Omegaverse 3

5K 375 14
                                    

Setahun...tidak dua tahun telah berlalu. Hari hari Ryu habiskan di mansion ini masih tanpa melihat wajah Masternya. Tapi Ryu tidak memperdulikannya lagi sekarang, karena dia sudah dewasa, ya itu yang ada di pikirannya.Padahal otak masih polos gitu juga

Walau Otak Ryu masih terhitung polos, Tapi pemikirannya bisa terbilang dewasa daripada anak semurannya -- 11 Tahun -- terimakasih kepada Dai yang telah membuat Ryu menjadi pribadi yang dewasa

Dan Chie.... berbahagialah dia sudah mendapatkan heatnya. Tepatnya saat umurnya 16 tahun, Saat itu chie sampe lompat lompatan saking bahagianya padahal tubuhnya sedang memanas :v . Tapi herannya sampai sekarang -- Umurnya 17 Tahun -- Chie masih tidak memperbolehkan Alpha manapun untuk berhubungan dengannya. saat ditanya sama Dai dia hanya menjawab "Aku mau cari Alpha yang elit bukan Alpha abal abal" dan dibalas dengan tamparan Cinta dari seorang Kiryuu Dai

###

Suatu hari Ryu terbangun di tengah malam, kepalanya pusing dan tubuhnya mendadak lemas. Dia beranjak menuju dapur untuk mengambil segelas air, dia tidak ingin membangunkan miya, karena dia tau wanita itu sudah kelelahan karena merawatnya setiap hari.

"kenapa tubuh ku tidak enak? apa aku terkena demam?"

Ryu mengambil segelas air, dan meneguknya perlahan *praakk* Ryu menjatuhkan gelas kaca itu dan langsung memeluk tubuhnya "eughh panasshh" tangan mungil Ryu menggerayangi tubuhnya sendiri "Panashhh nghh kenapah panas seka-eughh.."

ryu terjatuh di lututnya, tangannya masih memegang tubuhnya, terutama perutnya terasa kebas sekarang "tolong... panas..."

kelopak matanya sudah mulai terasa berat, tidak kuat menahan rasa sakit yang tubuh mungilnya terima

"Ryu-sama anda dimana?"

itu suara miya, dia mencari ryu, tapi ryu sendiri sudah tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun, dia hanya bisa mendongakkan kepalanya... melihat miya yang berlari kearahnya dengan wajah khawatir sebelum kesadarannya terenggut

semuanya gelap..

***








"dia pingsan?" pria bersurai gelap mengeluarkan suara, walau tidak membentak tapi terdengar sangat meng-intimidasi

"iya tuan... dia pergi ke dapur pada tengah malam di disaat saya tertidur, saya lengah saat itu mohon maaf"

pria itu bernafas gusar "anak itu merepotkan sekali"

"tapi tuan sepertinya ryu-sama mendapatkan heat pertamanya" miya memberanikan mengatakan hal tidak masuk akal itu, itu untuk kebaikan tuan muda yang sudah dia anggap anak itu

"kau bercanda kan?" kyo menatap Miya remeh, tidak mungkin ada omega yang heat pada umur semuda itu

"semua yang saya katakan benar tuan, Ryu-sama menunjukkan tanda tanda heat nya, dan sekarang musim semi pheromone Ryu-sama sedang pada masa masa kuat"

*brakk*

tiba tiba kyo melempar buku kearah pintu yang tepat berada di belakang miya

"terus apa peduli ku? berikan saja dia obat penurun hormon" Miya membeku sejenak sekaligus marah, apa salahnya kyo melihat keadaanya Ryu? apa dia harus membentaknya seperti itu?

"Tapi tuan, obat penurun hormon tidak berfungsi disaat saat seperti ini, ryu-sama mungkin--"

"Miya dia itu milikku bukan milikmu, terserah dia ingin aku apakan, kamu itu hanya pembantu mengerti?"

Miya menggigit bibir bawahnya, perkataan Kyo benar, tapi kenapa hanya dengan ryu dia bersikap kasar bahkan tidak peduli sama sekali? Miya pun keluar dari ruangan Tuannya dan menuju ruangan Ryu berada

****

Ryu terduduk di kasurnya, menatap matahari, sekarang sudah sore... berapa jam dia tidak sadarkan diri? hal terakhir yang dia ingat adalah rasa panas sekaligus sakit yang menyerang tubuhnya tadi malam

sekarang rasa sakit itu tidak terasa hanya rasa lemas yang ada di dalam dirinya sekarang. Biasanya setiap sore dia bermain di halaman belakang bersama Dai dan Chie. Jangankan untuk bermain, untuk duduk saja dia tidak kuat

apa yang terjadi sebenarnya? apa ada sesuatu yang dia tidak ketahui?

pintu terbuka, menampakkan wajah seorang wanita yang terlihat sedih?

"Miya-san?"

wajah Miya tersenyum kecil melihat tuan mudanya telah siuman "Ryu-sama anda telah bangun" Ryu menjawabnya dengan anggukan kecil

"ada apa? kenapa miya-san sedih?"

"tidak saya hanya lelah"

"Istirahatlah, jangan memaksakan diri oke?"

Miya tersenyum pahit, kenapa dunia begitu kejam kepada anak sebaik Ryu?

"Ryu-sama mau makan malam apa?"

"Apa saja"

Setelah mendengar jawaban Ryu, Miya langsung berjalan menuju dapur pribadi yang ada di dalam kamar Ryu dan detik itu juga Miya memutuskan

untuk tidak memberitau kenyataan yang sebenarnya tentang indenditas Ryu

























tbc

hai udah lama ya, cerita ini yang paling susah dibuat sih makanya butuh waktu ngumpulin ide dan mood

dan kagetnya walau cerita ini gak dilanjut lanjutin tapi masih banyak yang baca

kan saya terhura :"

ya udah segitu aja

typo maklumin

bye bye

Jakarta
8 januari 2019

Renarinn

My Alpha [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang