Crystal Snow 1

2.1K 252 19
                                    

Ketika sang mentari secara perlahan menampakan dirinya, bahkan cahayanya sempat menyilaukan irisku yang telah lama gelap. Suara burung dipagi hari pun seperti dengan sengaja membangunkanku.

Bukankah ini bulan desember? Apa salju-salju itu mencair ketika ku rasakan cahaya mentari lebih dominan menyentuh kulitku dibandingkan dinginnya hawa musim dingin?

Desember.

Bagiku, bulan desember adalah bulan penuh makna dan kenangan pahit. Tapi aku sangat menunggu bulan ini, jika kau mau tau, ada satu hal dari bulan desember yang sangat ku tunggu adalah saat tanggalan mencapai angka 30. Tepatnya di akhir bulan.

Ah, Mendengar suara kicauan yang merdu itu, aku rasa sekarang sudah jam 7 pagi. Biasanya Jungkook akan datang ke kamarku, dan membantuku membereskan semuanya.

Ya, semuanya.

Namun, mungkin ia datang terlambat hari ini.

Oh iya, seharusnya aku belajar mempraktekan apa yang jadi komitmenku kemarin hari. aku tidak boleh terus merepotkan Jungkook setiap saat. Jadi apa masalahnya jika ia datang terlambat?

Mengingat hal itu, dengan perlahan ku angkat kedua kaki, berniat untuk mencoba menuruni ranjang besi yang setiap hari ku tiduri.

Kletek

Ah! Aku menjatuhkan sesuatu ketika tanganku hendak memegang tepi nakas yang berada di samping ranjang. Bagaimana ini? Aku tidak mau Jungkook membereskan hal kecil dari kecerobohan ku lagi.

Tubuhku menunduk bahkan sekarang terlihat merangkak seperti anak bayi. Kedua tanganku bergerak cepat meraba kolong nakas.

"Pasti jatuh ke kolong meja" pikirku.

Sudah cukup lama tangan ini merogoh kolong didepan ku, tapi aku tidak menemukannya. Sampai suara derit pintu tua kembali terdengar.

"Jungkook.. ah kenapa dia datang disaat seperti ini?"

"Hyung! Apa yang kau lakukan!?" Langkah Jungkook menggema keseluruh ruangan, terdengar semakin cepat dan benar saja, tiba-tiba kurasakan sebuah rangkulan hangatnya lagi.

"Hyung, berdirilah. Biar aku yang mengambilnya" ucap Jungkook.

"Maaf, aku tidak sengaja menjatuhkannya"

Sunyi.

Kenapa?

Kenapa Jungkook tidak menjawabnya?

Ia mendudukan ku ke atas kasur, dan segera melepas rangkulannya.

Tidak ada suara lain, hanya ada bunyi telapak tangannya yang menyentuh lantai sedang mencari - cari, "Aroma terapi? jatuh ke kolong tempat tidurmu, hyung"

"Haha.. pantas saja aku tidak menemukannya"

"Ya, terimakasih Jungkookie"
Jungkook tertawa kecil, sedikit samar ketika suaranya besamaan dengan bunyi derit besi yang jadi penopang kasurku. Namun, suara kekehan itu terdengar sangat khas di indra pendengaranku.

Crystal Snow [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang