tidak di lahirkan".
"Hai buta...". Sapa Lisa.
Senyum jahat nya keluar, tapi apa yang di lakukan Lisa tidak bisa di lihat oleh Sowon.
"Sebaiknya pergi dari sini atau hidup mu akan sengsara".
"Apa pun yang kau lakukan aku tidak peduli, aku akan tetap bersekolah disini ingat kau, iblis jahat". Ucap Sowon yang memberanikan diri nya.
Ada tangan yang memegang tangan Sowon. Siapa dia, di rasakan lagi tangan nya, Sowon mengenalnya. Tangan si atap, kaleng soda, dan penjaga anjing nya. Tanpa basa basi tangan nya menarik Sowon untuk menjauh dari zombi yang sedang menghujat Sowon.[daniel pov]
Wanita ini benar benar benar gila, kenapa dia hanya diam mematung mendengarkan bullyan dari Mereka.
"Apa kau baik baik saja?". Tanya ku pada nya.
"Yang kau lihat".
"Nampak nya kau tidak baik".
"Kenapa kau lari tanpa Menggandeng tangan nany seo ku".
"Ah aku lupa".
"Nama". tanya ku yang penasaran dari dulu.
"Kau tidak bisa melihat nama yang ada di baju ku".
"Park Sowon".
"kang daniel".
Nama yang bagus, akhirnya aku mengetahui nama nya. Kenapa dari dulu aku tidak melihat nama yang ada di seragam nya saja ya.
Bodoh.
[sowon pov]
Aku tau nama nya ternyata *Daniel*. Coba aku bisa melihat name tag yang ada di seragam nya. Apa dia sudah tau bahwa aku Buta.
"Kau tau aku buta ?".
Kenapa dia diam saja, apa dia pergi meninggalkan ku di sini yang entah kemana. Sialan.
"Aku tau, tidak jadi masalah buat ku kau buta atau pun tidak, kau tetap cantik".
Sungguh apa dia berbicara seperti yang ku dengar baru saja. Apa aku sedang melamun. Oh tidak tidak kenapa wajah ku jadi panas.
🐥
Sepertinya malam ini cocok untuk minuman hangat, tapi dimana aku bisa dapatkan nya.
"Nany seo aku ingin coklat panas, antarkan aku ke kedai kopi di Hongdae".
[author pov]
Sowon sudah di depan kedai kopi daerah Hongdae bersama nany seo tapi yang membuat bingung di depan ada 2 kedai yang mana yang harus di pilih.
"Kau mau yang mana Starbuks atau Coffee Bean, ayo pilih cepat di sini terlalu dingin".
"Aku ingin Coffee Bean".
"Selamat datang".
Sapaan dari sang penyapa membuat sowon mengingat nya dengan seseorang.
"Aku mau coklat panas dengan caramel krim di atas nya". Pesan sowon.
"Kalau aku ingin kopi hitam".pesan nany seo.
Sowon sudah duduk manis sebelah jendela besar di temani nany seo, tak lama pesanan pun datang. Gelas mereka tidak datang sediri begitu saja tapi Daniel lah yang mengantarkan.
"Ini Sowon pesanan mu". Sembari meletakkan gelas dengan hati hati.
"Oohh Daniel, kau kah itu?".
"Iya ini teman mu Sowon". Jawab nany seo.
Meninggal kan mereka berdua adalah hal yang pas untuk nany seo.
Diam tak ada yang berbicara hanya suara artis dari musik Cafe yang di putarkan.
"Kenapa kau kemari di malam sedingin ini". Tanya daniel yang sedikit meghawatirkan sowon.
"Yang kau lihat".
"Kenapa kau memilih Cafe ini, bukan kah banyak orang tampan di Cafe sebelah ya". Goda daniel.
"Oohh benar banyak orang tampan di sebelah, kalau begitu aku akan ke sana". Sambil berdiri tergesah gesah.
[daniel pov]
"YAKKKKK!!!!".
Apa Suara ku memecahkan kedamaian dalam Cafe. Napak nya tidak sekencang yang ku harap kan.
Kenapa dia harus pindah Cafe, di depan nya saja ada orang tampan apa dia tidak menyadari nya."Kau tidak perlu ke Cafe sebelah disini tepat nya di depan mu sudah ada orang tampan".
"Kau kesal?". Cetus Sowon.
"Oohhhoo tidak".
Iya sedikit, tidak terlalu banyak, tapi itu menyakitkan.
Maaf kan adek kalau up nya terlalu lama, di karenakan seminggu ini adek ada ujian level 1 untuk menjadi anak ayam yang baik 🐥
Jadi mohon di maklumkan ya.
Salam ayam 🐤🐥🐥
Sekian terima kasih.Next or not
I hope you like it 😊😊
Thanks for your read and attention.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Blind
FanfictionHidup ini sungguh tidak adil. Kenapa bunga yang bermekaran tak cantik saat di pandang. Apa yang di lakukan Tuhan di atas sana Apa dia sedang bermain monopoli atau sibuk mengurus Malaikat Malaikat nya. Seandainya aku tau apa yang di lakukan mereka, a...