[author pov]Makan malam yang sangat sunyi hanya suara sumpit dan sendok yang menyentuh mangkuk dan piring Luminarc koleksi dari Ibu Sowon.
"Sowon Ibu ada kabar gembira untuk mu". Dengan menghentikan aktitas makan nya, Ibu berjalan menuju kamar nya.
"Ada apa Ayah". Tanya sowon yang bingung, bagaiman tidak Ibu nya memberikan kabar gembira.
"Tadi ada Klien Ibu yang dari Jerman, dia mempunya teman seorang dokter di sana, dia bilang dokter itu terkenal, dia dokter bedah jantung tapi dia bisa mengimlpasi mata". Menjelaskan dengan antusias sambil mencari No ponsel klien nya.
"Jadi maksudnya Ibu akan mengimlpasi mata ku".
"Iya. Jadi kapan kau mau. Kalau kau sudah bisa melihat, Ibu akan mengajak mu kemana yang kau suka. Ibu janji".
"Tapi bagaiman kesehatan nya, apa dia akan menjamin kalau di oprasi nanti Sowon kita akan baik baik saja". Cemas Ayah.
"Ohh aku akan berbicara pada nya lagi megenai itu, lanjut kan makan nya Sowon".
"Aku selesai". Beranjak dari kursi nya menuju kamar nya.
[sowon pov]
Apa yang harus aku lakukan, aku nerima nya atau tidak. Jika aku bisa melihat, apakah Daniel akan milihat ku. Apa nanti mereka yang membenci ku, akan bertambah benci pada ku.
Ibu.
Sudah pasti senang melihat ku bisa melihat indah nya dunia.
Aku takut semua akan berubah jika aku merubah nya. Lebih baik tak ku ubah agar tetap sama seperti yang Tuhan rencanakan.
🐥
"Apa kau tau Jerman itu dimana?".
"Pasti jauh, memangnya kau mau ke sana". Jawab Daniel yang sedang tidur bermalasan di Uks.
"Jika aku bisa melihat, apa kau akan senang ?".
"Tentu aku akan senang jika kau bisa melihat apa lagi kau bisa melihat ketampanan ku". Goda Daniel.
[daniel pov]
Tentu aku ingin kau bisa milihat ku, agar kau tau aku suka pada mu, agar kau tau mata ku tak berpaling dari diri mu. Cepat atau lambat kau bisa milihat nya.
"Seperti nya aku sakit, aku kan tidur dulu".
"Kyyakkk apa kau bercanda, lalu siapa yang mengantarkan ku ke kelas hah, lagi pula kau tidak sakit kan, badan mu juga tidak panas". Sambil memeriksa nya bahwa dia sedang sehat.
"Iya aku akan mengantarkan mu, ingat jangan berjalan sendiri jika tidak ada aku dan nany seo mu mengerti ".
"aku mengerti".
[author pov]
Pulang sekolah, tidak ada hal yang di lakukan Sowon, langsung saja ia membawa tongkat panjang nya untuk berjalan, tanpa pengetahuan dari siapa pun. Akan kemana dia. Gereja, dia akan mengadu dan berbagi kisah nya pada Tuhan. Dia percaya bahwa doa nya selalu di kabulkan.
Kaki nya sudah melangkah jauh dari rumah, tidak sendiri tapi bersama hye hwa, ya si anjing penurut kesayangan Sowon. Sekarang dia sudah berada di depan pintu gereja, ia berjalan perlahan lalu duduk manis di tempat nya.
Tangan nya sudah mengepal sejajar dengan dada."Tuhan apa sekarang waktu nya untuk aku bisa melihat, tapi bagaimana jika tidak sesuai dengan harapan ku, aku takut semua yang ku inginkan akan berubah, hanya kau yang bisa merubah takdir seseorang, aku tidak akan menyalahkan mu untuk hak itu, tapi... Jika itu adalah rencana mu aku sebagai makhluk mu bisa apa".
Tidak hanya itu saja yang ia katakan.
"Aku sudah cukup lama mengenalinya, tapi seperti aku sudah bertahun tahun lama nya aku mengenal nya, apa itu orang yang kau kirimkan untuk ku, tolong dekatkan dia pada ku agar susah dan senang ku bisa di bagi, hanya dia lah yang bisa membuat ku tertawa dan hye hwa ku ini. Ampuni dosa dosa keluarga ku dan aku semoga keluarga ku hidup damai. Amin".
Hari yang menyenangkan untuk Sowon, bagaimana tidak, dia seharian berada di uks bersama nany seo nya karena sowon tiba tiba demam dan mengharuskannya untuk beristirahat. Yang menghawatirkan lagi Daniel sedari istirahat menunggu Sowon.
"Ayo kita kerumah sakit saja". Ajak daniel yang terlalu khawatir.
"Sowon tidak apa apa, sebaik nya kau kembali ke kelas mu saja". Kata nany seo.
"Hohoo lihatlah nany seo mu ini sedang mengusir ku". Adu Daniel.
"Pergi saja, akan pulang setelah ini". Goda Sowon.
"Ya sudahlah kalau seperti itu aku kembali ke kelas, tapi ingat pesan ku ya".
"Apa".
"Jagan sakit, hanya aku yang boleh sakit, kau tidak boleh, mengerti".
Mendengar Daniel berbicara seperti itu membuat nany seo membalasnya.
"Bagaiman bisa dia tidak boleh sakit, aneh aneh saja kau ini, aigoo anak muda jaman sekarang memang sudah gila".
Akhir nya up juga dedek.
Maaf untuk kakak yang terlalu lama menunggu.~Ge er bat~
Gak apa lah 😆 sekali kali aja.
Apaasih gak jelas.
Udah ya.
Jangan lupa untuk vote+comment
Sekian terimakasih.
Salam ayam 🐣🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Blind
FanfictionHidup ini sungguh tidak adil. Kenapa bunga yang bermekaran tak cantik saat di pandang. Apa yang di lakukan Tuhan di atas sana Apa dia sedang bermain monopoli atau sibuk mengurus Malaikat Malaikat nya. Seandainya aku tau apa yang di lakukan mereka, a...