Crystal Snow 0

3.5K 314 24
                                    

Ketika salju putih itu menyentuh tanganku, kenapa dengan cepat ia menghilang?

I feel.. I feel.. I feel..

Kau hanya bisa merasakan dinginnya, saat butiran putih itu jatuh secara perlahan dibalik jendela, namun tak bisa kau simpan, karena ia akan cepat meleleh.

Someday..

Apa aku bisa melihatnya walau hanya sebentar?

Let me know..

"Hyung.."

Pintu tua itu mengeluarkan suara derit bersamaan dengan sebuah suara yang tak asing, aku tau dia Jungkook. Pria tampan dengan suara emas. Dengan nada-nada yang terbilang terlalu merdu keluar dari pita suaranya, ia sering kali menyanyikan sebuah lagu untuk ku jika langit mulai gelap. Jungkook akan bilang "aku yakin lagu ini bisa membuatmu tidur nyenyak, hyung" dan dengan keindahannya lagu itu melewati alam mimpi terasa begitu cepat terjadi.

Dan kau tau? suaranya memang tidak main-main, entah kenapa aku seperti berada di padang rumput luas dengan bunga-bunga musim semi ketika mendengarnya.

Tidak ada kata-kata indah lagi yang bisa ku jadikan perumpamaan untuk suaranya. Sungguh lembut.

Ketika langkahnya semakin besar menandakan kedua pasang kaki itu mendekat kearahku, kedua sudut bibirku naik dengan sendirinya,  memberikan senyum sapaan padanya hari ini, aku percaya ia akan membalas senyumku, karena aku tau Jungkook adik yang baik.

Tidak. Darahnya bahkan tidak memiliki kesamaan terhadapku, kami  tidak memiliki hubungan apapun dalam hal keluarga.

Ia hanya seorang adik yang tiba-tiba datang menggantikan kedua orang tuaku beberapa tahun terakhir.

Bahkan kau akan ragu siapa yang jadi adik dan siapa yang jadi kakak jika kau melihat kami.

Aku yakin.

"Taetae-hyung, apa kau tidak kedinginan? Dimana selimutmu? Duh, kenapa kau jatuhkan?

"Maaf, aku tidak sengaja menjatuhkannya lagi"

"Ini, pakailah karena ini musim dingin"

Aku merasakan kelembutan itu, tidak hanya selimut bulu yang Jungkook berikan kepadaku, tapi setiap perkataan dan perasaan hangatnya yang selalu menyentuh hati.

"Aku membawakanmu bubur hangat, aku tau kau lapar 'kan, hyung?"

"Aku sangat lapar, apalagi jika itu masakanmu"

Ia sedikit terkekeh, tangannya mengambil mangkuk keramik di atas nakas, sedikit mengaduk-aduk bubur itu supaya bubur dan bumbu rempah diatasnya tercampur sempurna.

"Baunya enak" ucapku, lagi-lagi Jungkook tertawa, terdengar renyah bersamaan dengan bunyi sendok dan mangkuk yang saling beradu.

"Kau mengejek ku?" Nada bicaranya meninggi, apa ia jadi marah? "Asal kau tau, aku membuatnya sepenuh hati walau aku tidak tau bubur ini enak atau tidak. Hahaha"

Mulutku hampir terbuka, berniat ingin segera menyantap bubur itu, namun tiba-tiba Jungkook menghentikan gerakannya.

"Tunggu!" Ia berkata. "Hyung, kau mengigil?"

"Sedikit. Mungkin karena aku lapar.."

"Dimana Jaketmu? Kau harus menjaga kesehatanmu"

"Kau juga, Kookie-ya"

Crystal Snow [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang