Chapter 4

1.4K 28 0
                                    

Bily Terbaring lemah diranjang rumah sakit. Kata dokter, ia mengalami koma. Kepalanya diperban karena banyak mengeluarkan darah.

Disampingnya, Mirra tertidur dalam posisi duduk dan kepalanya ia tidurkan di ranjang samping Bily.

Cklekk....

Pintu terbuka. Annabelle dan Linda yang membukanya. Linda segera menghampiri Mirra.

"Ibu.. sekalian tidur di sofa itu biar nyenyak. Ayah biar aku yang jagain." Kata Linda. Mirra bangun dari tidurnya dan mengangguk beberapa kali.

Annabelle langsung mendorong kursi roda Mirra menuju Sofa agak keras. Mirra kaget kursi rodanya didorong agak keras.

Annabelle memapankan Mirra ke sofa. Dan Mirra kembali tidur.

"Annabelle, jangan kasar kasar kenapa sih!" Bentak kecil Linda pada Annabelle.

"Apa sih!" Jawab Annabelle enteng.

Mereka berdua keluar ruangan menuju Kantin. Ditengah tengah Jalan, mereka menabrak dua orang cewek.

"Ehh, mbak maaf maaf! Nggak sengaja" ucap Linda pada Orang yang ditabraknya.

"Ehh kayaknya kita pernah kenal" Kata salah satu perempuan.

"Nancy?" Tanya Linda pada salah satu perempuan.

"Dan kau pasti...Linda"
Kata Perempuan yang bernama Nancy itu mengatakan kata katanya dengan kata terakhir agak lama.

"Oh My God(Ya tuhanku), Ini kau Linda, anak kecil Panti asuhan suster Charlotte kan?" Tanya teman Nancy

"Ya, ini aku linda dan kau pasti Carol" Tebak Linda.

"Dimana Janice?" Tanya Carol dengan tatapan muka mengeledek.

"Janice tak bersamaku"
Jawab linda sedih.

"Carol Kau tak seharusnya menanyakan itu pada Linda!" Kata Nancy pada Carol.

"Kalian ada apa kesini?" Tanya Carol

"Kenapa kamu sangat ingin tahu urusan kita disini?" Tanya balik Annabelle.

"Memangnya tidak boleh?" Tanya Carol

Annabelle tidak membalas perkataan Carol. Dan menarik tangan Linda.

"Kalian nggak pantas ada disini!" Teriak Carol. Nancy yang melihat itu segera menarik Tangan Carol.

Gerakan Annabelle terhenti dan kembali pada Carol.

"Memangnya kenapa?" Tanya Annabelle

"Ini rumah sakit yang mewah, sangat tidak cocok untuk kalian yang terlihat seperti keluarga pas pas an saja, hahahaha" kata Carol sambil tertawa Mengejek.

Tangan Annabelle terangkat untuk menampar pipi Carol, tapi dihentikan oleh Linda.

Tap...

"Annabelle, tidak usah dipikirkan." Kata Linda menenangkan Annabelle.

Mereka berempat bubar dengan arah berlawanan. 

*Nancy dan Carol Pov*

Brak.......

Suara sesuatu terbanting didalam salah satu ruangan yang Nancy dan Carol lewati.

"Nancy... apa itu...???" Tanya Carol pelan kepada Nancy.

"Aku tidak tahu" jawab Nancy.

Carol memberanikan diri membuka pintu Ruangan yang ada di lorong itu dengan pelan pelan.

Ckklekk....

Tidak ada siapa siapa. Hanya barang barang khas rumah sakit yang berantakan.
Carol masuk kedalamannya, sementara Nancy hanya berdiri diluar.

Dari dulu saat di Panti asuhan, Carol adalah wanita pemberani kecuali jika ia bertemu langsung dengan hantu. Sedangkan Nancy adalah wanita yang lembut dan cantik. Jika dilihat dari sifat, mereka berdua berbeda sifat.

Brakkkk.....!!!!!!!

Pintu ruangan terbanting keras. Mengunci Carol yang masih ada didalam ruangan itu.

"Nancy. Nancy tolong aku!! Buka! Buka! Buka pintunya! Nancy..!!!" Teriak Panik Carol dari dalam ruangan

"Carol, tenang ya tenang aku akan cari bantuan!" Kata Nancy menenangkan dan berlari mencari bantuan.

"Nancy! Jangan tinggalkan aku sendirian!! Nancy kembali! Kembali! Nnaannccyy.........!!!!!!!!" Jerit Carol keras. Sangat keras hingga Ia merasa tenggorokannya sakit. Ia menangis sesengukan.

"Nancy....." panggil Carol dalam keheningan.

Tiba tiba lampu diatas Carol bergoyang. Carol segera menghindar. Goyangan lampu itu semakin kencang, kencang dan...

Ppyyaarr......!!!

Lampunya pecah. Kini tersisa 2 lampu yang masih utuh.

Wwushh..wuush...

Lampu lain bergoyang. Semula goyangan lampu itu pelan, namun semakin lama goyangan lampu itu semakin Cepat.
Dan seperti lampu sebelumnya, lampu itu pecah.

Ppyaarr.....!!!

Kini lampunya tinggal satu. Gelap menyelimuti sebagian ruangan. Tak lama kemudian lemari yang ada di pojokan bersuara seperti ada yang mengetuk dari dalam.
Carol takut setengah mati. Ia memejamkan matanya, tak sanggup melihat apa yang akan terjadi.

Tok..tok..tok..tok..Tok..TOK....

Ketukan pintu lemari dari dalam semakin besar. Lalu berhenti.

Carol membuka matanya dan mendekati lemari itu.

Krieeet.....

Carol membuka pintu itu dan tidak ada apa apa. Dengan wajah ketakutan, Carol menutup kembali pintu lemari tersebut.

Bbraakk....!!!

"AAAaaaaaaa...!"

Pintu lemari tersebut kembali terbuka dengan sendiri secara keras hingga menabrak punggung Carol yang membelakanginya. Carol berteriak dan terpental jauh kedepan. Carol mengaduh dan bangun. Ia melihat is is  lemari dari jauh.

Sosok sesuatu seperti bayangan hitam berdiri di dalam lemari. Sesuatu itu bermata merah menyala, memandang Tajam Carol.
Perlahan, tubuh Carol terangkat. Melayang semakin tinggi, dan tinggi. Carol menangis rintih. Tubuhnya yang melayang jatuh lagi ke bawah. Anehnya Ia tidak berteriak. Mungkin ia sudah pasrah. Kejadian itu terulang lagi berkali kali. Darah keluar dari tubuhnya. Tubuhnya bersimbah darah sekarang.

Saat itu barulah Nancy datang membawa 2 orang penyelamat rumah sakit. Mereka membawa Carol keluar dan akan segera diobati.

Flashback

Nancy berlari menuju Ujung lorong. Disana ia menemukan sebuah lift untuk turun kebawah, namun lift nya ramai. Ia tergesa gesa mendesak untuk masuk kedalam lift. Tapi tidak berhasil. ia mencari cari tangga namun tangga itu sedang dalam perbaikan. Lama menunggu, akhirnya sedikit yang naik lift. Nancy langsung masuk kedalam lift tersebut.
Sampai di lantai bawah Nancy berlari ke arah keamanan. Nancy menjelaskan apa yang terjadi padanya dan Carol. Akhirnya 2 dari mereka mengikuti Nancy.

Flashback Off

Next..........
Selanjutnya.........

House Of AnnabelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang