Empat

505 71 4
                                    

Phana gemas sendiri melihat kedekatan Alex dan Wayo selama berlangsung. Terlebih lagi ditambah kehadiran Maxim, yang ternyata baru diketahui bahwa raksasa tekhnik itu adalah mantan kekasih si Ulet bulu. Yang satu belum kelar, ditambah satu lagi, apa kata dunia?

Perang guling selesai. Semua para maba dan senior juga sudah kebasahan, Phana melihat gelagat Yo yang mencari sesuatu tapi seperti sedang kesusahan. Phana melirik ke arahnya dan mengikuti Yo.

Baru sampai dua langkah Phana terhenti, matanya melihat seseorang lain disana yang berusaha membantu Yo, siapa lagi kalau bukan,

"Nong, apa kau butuh sesuatu?" tanya Alex.

"Aku lupa membawa pakaian ganti Pi, bagaimana aku pulang nanti." ucap Yo.

"Pakai saja ini." suguh Alex kaos putih yang sedikit kebesaran dengan ukuran tubuh Wayo.

Wayo melihat kaos itu, lalu melihat ke wajah Alex, dia tersenyum, menganggap ada malaikat tampan sedang membantunya, ingat! Malaikat itu tidak hanya cantik tetapi yang satu ini tampan,

Phana bersembunyi disalah satu pilar besar, mendengar pembicaraan mereka, dia meremas kaos berada di genggamannya,

Lalu Phana berbalik tubuh, bersandar di pilar besar tadi,

"Setelah kau ganti pakaian, bersiaplah, aku akan mengantar mu."

"Er Pi, merepotkan."

"Tidak, jika kau mau menemaniku mampir ke cafe langgananku, langganan anak mahasiswa kedokteran sini."

"Aye aye Pi, aku ikut, bolehkah aku mengajak sahabatku?"

"Tentu saja,"

"Kalau sahabatku ikut, sudah pasti..."

"Sudah pasti apa!?" suara datang dari arah mereka, si lesung pipi sudah berganti pakaian.

"Kau mau ikut dengan kami ai Kit?"

"Kemana?"

"Ke cafe?"

"Oke, jika gratis!"

Alex tersenyum mendengar percakapan Nong dua disana, "Aku ikut!!" suara lagi datang, "Lex kalau mau bergerak ajak-ajak lah, jangan main sendiri, tidak seru!" ucap Ming merangkul bahu Alex.

"Untukmu manis, aku akan mentraktir mu sampai kau menggemuk, tenang saja walau kau gemuk aku tetap menyukaimu." goda Ming menaik turunkan alisnya.

"Aish, mimpi apa aku semalam." ucap Kit, melengos.

"Sudah, Yo kamu ganti pakaian dulu, aku dan Ming menunggu di parkiran sebelah sana dekat lapangan basket, oke?"

"Aku ikut Pi, sekalian." kata Kit.

Mereka pun pergi menuju parkiran, dimana Yo masuk keruang ganti.

Diwaktu itu, Phana muncul dari pilar. Dia melangkah menuju dimana Wayo berganti pakaian.

Phana masuk, ada sekitar 6 bilik disana, hanya satu bilik yang tertutup. Pha tahu, dia disitu.

Phana bersiul, kaos yang dia remas tadi, dia sampirkan ke bahu sebelah kiri ditubuhnya, dia mencuci tangannya, sambil berkaca dicermin besar-besar disana.

Wayo sudah berganti pakaian, terlihat dia sedikit membenarkan posisi bajunya yang kebesaran, dia belum sadar ada mahkluk hulk, itu sebutan Wayo untuk Pha.

Wayo masih menunduk, menikmati pakaian bagus dr Alex dan berjalan keluar, dan sampai akhirnya,

"Baju baru? Dilihatin terus?" ucap Pha membalik tubuhnya, dengan satu kaki terkait dengan satu kaki kirinya, dia menyilangkan kedua tangannya.

Cokelat Dan kopi [Ulat bulu gue!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang