Jika saja Tuhan memberiku sayap, aku akan segera mengempakkan dan terbang. Pertama yang ku tuju adalah kamu, karena saat ini aku merindukanmu, namun itu hanya ilusi semata.
"Bagaimana kamu di sana?". Serasa aku mendengar suara canda tawamu. Semakin terdengar dan semakin dekat.
"Ah... Mungkinkah kamu merindukanku?"
Disini aku menahan rindu. "Baiklah akan ku buat biasa saja". Biarkan rasa itu bercampur dan menyatu dalam kesabaran. Seolah-olah aku sibuk menjalankan rutinitasku.
Rutinitas yang selalu merindukanmu._Azmara Zaisa_
KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Rindu
PoetryKadang suatu hal tak dapat lagi terucap... Melainkan tergores dengan pena yang mengalun indah di atas sehelai kertas.. Kata demi kata mulai tersusun mewakili isi hati. Menggambarkan rasa senang, sedih, sakit, kecewa, putus asa. Bahkan ketika kita be...