- Your Story -

1.6K 213 25
                                    

Another Story: Jungkook's Side
Chapter. Crystal Snow 2
.
.
.
.
.
.
.

"Apa tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakitmu?"

Jungkook menggeleng, menarik ujung bibirnya berharap Namjoon yang berada dihadapannya tidak merasa khawatir.

Jika kau ingin tau, pria bertubuh besar dihadapan Jeon Jungkook namanya Kim Namjoon, ia seorang asisten dokter yang belum terlalu sibuk di dunia kedokteran. Jadwalnya membantu para senior bisa dihitung dengan jari, tidak jarang waktu luangnya ia habiskan di rumah sederhana milik keluarga Kim untuk membantu Jungkook melakukan check up.

Mereka berdua menjadi dekat seiring berjalannya waktu.

"Kau yakin ingin melakukannya sekarang?"

"Ya hyung, beberapa minggu lagi Taehyung hyung berulang tahun. Mungkin aku akan memberikannya sebagai hadiah ulang tahun"

"Tapi—"

"Lagi pula, jika berlama-lama aku tidak ingin virus itu semakin menggerogoti tubuhku"

"Apa kau tidak takut Taehyung akan terluka jika tau kau—"

Seperti ada yang menahan tenggorokannya, Kim Namjoon mendadak berhenti berbicara. Ia memandang lurus dan menilik kedua iris Jungkook yang terlihat yakin. Mencoba mencari keraguan dalam tatapan pemuda dihadapannya. Namun, Jeon Jungkook benar-benar tidak akan mengubah keputuasannya.

Jungkook berpikir, ia sudah terlalu lama melupakan tujuannya dan tinggal hampir setahun di rumah kediaman Kim. Dia Jeon Jungkook, bukan seorang dari keluarga Kim. Berapa lama pun Jungkook tinggal di rumah ini, dan menyamar jadi Kim Jungkook namun ia tidak bisa menghindar dari takdirnya.

Jadi, keputusan dan janjinya pada orang tua Kim dahulu harus segera Jungkook tepati. Dan Namjoon tidak bisa menghentikannya.

"Aku ingin Taehyung hyung dapat melihat"

"Aku tidak mengerti apa yang ada di pikiranmu? Penerima donor tidak akan langsung melihat dalam jangka waktu yang cepat, bisa 5 hari, 2 minggu, bahkan ada yang bertahun-tahun" Cela Namjoon. Sungguh ia tidak bisa mencerna pemikiran Jungkook yang bahkan lebih muda darinya.

Apakah Namjoon seorang yang bodoh? Sampai-sampai pembicaraannya bersama seorang anak berusia 17 tahun tidak bisa ia gapai.

"Hyung.. aku mohon.."

"Bahkan Taehyung bukan keluarga atau apapun"

"Tapi dia buta sejak kecil, apa kau tida—"

"Orang seperti Taehyung banyak disini, itu bukan alasan yang tepat. Aku akan tanya sekali lagi, apa kau yakin?"

"Apa aku seperti anak remaja labil yang ragu dengan keputusannya? Lihat mataku hyung.."

Kali ini Namjoon menghela nafasnya, sekeras apapun ia mencoba, nyatanya sifat Jungkook satu ini memang sulit di bujuk. Jungkook si bocah keras kepala dan tidak akan menurut jika itu berlawanan dengan kehendaknya.

"Terserah.." Satu kata dengan banyak makna keluar dari bibir Namjoon.

Mendengar kata itu dengan segera Jungkook beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan Namjoon tanpa beban menuju kamar Taehyung.

"Hyung!" Panggil Jungkook dari luar kamar.

"Namjoon hyung mampir ke rumah!" Bersamaan dengan pintu yang sering mengeluarkan derit itu terbuka, dibaliknya Jungkook menoreh senyum ketika matanya melihat Taehyung sedang duduk diatas kasurnya. Lagi-lagi senyum manis Taehyung membuatnya luluh.

Crystal Snow [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang