🍁Part 1

33 6 14
                                    

°
°
Happy reading...😘
°
°
*******
Gerald pov

"Morning ma, pa" Ujar anak lelaki yang sedang menciumi pipi mamanya

"Morning juga sayang" Jawab wanita dan lelaki separuh baya. Mereka adalah orang tua dari Gerald.

Fransiskus Malvin Hurtson. Ia adalah Papanya Gerald, bekerja di Kedutaan besar Amerika, jadi tidak sering di rumah, ia sering pergi ke luar negeri untuk perusahaanya, ini kebetulan saja papanya Gerald dirumah karena ada pekerjaan di Indonesia.

Andara Valentina Willsem. Mama dari Gerald, walaupun umurnya mau menginjak 40 tetap saja dia berparas cantik, orang-orang mengira umurnya 30 tahun, Mama Gerald bekerja di Perusahaan Designer terkenal, ia sudah merancang baju untuk beberapa artis di luar negeri,jadi mamanya bolak balik Indonesia.
Well, papa dan mama Gerald besok pagi harus balik ke luar negeri untuk pekerjaan mereka.

"Papa sama Mama kapan dateng" Tanya Gerald sambil mengolesi roti dengan selai kacang.

"Maaf Rald besok papa dan mama akan kembali lagi ke Amrik"

"It's ok Pap" Sambil memakan rotinya

"Gapapa papa sama mama tinggalin kamu nih???" Tanya Andara

'Sering kali gw ditinggalin sama ortu' Gerald berbicara dalam hatinya

"Iya pa, ma" Dengan nada sedikit lesu

"Baik kalau begitu"

"Pa, ma aku berangkat dulu ya" Sambil mencium pipi kanan mamanya

"Ya hati-hati"

Gerald menaiki motor ninja merahnya yang ada di garasi sambil memakai helm full face, menambah kesan cool.

AUTHOR POV

45 menit waktu yang ditempuh Gerald untuk datang ke sekolah

"GERALD!!!!" Semua siswi meneriaki Gerald yang sedang membuka helm full facenya
Sekarang Gerald jadi pusat perhatian siswi-siswi

'Gila ka Gerald ganteng banget!!!'

'Idih apaan sih lo dia itu pacar gw'

'Ngarep bat lu!'

Tiba-tiba ada siswi yang mendekati Gerald

'Ih ganjen bat tu cewek deketin Gerald'

'Iya ih soo cantik'

Ya dia Kaitsa , cewek famous yang seribg deketin Gerald. Tapi Gerald menolak untuk di deketi.

"Hai Gerald" Sapa cewek itu

"Apaan sih?" Dengan mata sinis.

"Ih kamu udah ngambek aja pagi-pagi" Sambil memanyunkan mulutnya

"Ih jijik gw liat muka lu, udah sana"

" Eh kamu jangan gitu dong" sambil memasang wajah marahnya

Gerald berjalan lurus tanpa memedulikan omongan cewek centil itu

"Ihhh nyebelin banget sih" Sambil menghentakan kakinya

Gerald menyelusuri koridor-koridor sambil memainkan handphone kesayangannya itu yang berbentuk pipih

Dan...

Brukk...

Aduhhh.....

"Woi, lu bisa jalan yang bener gak sih?!"

"Eh apa lu bilang tadi , seharusnya lu ngaca ngapain lu mainin handphone pas jalan??!" Ucap Lexa dengan nada jeles, sambil menepuk-nepuk roknya yang kotor

Lexa kesal pada cowok itu, dan dia berharap semoga tidak bertemu cowok itu lagi

Lexa masuk ke kelasnya dengan wajah cemberut karena kejadian yang barusan dia alami

"Eh.... Lexa kok cemberut gitu sih muka lu.... Masih pagi nihh neng!!!" Sahut Zefa. Ia sahabat Lexa dari kelas 10 dan syukurnya mereka bisa bersama-sama lagi di kelas yang sama.

"Gimana gak mau kesel itu tuh tadi ada yang nabrak gw ehh... Dia malah nyalahin gw coba...... KESEL!!!!" Lexa melampiaskan kekesalannya pada meja hingga memukulinya berebarapa kali sehingga teman-teman sekelasnya mengalihkan pandangan ke dia.

Lexa hanya diam dan pura-pura tifak melihat ke mereka

"Wah..... Yang nabrak siapa??" Tanya Zefa

"Gatau deh tapi dia kayaknya anak basket deh"

"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please Don't Leave Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang