Darren menatap seseorang di sampingnya yang sedari terus mengelap keringat yang membasahi pelipisnya. Oh ralat, ada dua gadis di sampingnya. Yang satu tampak terus mengoceh tak terima di hukum jemur seperti ini, dan yang satunya lagi terlihat pasrah saja. Dan yang diperhatikan oleh Darren adalah seorang gadis kuat yang membuatnya heran.
Gadis itu sama sekali tak mengeluh di jemur si bawah terik matahari seperti ini. Dan entah kenapa mata Darren tak bisa lepas dari wajah gadis itu. Gadis itu memiliki wajah yang manis, hidung yang mancung, bibir tipis, dan mata yang bulat membuat Darren berdecak kagum.
Kenapa Darren tidak pernah melihat gadis ini? Apa karena dirinya yang terlalu tidak peduli dengan lingkungan sekitar, hingga membuatnya buta untuk tak melihat gadis seperti dia?
Darren terus menatap gadis itu dengan ekspresi datarnya, meski hatinya tak seperti itu. Bahkan lelaki itu tak mendengarkan ucapan gadis alay disebelahnya karena terlalu Fokus dengan Keana membuat Keana menjadi risih.
"Kenapa liat-liat?" Keana berucap sambil mencebikkan bibirnya.
Darren tiba-tiba tersadar. "Cantik," ucapnya yang membuat Keana langsung menampakkan semburat merah di wajahnya. Sedangkan Darren sendiri heran. Kenapa dia tiba-tiba ingin menjawab pertanyaan gadis itu? Padahal Darren tidak akan pernah menjawab pertanyaan-pertanyaan seseorang meskipun itu penting untuk orang itu.
Keana menatap wajah Datar Darren yang tampan "Ketebak orang-orang kayak lo. Playboy , untung gue nggak percaya sama cowok,"
"Ih Darren, masa Si cewek miskin itu di ajakin ngomong gue enggak," ucap Afiva membuat Keana marah.
"Jaga ucapan lo!"
Darren tidak memperdulikan Afiva. Menoleh pun tidak. Dia hanya terus fokus ke arah Keana yang lagi-lagi merisih karena diperhatikan.
"Jangan liat-liat gue!"Keana membentak lalu membuang muka nya ke arah lain. Dia jadi terbawa emosi karena Afiva.
Tangan Darren yang tadinya terangkat untuk hormat ke arah bendera merah putih, kini turun dan berganti untuk menyelipkan rambut Keana ke belakang telinga gadis itu membuat Keana terkejut dan membulat kaget.
"Apa-apaan sih lo?!"Keana kesal dengan perlakuan lelaki di sampingnya ini yang sama sekali tak ia kenali.
"Darren! Gue mau juga!"teriak Afiva namun Darren tidak memperdulikan. Dia terus menatap wajah gadis di sebelahnya yang terlihat kesal. Namun itu membuat wajahnya semakin manis.
"Diem lo!"Keana membentak Afiva. "Lo juga! Kenapa muka Datar lo itu ngeliat gue terus? Risih tau nggak!"
"Jangan galak,"ucap Darren singkat. Dua kata. Dengan nada datarnya, tapi membuat hatinya menghangat.
Gadis ini sangat cantik.
Darren menyukai sifatnya.
Dan, apakah Darren salah bila jatuh cinta secepat ini?
Siapa namanya?
Darren menarik gadis itu kehadapannya dan melihat badge name gadis itu. Membuat keana sangat risih karena di seret paksa.
Keana? Namanya Keana Anugrah?
"Apa-apaan sih lo main seret-seret!" Keana kesal lalu menepuk bagian seragamnya yang di tarik oleh Darren tadi, dia lalu kembali untuk berdiri ke sebelah lelaki itu.
Darren tersenyum tipis. Sangat tipis. Nyaris tak terlihat. Bahkan senyum setipis ini sangat jarang ia lakukan. Mungkin bagi orang-orang, senyum setipis ini tidak ada artinya. Namun bagi Darren, senyuman setipis itu sudah menandakan bahwa ia senang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Summerain
Подростковая литератураMemang benar, Tuhan itu adil. Setiap takdir pasti punya kebalikan masing-masing. Bila ada kesedihan, maka akan datang kebahagiaan setelahnya. Bila ada kebahagiaan, maka Kesedihan akan menunggu di akhir kebahagiaan itu.