The Last (END)

156 5 0
                                    

Peringatan ! Ini untuk  17+ , be smart reader !
Di bawah umur tolong jangan membaca

Matahari pagi kota Bangkok sangat terik dan sinarnya memasuki setiap celah yang ada untuk menembus kaca bersiap membangunkan siapa saja yang masih terjaga hingga saat ini.

Sepasang suami istri baru bahkan masih terlelap dalam tidurnya dengan selimut tebal yang menyelimuti mereka
Ten tertidur dengan memeluk istrinya bahkan pelukannya begitu erat dan begitu juga Sae Ron ia merasa nyaman tidur di pelukan Ten ,ia bertumpu pada lengan kekar milik Ten.

Sepasang suami istri baru bahkan masih terlelap dalam tidurnya dengan selimut tebal yang menyelimuti merekaTen tertidur dengan memeluk istrinya bahkan pelukannya begitu erat dan begitu juga Sae Ron ia merasa nyaman tidur di pelukan Ten ,ia bertump...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"euhh.." erang Ten merasa risih dengan cahaya yang masuk melalui dinding     kaca rumahnya dan kini bahkan ia memandangi Sae Ron yang masih memejamkan matanya. Ia menelusuri setiap bagian wajah  Sae Ron dengan telunjuknya ia bahkan membuat istrinya itu terbangun.

"eng.."erangannya terdengar sepertinya ia sedikit mengeliat.

"oppa" ucapnya yang merasa tengganggu dan ia segera membuka matanya perlahan dan mengerjapkannya beberapa kali untuk menyesuaikan dengan sinar yang masuk.

"kau sangat cantik hari ini" ucap Ten mengadap ke arah Sae Ron dengan sebelah tangannya menumpu kepalanya

"ini bahkan masih pagi " ucap Sae Ron

"wae ? aku hanya ingin memuji istriku" ucapnya lalu mencium puncak hidung Sae Ron

"jangan memulainya lagi eoh !" Sae Ron berusaha mengambil posisi untuk tidur lagi tetapi Ten mencegahnya

"shireo..aku menginginkanya jadi kita lakukan lagi emm ?" ucap Ten menunggu persetujuan dari Sae Ron

"ani..aku sudah sangat lelah karena kemarin..tidak sekarang"ucap Sae Ron menggelengkan kepalanya. Ten menjadi cemberut karena penolakannya itu ,ia bahkan tidak bisa mengontrol dirinya setelah melihat selimut istrinya sedikt turun kebawah hingga hampir memperlihatkan buah dada istrinya.

"aiss chagiya~ ayolah..aku mohon nde ?"

"ani.." jawan Sae Ron lalu membalikkan badannya

"chagiya~" Ten medekap erat istrinya dari belakang

"kau merasakan sesuatu bukan ? adikku bangun setelah melihat gunung kembarmu itu tahu !"

"aku tidak sengaja memperlihatkannya dan aku juga tidak bermaksud" ucap Sae Ron yang gugup dengan ereksi suaminya ini

"aiss jinja..ahh padahal aku sangat menginginkannya chagiya~" Ten berbisik tepat di telinganya membuat Sae Ron merasa geli dan hampir terangsang di buatnya

"aniya..aku cukup lelah dengan yang kemarin" tolak Sae Ron berusaha menjauhkan diri dari Ten

"geure..aku akan melakukannya dengan caraku" ucap Ten langsung membalikan tubuh Sae Ron dan sekarang ia berada di atas Sae Ron.

One loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang