Omegaverse 4

4.1K 292 9
                                    

Keesokan harinya Ryu sudah pulih kembali dan bisa bermain bersama Dai dan Chie, walau entah kenapa Miya menjadi terlalu protektif kepadanya apalagi jika Ryu sudah bertanya tentang keberadaan majikan nya --Kyo. Tapi toh dia tidak peduli yang penting dia sudah bisa bermain di halaman belakang Hibiki Mansion lagi

sebenarnya di Hibiki Mansion banyak sekali Omega yang ditelantarkan dan dibeli oleh keluarga Hibiki, keluarga Hibiki sendiri adalah keluarga Alpha kolongmerat paling terkenal yang sebenarnya menjual Omega untuk Alpha/Beta atau hanya untuk dijadikan budak seks saja

Tetapi Dai, Chie dan Ryu berbeda. Mereka bertiga adalah omega berkualitas yang disimpan dan di perlakukan lebih baik oleh keluarga Hibiki daripada teman teman mereka yang lain. Jika mereka tinggal diatas yang kurang berkualitas tinggal dibawah

Biasanya omega yang tinggal diatas akan berakhir menjadi bonds keluarga Hibiki atau keluarga Alpha kolongmerat lainnya seperti keluarga Honda-- saingan keluarga Hibiki. Tapi tidak ada yang mengetahui informasi itu selain keluarga kolongmerat dan bawahan kepercayaan mereka.

Hari ini Ryu dan Dai bermain basket, ya tentu saja Dai menang telak, karena tubuh Dai tinggi menjulang sedangkan Ryu masih dalam masa pertumbuhan. Lagipula pertumbuhan Dai tidak wajar, dia baru berumur 17 tahun tapi tingginya 180cm, ada apa dengan pertumbuhan anak jaman sekarang?

Dai men-drible bola dihadapan Ryu yang dalam posisi siaga-- yang sebenarnya terlihat imut di mata Dai -- "kau tidak ingin menyerah Ryu? ini sudah ke seratus kalinya mungkin? aku mengalahkanmu" Dai tertawa pelan melihat yang lebih muda menggelengkan kepalanya dan kembali fokus ke bola yang bergerak ke kiri dan ke kanan, dipantulkan oleh tangan panjang Dai

"Jika itu maumu adik kecil" dengan gesit Dai melewati tubuh mungil Ryu yang tersentak kaget karena pergerakkan yang mendadak. Dan dengan mudah Dai memasukkan bola kedalam keranjang "i win again" ujar Dai dengan wajah sombongnya.

"Oh ayolah Dai jangan sok inggris dan kamu harusnya membiarkan Ryu menang sekali!"

Chie berteriak dari ujung lapangan dengan keripik kentang di tangan kanan nya. Sudah sedari dulu dia menjadi penonton jika Dai dan Ryu bermain basket, dan tentu Dai yang menang. Terkadang Chie merasa kasihan meliat Ryu yang mematung ditengah lapangan bola basket--seperti sekarang.

"Diem kamu Chie! kalo kamu ngoceh lagi umurmu akan bertambah 20 Tahun!"

Dai membalas perkataan Chie dengan berteriak

"HEH ENAK AJA KALO NGOMONG YA!"

"APA PENGEN BERANTEM?!"

Ryu yang sudah sadar dari acara mematungnya(?) tertawa pelan. Dai dan Chie emang tidak pernah akur, tapi herannya mereka selalu lengket seperti perangko. Jika ada Dai pasti ada Chie

"Chie-nee, Dai-nii udah jangan berantem terus" Ryu mencoba menengahi di antara mereka, Tapi tetap saja pengaruh Ryu tidak mempan disini, biasanya mereka akan berhenti bertengkar bila--

"Kiryuu Dai!" suara tegas menghentikan pertengkaran Chie dan Dai. Empu yang namanya di panggil pun menengok kearah sumber suara. Disana berdiri seorang pria yang sangat tinggi--bahkan lebih tinggi dari Dai, bertubuh tegap dengan wibawa yang memancar. Pria itu memakai jas formal berwarna hitam dengan potongan rambut yang ditarik(?) kebelakang

"Master?" Dai berlari kearah pria yang disebutnya sebagai master itu dan memeluknya, sementara pria itu menatap Dai dengan wajah datar "Master bukannya sedang diluar kota, kenapa--" perkataan Dai dipotong oleh pria itu "Kenapa kamu menjadi banyak bicara seperti ini hmm? apa karena Chie?"

"Maaf Hibiki Jun-sama, saya tidak bersalah disini okay?"

Hibiki Jun-- Anak pertama Keluarga Hibiki, bonds nya Dai. Berbeda dengan Kyo, Jun lebih lembut ke anak anak Omega di Hibiki Mansion, walau hanya Dai yang bisa membuatnya tersenyum cerah

"Oh halo Chie dan--- Ryu" Jun tersenyum simpul kearah mereka berdua "Halo Jun-sama" Ryu membungkukkan badan 90 derajat ke arah Jun sedangkan Chie memalingkan kepalanya, kesal karena selalu disalahkan jika Dai berubah sedikit pun. Dai dulu nya anak yang pendiam yang sangat suka membaca buku, tapi akhir akhir ini Dai menjadi lebih aktif dari biasanya. Dan tebak? semua orang menyalahkan Chie

"Master jawab pertanyaanku dulu~" Dai berkata dengan suara yang dibuat manis dan mempoutkan bibirnya--tentu itu membuat Chie dan Ryu jijik.

"first bisa berhenti memanggilku master? dan second i miss you my little Dai"

Jun mengecup bibir peachy Dai yang membuat wajah si empu memerah. Dan disana ada Chie yang berusaha melindungi jiwa suci Ryu dari pemandangan kotor didepannya sambil menahan dirinya untuk tidak mengumpat

"Siapa suruh punya master kink" Dai menjawab dengan suara yang kecil tapi cukup bisa didengar oleh Jun "kamu memancingku Dai?" yang ditanya pun mengangguk dalam dekapan pria besar itu. Jun menyeringai dan langsung mengangkat Dai seperti mengakat beras dan meninggalkan Chie dan Ryu yang masih mematung disana

"Gak bisa jalan dah tuh bocah" Chie menatap sinis dua pasangan tidak tau tempat itu.

"Chie-nee, Dai-nii mau dibawa kemana?" Ryu yang tadi sempat melihat adegan Dai digotong oleh Jun bertanya dengan wajah penasaran. "Gak tau dah" ucap Chie dengan wajah sebal, padahal dia tau apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi dia tidak bisa mengotori Ryu yang hatinya masih putih

"Ryu kita makan yuk udah waktunya makan siang" Ryu mengangguk antusias, menyetujui saran Chie

---


saya nulis apaan sih
JunxDai manis juga uwu

Nanachuu_

My Alpha [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang