Empat

964 64 3
                                    


Di malam hari yang sangat dingin, seorang gadis perempuan sedang berdiri di balkon kamarnya dengan memandang ke atas langit tersebut, memandang ciptaan tuhan yang sangat indah. Bintang, ia bersinar seperti mengajak gadis tersebut untuk tersenyum bahagia dan untuk selalu bersinar seperti dirinya. Bulan, ia pun bersinar terang memberi kehangatan di gelapnya malam.

Meysa, ia berdiri menghirup udara malam dan tentunya menyegarkan pikiran. Ia juga tersenyum kepada bulan dan bintang entah sedang memikirkan apa. Di umurnya yang belum menginjak 20 tahun, mungkin ini adalah sesuatu yang terlalu berat ia lewati sehingga menimbulkan tekanan batin, terlalu banyak pikiran, dan jiwa psikologis nya. Tetapi, ia seseorang yang kuat, enggan memberi tahu bahwa ia telah lelah menjalani semua nya. Meysa sangat lelah, ia ingin semuanya selesai entah dengan cara apa.

Meysa POV

Gue cape, sumpah. Ini terlalu rumit. Siapa yang peduli sama orang kaya gue? Siapa yang peduli sama orang gila, orang stres, orang yang jauh dari kata waras kaya gue?? Percaya sama gue, gaada satu orang pun yang ngerti sama isi hati gue.

kejadian 12 tahun yang lalu, menjadi titik awal hidup gue yang baru. Dimana memang pada akhirnya mereka dengan mudah melupakan semua kebaikan gue, dan sekarang yang mereka ingat hanyalah kecerobohan kecil gue yang mengubah segalanya. Dan di umur gue yang sekarang adalah umur dimana gue takut sama kenyataan yang harus gue hadapi sendiri. Beda halnya dengan Raffa yang selalu mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari keluarga gue, sedangkan gue?? Terlalu banyak mimpi untuk mendapatkan semua itu.

Dulu gue selalu di sayang sama mereka tapi sekarang?? Hanya kebencian yang gue dapatkan.

Kek,, gimana kabarnya?? disana indah?? seru??. Caca pen ikut kakek,, Caca cape sama dunia. Terlalu palsu dan banyak rekayasa. Caca pengen ngilang dari keluarga yang udah kayak musuh sendiri. Caca minta maaf kek, Caca ga ada maksud buat nyakitin siapapun. Caca gila, stres, ga waras. Tapi Caca kuat karena Caca selalu inget nasehat kakek "Apapun masalahnya selesain, jangan menghindar apalagi lari dari masalah tersebut". Kek, doain Caca semoga masalah nya cepet selesai, semoga semua nya balik lagi kayak dulu. Caca kangen kita kumpul bareng, tapi sekarang semuanya sia-sia. Kek, Caca titip salam sama Tuhan, tolong ulangin waktu, Caca gabakal ceroboh kek. Karena, ceroboh nya Caca bikin semuanya hancur. Maaf kek...

Author Pov

Tanpa  Meysa sadari ternyata ada yang masuk ke kamarnya, seseorang itu sedang melihat Meysa yang sedang melamun melihat indahnya langit.

"Meysaa!!!" teriak orang tersebut.

"Yak, Raffa lo ngagetin gue aja!" sahut Meysa yang tak kalah teriak membalas suara yang berasal dari kakaknya tersebut.

"Abisan lo ngelamun gitu. Btw lo ngelamunin apaan sih, emm jangan-jangan lo ngelamunin gue yaa" tebak kakaknya yaitu Raffa.

"Dih amit-amit ya Raff. Gue tuh lagi kangen sama kakek, dia lagi ngapain disana yaa Raff?" tanya Meysa.

Usapan lembut Meysa rasakan di kepalanya. Ternyata, Raffa kakaknya sedang mengelus rambut Meysa.

"Hey udah yaa, kakek udah tenang disana. Dia pasti seneng cucu nya sekarang udah gede-gede gini, apalagi gue ganteng gini kann yaa" ucap Raffa dengan nada menggoda adiknya tersebut.

Meysa langsung melepas paksa tangan kakaknya yang berada di kepalanya.

"Apaan sih lo! Gue tuh lagi mikir aja kalo gue punya permintaan sama yang di atas, gue pengen banget ngulangin waktu" sahut Meysa dengan muka sendunya.

"Itu yang namanya takdir. Mau gimana pun keinginan lo, takdir pasti dateng. Mau sekuat apapun lo menghindar, dia pasti bakal jemput. Sekarang lo nikmatin hidup ini, semuanya udah ada yang ngatur" ucap Raffa sambil mengelus pipi adik satu-satunya.

"Iya gue tau. Tapi, sekarang gue benci takdir, gue benci sama diri gue, karena orang yang gue sayang pergi buat selama-lamanya. Lo tau kan, seberapa sayang gue sama kakek Raff dan sekarang liat Raff seberapa bencinya orang-orang sama gue karena gue jadi pelaku disini?" tanya Meysa.

"Caca, mau seberapa bencinya orang-orang diluar sana, gue bakal tetep sayang sama lo, lo adik gue, gue harus jaga lo dan harus selalu ada di samping lo gimana pun kondisinya. Gue juga benci takdir. Kenapa gue harus jadi kakak lo, dan kenapa lo harus jadi adik gue. Karena apa?? Karena gue sayang sama lo Ca, gue sayang sama lo bukan karena lo adik gue yang dari kecil udah bareng-bareng. Gue disini jadi korban perasaan gue sama lo! Asal lo tau, gue mati-matian jaga lo biar lo ga nangis, biar lo ga sakit hati atas sikap ayah sama lo, atas sikap keluarga sama lo. Percaya sama gue, gue bakal selalu ada buat lo kapanpun dan dimanapun, gue janji" jawab Raffa sembari memeluk adiknya dan disaat itu juga Meysa menangis karena mendengar perkataan kakaknya tersebut.

"Tolong bantu gue selesain ini semua"

-------------------

Tbc
Maaf part ini gaje banget ya.
Makasih buat yang masih nunggu cerita abal-abal ini.

-----------------------9 Juli 2018------------------------

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang