part 3 : aku pasti bisa!

317 13 0
                                    

Pagi hari yang cerah seperti biasa alarm yang berbunyi keras tepat di telingaku dan tanpa sadar kali ini aku bisa bangun dengan alarm berisik itu! tanpa mamah sehari membuatku harus lebih mandiri.

aku segera menuju kamar mandi mengambil handuk dan bergegas mandi dengan mata yang masih terlihat sembab bekas tangisan semalam aku berharap setelah mandi sembab sialan ini hilang!

setelah selesai mandi aku memilih seragam hari jum'at dengan sangat tidak semangat.

Selesai memakai seragam tinggal memakai jilbab panjang sambil bercermin di depan kaca, ternyata sembab yang ada di mata belum hilang juga.

mencoba memakai foundation agar sembab yang ada di mata tertutupi, padahal tipe orang sepertiku tidak suka memakai make up. foundation nya saja yang dibelikan oleh mamah baru dipakek aku lebih simple dengan memakai bedak tabur natural.

Sudah rata memakai foundation hasilnya tetap saja nihil matanya masih terlihat bengkak.

"Hufft! yasudahlah biarkan" ujarku dengan kesal

***

setelah sampainya di sekolah wajah caca yang terihat lesuh tanpa semangat sama sekali,teman-temanya seperti biasa menghampiri caca dengan menyapanya dan dengan melihat mata caca yang sembab temanya segera menanyakan pada caca ada apa dengan dirinya.

"Pagi cacakuuuh.." sapa teman-temanya
"Iya"
"lo abis nangis ya ca? atau lo sakit?"
"gue gapapa" jawabku dengan kepala menunduk
"munafik lo! kata gapapa lo ada seribu arti kan?" celotehan sifa dengan memegang pundak caca.

aku hanya membalasnya dengan senyum tipis

"ah gak seru nih anak pagi-pagi kesambet dimana coba?!" ujar novi yang gemas dengan diamnya caca
"gue gapapa ko, beneran deh cuma lagi gak enak badan aja hehe.." penjelasanku mencoba menenangkan

tidak lama pak andre segera memasuki kelas dengan terburu-buru.

"Pagi anak-anak" sapanya dengan muka yang tidak karuan

"Pagi juga paaaak"

"Hari ini bapak ada rapat dadakan, jadi bapak tidak bisa mengajar kalian tolong mengerjakan LKS PAI aja yaa hal 24 sampai 28 nanti segera dikumpulkan ke febby biar febby yang mengumpulkannya di meja bapak"

anak-anak yang mendengar kabar itu langsung menjadi sumringah dan sangat senang,bebas,bahagia ya pokoknya itulah karena tidak ada guru dikelas

Febby adalah ketua kelas dikelasku dan dia terkenal dekat dengan para guru bahkan guru-guru menyayangi nya karena kepintaranya dan kepedulianya terhadap anak yang kurang mengerti atas mata pelajaran ia rela meluangkan waktu untuk mengajarinya.

karena pak andre tidak ada di kelas aku ingin meluangkan waktu untuk berdua dengan Allah aku melangkahkan kakiku menuju mushalla tepat ada di belakang sekolah.

dari kejauhan terlihat sosok pria yang sedang melepaskan tali sepatu nya dengan memakai almamater akuntansi.

aku tidak menghiraukan itu aku segera melepas sepatu dan kaos kakiku, disaat aku ingin melangkahkan kakiku dan menaruh sepatuku di rak mushalla terdengar suara lelaki memanggilku

"Caca yaa?.."

Aku segera menengok dan ternyata suara itu berasal dari pria yang memakai almamater kuning itu ternyata dia adalah kak Adi Akbar.

seperti biasa gugup ku mulai kambuh

"eh i-iya kak"

Dia tersenyum padaku

"kamu mau sholat dhuha ca?"
Tanyanya dengan senyuman yang manis

"bukan ka, aku mau main monopoli disini hehe" jawabku dengan sedikit lelucon yang tidak lucu sebenarnya

silence with love [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang