cerpen

senja tiba dia hilang

Pagi ini aku menunggu kabar darinya, iya dia yang jauh disana. Aku binggung kenapa aku bisa mencintai dia yang hanya bisa aku dengar suaranya saja tatap muka dengan bayangannya saja tapi fisiknya aku tak tau seperti apa dia.

Dia, ya dia yang aku temui secara ketidak sengajaan dalam rangka aku membunuh rasa bosan ku. Ketika dia datang secara bersamaan rasa sayang ku tumbuh terhadap dia.

Ntah apa yang aku perbuat hari ini tiba-tiba dia menghilang bagai di telan bumi. Hilang seperti asap yang telebur oleh udara.

Bagai mana aku mencari dia, sedangkan untuk bertatap wajah dengannya aku tak pernah. Baru sehari dia menghilang tapi seperti sudah sewindu tak berjumpa. Jumpa ku disini hanya jumpa online tapi rasa sayang ku terasa begitu nyata untuknya.

Aku berharap suatu saat aku bisa berjumpa dengannya. seperti pasangan lain yang saling jalan bergandengan berdua walau hanya sekedar menyusuri kota. Aku tak masalah walau harus terkena terik matahari asal aku bisa berdua dengannya aku mau.

Ya, aku mau. Mau dia ajak untuk susah dan senang bersama. Mau dia ajak ketika suka dan duka. ketika aku sedih aku mau dia yang memeluk erat diriku ya dia bukan yang lain.

Aku mohon pada mu jangan paksa aku untuk berpaling ke yang lain. Karna yang aku mau diri mu bukan yang lain. Terserah kau mau pada ku atau tidak aku tak peduli. Tapi aku akan berusaha buat kau mau pada ku.

Bersama mu semua terasa indah. Tanpa mu hati ku hampa. Sebetulnya kau siapa?
Apakah kau seorang pencuri?, jika ya mengapa kau hanya mengambil hati ku untu kau sia-siakan. Kau tau aku hanya punya satu hati jika sudah kau sia-sia kan lalu bagai mana cara aku untuk bertahan hidup.

Hingga senja datang kau tak tau di mana.  Hingga senja datang di sini aku merindu tepi aku yang merindukan mu entah kau merindukanku juga atau tidak.

Bandar lampung, 7 desember 2017
Afi