*
**Aku merasa bosan sore ini. Badan juga agak lemas. Aku ingin jalan jalan diluar tapi bingung akan jalan jalan kemana.
Lalu aku melihat mama sedang memasak di dapur.
"Mah lagi masak?"
"Iya Nay.."
"Mau masak apa mah?"
"Opor ayam."
"Nayla boleh bantu bikin?"
Mama terkekeh mendengar tawaranku untuk membantunya. Entah mengapa aku ingin belajar memasak.
"Mamah kenapa malah ketawa sih?"
"Ga salah mau bantuin mama masak? Pegang panci aja gapernah.."
"Nayla pernah kok mah.. Kemarin Nay masak nasi goreng, terus mereka juga suka kok."
"Mama ga salah denger. Ngawur kamu, memangnya kapan kamu masak terus buat siapa?"
"Dikorea.. Buat oppa oppa korea. Jadi ceritanya Jin oppa itu minta aku ajarin masak. Terus Nayla kan bingung mau masak apa, terus pas broswing dapetnya nasgor yaudah Nayla bikin nasgor."
"Nay kamu masih sakit ya?"
"Yaudahlah gausah dibahas ma. Gapenting, yaudah ayo buruan ajarin Nayla."
Sore itu aku dan mama asyik belajar masak bersama. Jarang sekali aku akrab seperti ini dengan mama.
Sekarang aku agak menyesal, karena sering membentak dan bicara tak sopan kepada mama.
"Ma.."
"Iya apalagi Nay?"
"Sebenernya Nayla kemarin sakit apa sih?"
"Kamu cuman kecapekan kok."
Kamar..
"Kalau gue tidur malam ini.. Gue bakal mimpiin oppa korea lagi ga ya?"
"Kalau iya kan seneng.. Gue juga masih pingin ngobrol sama mereka.."
"Yaudah.. Night Nay semoga ketemu oppa lagi."
Pagi..
"Hmm. Udah jam 7. Yah gue telat dong... Tapi kok dikamar gue? Ga di korea lagi?"
**
Sekolah...
07:45 WIB
"Pak... Bukain gerbangnya dong..!"
"Pak maaf telat . tadi angkotnya ban nya meletus.."
"Udah lah dek.. Gausah bohong. Udah telat setengah Jam.. Sana pulang!" jawab security ketus.
"Ok deh pak.. Jujur.. Saya tadi bangunnya kesiangan... Jadi pleasee bukain ya pak..."
"Tapi kamu saya bawa ke ruang kepsek dulu."
"Iya pak.. Nayla gapapa kok.."
Ruang kepsek.
"Bangun kesiangan atau apa?" tanya pak kepsek.
"Iya pak.." Jawab Nayla.
"Ini yang keberapa?"
"Yang kebanyak pak."
"Kamu masih mau lulus kan?"
"Ya mau lah pak.."
"Kalau mau jangan bikin gara gara terus. Bisa? Lihat.. Rambut saya ubanan semua karena sibuk mikirin murid murid yang bandel."
"Eleh itumah.. Emang bapak yang tua, masih ae nyalahin murid.." kata Nayla lirih.
"Apaaa? Kamu ngatain saya tua?"
"Engga kok pak. saya barusan bilang itu tandanya bapak harus sabar. Iya sabar."
"Oh gitu.. Iya saya sudah sabar."
"Iya pak.."
"Yaudah.. Tunggu disini saya mau panggil pak Arif dulu.. Buat mencatat poin kamu karena datang terlambat."
"Pak Arif siapa pak?"
"Guru BK baru.. Penggantinya bu Siti."
"Emang bu Siti kemana pak?"
"Ga update bangen sih kamu. Bu Siti kan pindah."
"What pindah? Terus yang ngeBK saya siapa? Aduh padahal udah nyaman banget sama bu Siti."
"Loh.. Kok saya malah ngobrol sama kamu. Yaudah tunggu disini jangan kabur, saya mau panggil pak Arif dulu."
"Iya pak. Emang kenapa juga harus kabur."
"Aduh lama banget pak kepsek aki aki.."
"Ssut.. Jangan keras keras Nay.. Ada CCTV..."
Setelah Nayla menunggu hampir 15 menit akhirnya pak kepsek kembali.
"Guru barunya mana pak?"
"Masih dibelakang..."
"Oh..."
"Permisi pak..."
Lalu pak Arif memasuki ruangan kepsek tersebut. Nayla menoleh kearah suara tersebut, ia lalu membulatkan kedua bola matanya saat melihat pak Arif. Kulitnya yang putih, tingginya yang 3 kali lipat dari tinggi Nayla dan wajahnya yang mirip oppa oppa korea.
Nayla langsung melamun dan berkhayal setinggi tingginya.
"Oppa..." kata Nayla sambil memandangi pak Arif.
"Mana pak siswi yang baru saja terlambat?"
"Ini.."
"Ayo ikut saya keruang BK."
Nayla tetap melamun ya sibuk memandangi pak Arif, meski beberapa kali pak Arif memanggil Nayla untuk mengajaknya ke ruang BK.
"Naylaaa!" hingga pak kepsek berteriak dan Nayla pun kaget.
Ruang BK
"Disini tercatat jika kamu adalah pemegang rekor terbanyak murid yang banyak membuat kesalahan."
Nayla terus memandangi pak Arif tanpa berkedip sekali pun.
Pak Arif sudah menjelaskan panjang lebar. Tapi beberapa kali saat pak Arif menegur Nayla ia justru hanya senyum senyum kecil.
Maklum. Mungkin inilah rasanya cinta pada guru yang tampan.
"Kamu mendengar saya atau tidak."
"Iya pak saya suka sama bapak..."
"Kamu ini ngomong apa?"
"Maaf pak.. Maksudnya iya..."
Pak Arif hanya menggelengkan kepalanya.
"Ingat apa yang saya sampaikan kali ini ya. 9 point lagi kamu dapat dikeluarkan dari sekolah. Jadi kamu harus berhati hati."
"Iya pak saya selalu pakai hati."
Pak Arif mulai bingung kepada siswi satu ini, ia menaikkan satu alisnya.
"Yasudah tanda tangani surat keterangan ini. Lalu kamu bisa pergi ke kelas."
"Iya siap pak."
Perjalanan ke kelas
"Aduh guru bk baru kok ganteng banget yak. Serasa oppa oppa.. Aduh.. Mana tinggal 9 kesempatan lagi gue bisa deket sama dia.. Yaloord...."
Tbc