Mereka biasa memanggilku Nayla. Aku adalah gadis pembuat onar yang baperan. Baperan?
Iya. Aku sudah masuk ruang BK selama 24 kali di tahun ajaran terakhirku ini, meski ini baru semester pertama. Orang tuaku selalu mendatangkan guru les kerumahku untuk memperbaiki nilai akademikku.
Bagaimana orang tuaku tak khawatir? Padahal aku sudah kelas 9 tapi aku sama sekali tak pernah menyentuh bukuku. Wali kelasku sering sekali memperingatkan orang tuaku bahwa aku sulit untuk lulus nanti jika tidak merubah kebiasaan ku. Oh Ya! Bahkan yang terakhir kepala sekolah mendatangi rumah kami untuk memberi peringatan kepadaku.
Sebenarnya apa yang membuatku selalu membuat masalah disekolah? Baik menjahili guru atau mengganggu teman temanku. Sebenarnya aku hanya ingin diperhatikan.
Aku bukanlah seorang gadis yang pandai. Jadi tidak mungkin aku akan diperhatikan karena nilai akademik ku, benar bukan?
Lalu aku juga bukan gadis yang cantik. Dan tentu saja aku bukan anak gaul. Bayangkan sejak masuk SMP ini aku hanya memiliki 2 teman perempuan.
Teman laki laki? Tidak. Bahkan dikelas aku selalu berkelahi dengan teman laki laki sekelasku.
Aku melakukan keonaran itu karena aku kesepian sungguh. Dirumah aku selalu sendiri hanya di temani oleh nenek yang sudah lansia dan tak mungkin aku mengajaknya bermain main.
Kemana ayah dan ibuku?
Mereka terlalu sibuk mengumpulkan materi. Kesepian... Itulah yang kurasakan.
Andaikan aku memiliki seorang kakak.. Atau ibu dan ayah mau membuatkanku adik lagi.. Hm.. Mungkin aku tak akan kesepian lagi.
Sudah...
Eh..
Tunggu. .
Baperan?
Maaf ketinggalan di LA..
Lenteng agung gaes..
Aku adalah Korea Lovers. Alias Kpopers.
Setiap hari aku menghabiskan waktu luang ku hanya untuk menonton drama drama korea atau stalking idol kesayanganku.Aku mulai bermimpi akan menikahi salah satu dari mereka. Sungguh aku ingin menikahi lelaki tampan itu.
Bahkan aku ingat waktu itu. Salah satu member yang bernama Kim Taehyung bermain di drama hwarang lalu di episode ke 18 terjadi adegan dia harus mati.
Aku menghabiskan tissue satu kardus karena menangisinya. Apakah dia biasku?
Ah tidak. Aku hanya suka, aku tetap setia kepada masa depanku.
Siapa?
Park Jimin.
Aku tak tahu apakah Tuhan akan memperbaiki hidupku yang menurutku kacau ini?
Tapi aku yakin Park Jimin akan menikahi ku.