Dua

1.9K 115 6
                                    

"Udah gapapa yang penting lo bahagia"

Baper tidak yhaa....

-----------------------

Akhirnya, gue sama Raffa menjelajahi semua games yang ada di Timezone. Sampai akhirnya gue dapet boneka 3 biji dari Claw Machine, tapi itu juga dimainin sama Raffa soalnya pas gue nyobain boneka nya malah jatoh terus.

"Gimana mau main apa lagi??" -tanya Raffa.

"Emm... Udah deh,, saldo nya juga abis kan??"

"Iya abis, tapi kalo lo mau main lagi ntar gue beliin saldo nya lagi" -ucap Raffa.

"Engga ah ga usah, itu juga udah ngabisin 250 ribu kan? Mubadzir uangnya" -sahut gue.

"Hm yaudah,, terus mau kemana lagi??" -tanya Raffa.

"Perut gue udah minta kode buat di kasih makan nih, Raff" -kata gue sembari memegang perut gue. Emang sih tadi pagi kan ga sempet sarapan,, ya pantes lah kalo laper.

"Yaudah kita makan dulu" -ucap Raffa.

Akhirnya, gue dan Raffa mampir ke salah satu restoran yang masih berada di dalam mall.

"Lu mau makan paan?" -tanya Raffa.

"Emmm... Samain aja sama lo" -jawab gue.

Raffa pun akhirnya memesan 2 beef steak dan 2 milshake chocolate.

"Nih,, lu makan dulu" -ucap Raffa.

Gue dan Raffa pun akhirnya makan makanan tersebut.

"Raff, yakin nanti pulang ayah ga bakalan marah?" -tanya gue.

"Ga yakin si,, tapikan lu jago nya nyari alasan jadi yaa santai aja" -jawab Raffa enteng.

"Palalu santai ntar gue yang dimarahin gimana?"

"Yaudah lo ini bukan gue"

"Ishhhh lo mahhhh laknat dasar"

"Udah santai ajaa lo mabal kan bareng gue, kalo dimarahin juga bareng gue,, udah santai aja,, ayah ga bakal marah sama anak jagoannya wlee" sahut Raffa dengan menjulurkan lidahnya.

"Ish lu mahh"

"Yaudah kuy pulang udah mau jam 3 nih"

"Kuy lah,, tapi lu bayar dulu sonohh" -ucap gue.

Akhirnya, Raffa pun berjalan ke arah kasir untuk membayar makanan yang tadi udah gue dan Raffa makan.

"Kuy balik" ucap Raffa sembari menggandeng tangan gue.

"Kuy balik" ucap Raffa sembari menggandeng tangan gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ps : abain aja gelangnya :v)

Boleh ga sih,, gue baper sama kakak gw sendiri??? -batin gue.

-----------------

Author POV

Raffa dan Meysa akhirnya tiba di rumah nya tapi bisa dibilang mansion daripada rumah karena rumah mereka sangat luas dan desain yang sederhana tetapi tetap terlihat mewah.

"Raff lo duluan gih yang masuk" -ucap Meysa sambil mendorong punggung Raffa.

"Lo aja sya kan ladies first ye gakkk??" -tanya Raffa sembari menarik tangan Mesya yang dari tadi mendorong punggunya.

"Lo aja lah, lo kan laki dah.. Ga usah ada ladies first-an lah" -jawab Esya.

Akhirnya, Raffa mengalah dan membuka pintu mansion nya. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah kedua orangtua nya yang sedang menyilangkan tangan di dada sambi berdiri tak jauh dari Raffa dan Mesya.

"Puas jalan-jalannya?" -tanya ayahnya dengan muka datarnya. Dia adalah Deniz.

"Eehh... Ayahhh udah pulang yah?" -tanya Rafa basa basi.

"Udah,, buktinya ayah ada di depan kamu" -jawab ayah nya datar.

"Eeh iya yaa" -ucap Raffa sambil mengggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kenapa ga sekolah?" -tanya ayahnya lagi.

"Tadi kita kesekolah tapi kita telat dari pada di hukum ya kita berdua bolos yahh" -ucap Raffa santai.

"Ishhh,, lain kali jangan bolos-bolosan lahhh, gapapa dihukum sekali-kali biar kalian ngerti sama yang namanya tata tertib" -ucap Deniz (ayahnya).

"Dulu juga kamu ga tau tata tertib kali ah" sahut Rachel menengahi.

"Jangan buka aib dong" -ucap Deniz cemberut pada istrinya.

"Ish,, jangan mesra-mesraan di depan kita dong yahh" -sahut Mesya menimpali.

"Dasar ya anak ayah,, yaudah kalian berdua masuk ke kamar masing-masing, istirahat dan jangan lupa bersihin diri" -ucap Deniz.

"Siap yah" -ucap Raffa dan Meysa.

Meysa POV
Memang benar sesuatu yang berharga menurut kita harus diperjuangkan. Layaknya dengan keluarga ini. Keluarga yang penuh dengan berbagai rahasia. Entah siapa yang memulai. Mungkin keluarga ini terlihat harmonis tapi kalian tidak akan tahu di dalamnya. Suatu saat nanti, perlahan demi perlahan rahasia akan terbongkar meski telah ditutup serapat apapun. Memang benar dengan adanya fake smile seseorang tidak akan terlihat memiliki masalah atau sedang bersedih. Disini, di keluarga ini semua tertutup rapat tanpa seseorang pun yang mengetahui. Keluarga ini pun mempunyai komitmen untuk tidak saling mencampuri urusan pribadi. Memang benar setiap orang harus punya privasi, tetapi beda dengan keluarga ini. Sampul memang terlihat bagus tapi kalian tidak akan tahu isinya.

Hidup memang satu kali, dan di kesempatan kali ini,, gue bakal merubah kondisi, merubah isi, dan mempersatukan pandangan. Agar mereka tahu didalam keegoisan mereka terdapat seseorang yang sedang tertekan. Siapa orang tersebut? orang tersebut adalah gue anak kedua di keluarga ini. Entahlah semuanya selalu berputar pada otak dan pikiran.

TBC
Gaje? Yeahh...
Typo? Comment


-26 Februari-

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang