Siapa orang yang kau kencani ?
Pagi ini Sae Ron mendatangi rumah Ten pagi-pagi sekali ia sengaja memberikan kejutan yang tertunda tadi malam
"saengil chukae hamnida... saengil chukae hamnida...saranghae uri Ten saengil chukae hamnida" ia mendeketi Ten yang masih bergumul di dalam selimutnya yang hangat.
Ten diam-diam terbangun tetapi dia lebih memilih tidur kembali
"yak! Tidak bisakah kau menghargai usahaku! Jinja!" Sae Ron kali ini marah pada Ten yang sikapnya dinilai kekanankan
"terserah kau marah padaku atau tidak yang terpenting aku tidak melupakan ulangtahunmu aku mengingatnya hanya saja aku sedikit terlambat. Jangan seperti anak kecil aku tidak suka seperti ini" Sae Ron menatap kesal pada Ten
"tidak bisakah kau membiarkan aku marah denganmu? kenapa aku kesal sendiri ketika aku marah padamu!"Ten segera menyibak selimutnya dan duduk menghadap Sae Ron
Sepersekian detik mereka bertatapan muka dengan jarak yang begitu dekat , mungkin seperkian senti lagi bibir mereka akan bertemu.
"kau bukan tipe orang yang bisa marah denganku,jadi jangan coba lakukan itu." Ucap Sae Ron membuat Ten tersadar dan memundurkan wajahnya
"aku benci dengan itu,aku bahkan harus mentraktirmu ketika kau marah" Ten merajuk pada Sae Ron
"geure apa dengan aku mentraktirmu maka kita akan baik-baik saja?" Tanya Sae Ron polos
"mollayo" Ten mengerucutkan bibirnya lucu
"yak..aiss" Ten dan Sae Ron tertawa dengan semua itu
"ambilah, aku membelikannya untukmu" Sae Ron menyerahkan kotak kecil pada Sae Ron
"mwoya?" Ten menerimanya dengan tidak sabaran ia membukanya
"buka saja"
"jam tangan? Kenapa berpikiran membelikannya untukku?" Ten menoleh pada Sae Ron
"mollayo,hanya saja kau terlihat keren dengan jam tangan" ucap Sae Ron tersenyum
"gomawo"
"jangan ulangi yang kemarin aku takut kau bisa terluka jika berkelahi dengan Jaehyun"
Ten memelototi Sae Ron karena perkataannya tadi
"geure..eh jika kau terluka akulah yang susah karena kau pasti memerlukan bantuanku bukan? Lagi pula aku tak mau kau terluka karena aku"suara Sae Ron kian melemah
"bagaimana hubunganmu sekarang?"
"kurasa dia sangat marah ,dia tidak menghubungiku lagi" raut wajah Sae Ron berubah saat mengingat hubungannya dengan Jaehyun tidak bisa dibilang baik-baik saja.
"biarkan seperti itu,akan lebih baik jika keadaannya seperti ini"ucap Ten tidak membiarkan Sae Ron menghubungi Jaehyun
"Ten-ya kau belum menjawab pertanyaanku" Sae Ron kembali menagih jawaban pada Ten atas pertanyaannya kemarin
"mwoya?"
"apa kau sedang berkencan?" Sae Ron menatap lekat mata Ten
"eh?wae? apa kau menganggapnya seperti itu?" Ten setengah terkejut dengan pertanyaan itu
"kau terlihat sedikit menjauh dariku Apakah orang yang kau kencani merasa risih dengan ku?" Tanya Sae Ron lagi
"kenapa berpikiran jauh sekali! Sudah sana keluar . Kau mau melihatku telanjang eoh?" Usir Ten pelan
"mwoya?..ani! aku akan memeberitahu ini pada eommamu"ucap Sae Ron segera pergi keluar kamar Ten
"ya!"
Sae Ron berjalan menuruni tangga dan menghampiri eomma Ten yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka
"eommonim,ada yang bisa kubantu?" Tawar Sae Ron
"ani,kau duduk saja disana,ah Sae Ron-ya bisakah kau liburan ini menemani Ten untuk pergi menemui Haelmoninya?" Eomma Ten menoleh pada Sae Ron
"eodiga eomonim?"
"Thailand..maksudnya aku akan meminta ijin terlebih dahaulu pada eonnimu. Bagaimana kau bisa?" Tanya eomma Ten penuh harap
"tentu saja ,tapi kenapa tidak eomonim saja yang pergi?" Tanya Sae Ron sopan
"sebenarnya aku ingin pergi hanya saja ada keperluan yang mendesak"
"eomma"sapa Ten
"pagi Tennie ah eomma minta tolong pada Sae Ron untuk menemanimu menemui Haelmonimu" ucap Eomma Ten enteng
"mwo?!" Ten mendelik pada Sae Ron lalu di balas dengan gerakan bahu yang di naikan oleh Sae Ron
"aku tidak keberatan ,kau tahu aku ingin pergi kesana. Jadi aku akan menemanimu"ucap Sae Ron
"kau dengar,Sae Ron saja tidak keberatan" eommanya menata sarapan yang ia siapkan tadi di meja makan
"geure."Sae Ron mengiyakan pernyataan dari eomma Ten
Ten segera duduk dan sarapan bersama Sae Ron dan eommanya
"eomonim kurasa Ten-ya sedang berkencan?"
"mwo? Jinja? kenapa tak mengenalkannya padaku?" Eomma Ten memandang pada putranya itu
"aniyo!"bantah Ten cepat sambil bangkit dari duduknya
Sae Ron dan Eommanya Ten terkikik geli melihat ekspresi yang ditunjukan Ten bahkan Sae Ron tidak menyangka bila Ten akan bereaksi seperti itu
Berlebihan !"kajja"ucap Ten menarik Sae Ron untuk berangkat sekolah
"Siapa?" Tanya Sae Ron menyenggol pelan bahu Ten
"Mwoya ?" Ten pura-pura tidak mengetahuinya
Kau menghindari pertanyaanku lagi" ucap Sae Ron tersenyum pada Ten
"Aku tidak perlu menjawabnya" ucap Ten balik tersenyum , membuat Sae Ron gemas karena tak kunjung mendapat jawaban yang dia inginkan dar Ten
Sepulang dari sekolah Sae Ron menunggu Ten di depan gerbang sekolah karena Ten berkata akan ada kumpul club basket terlebih dahulu sebelum pulang."eodiga? Kenapa lama sekali" gerutu Sae Ron terlihat cemas ,ia memutuskan untuk mencari Ten dengan masuk ke dalam sekolah
Ia berjalan di koridor sekolah dan ia melihat seseorang terkulai lemas di pinggiran lapangan
"Ten-ya!" TeriaknyaTo be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
One love
FanfictionKau tahu cinta ? Aku tidak yakin apa benar menyukainya ? Seseorang dapat berubah ketika orang yang tepat menghampirinya dan membuat ia terus bersamanya. Apa yang terjadi jika kau ingin terus bersamanya tapi posisimu hanya sekedar teman ? "Dia tumbu...