2

1.5K 111 0
                                    

"Loh? Jimin? Kenapa ngelamun gitu lo?" Tanya Taehyung.

Jimin diam. Tidak menjawab apa-apa.

"Halo....... Jimin? Jangan jangan lo ketuleran sakit gue lagi." curiga Jungkook.

"Gila. Penyakit ditulerin. Udah ah gue kebelet nih. Taehyung, jaga Jungkook baik baik ya." seru Jimin meninggalkan UKS.

"Lo ngapain dia tadi?" Tanya Jungkook pada Taehyung penuh kecurigaan.

"Gaada. Tau dah. Gausah peduliin dia.  Harusnya peduliin diri lo sendiri. Kenapa bisa pingsan tadi? Lo punya riwayat penyakit apa gitu?" Taehyung menatap Jungkook serius. Jujur tatapannya itu bisa bikin Jungkook terbang sekarang juga.

Dengan sekuat tenaga Jungkook menahan gejolak yang ada didalam dirinya untuk berteriak saat ini juga karena Taehyung membuat jantungnya berdebar gak karuan.

"Woi. Kenapa nahan nafas? Sakit ya? Gue panggilin susternya ya. ok bentar" Taehyung yang khawatir segera memanggil suster.

"Huft. Syukurlah. Bisa mati mendadak gue lama-lama diliatin begitu." ujar Jungkook terhadap dirinya sendiri.

Lima menit kemudian.

"Eh? Mana sih susternya lama banget?" Jungkook jadi heran sendiri kelamaan nunggu.

Disisi lain.

Jimin yang katanya kebelet malah pergi ke kelas.

"Jim? Kenapa muka lo kusut begitu?" tanya Yoongi menghampiri.

"Oh. Yoongi? Gaada."

"Serius dong. Gue kenal lo, Jim."

"Gue..... gue lagi bingung."

"Pegangan sama gue." canda Yoongi.

"Kampret. Gue lagi bingung sama perasaan gue sendiri." jujur Jimin.

"Ceritain. Gue bantu lo pasti." Yoongi tersenyum tulus sambil ngelus kepalanya Jimin.

Jimin itu orang yang paling berharga didalam hidup Yoongi. Kenapa? Yoongi juga gatau kenapa, dia itu pengen aja ngelindungin Jimin. Dia gamau liat Jimin sedih. Walau Yoongi baru kenal Jimin setahun. Tapi gatau kenapa rasanya udah lama banget gitu kenalnya. Yoongi siap ngelindungin Jimin dari siapapun yang berniat buruk pada Jimin.

Yoongi itu sahabat Jimin yang paling Jimin percaya setelah Jungkook. Suka-duka Jimin di  fase perpindahan dari SMP ke SMA itu dibantu Yoongi. Jimin juga ngebantu Yoongi. Saling bantu membantu gitu. Jimin seneng banget ada orang yang bisa dia bener bener percaya selain Jungkook di SMA. Ya kenapa? Karena kalau disia-siakan pasti kehidupan Jimin hampa.

"Hm....... Yoongi. Gue bakal ceritain ke elo kalau waktunya tepat. Gue juga masih bingung ini." ujar Jimin.

"Ok." bales Yoongi singkat.

"Btw, ini guru ga ngajar ngajar apa ya? Kosong mulu kelas kita?" tanya Jimin.

"Gatau. Masih liburan kali ya. Eh gue mau liat Jungkook ah. Lo ikut ga?" ajak Yoongi.

"Gak. Nanti aja deh. Gue mau kekantin mumpung gurunya belum dateng."

"Kantin? Yaudah bareng gue sekalian ke UKS."

"Ayuk."

Baru saja Jimin dan Yoongi hendak pergi bareng keluar kelas. Ada makhluk yang menghampiri mereka.

"EEEEHHH MAU KEMANAAAAAAAA?" teriak Hoseok.

"Buset. Ngagetin aja lo, Seok." bales Yoongi. Jimin hanya diam.

"Kalian harus ngasih tau mau pergi kemana soalnya gue kan Ketua Kelas." seru Hoseok.

"Gue mau liat Jungkook. Jimin ke kantin." jawab Yoongi santai.

"Hm... kalau kantin gue ikut. Jim, bareng gue yak ke kantin gue pengen eskrim nih." ucap Hoseok semangat 45. Emang selalu semangat sih dianya.

"Yaudah iya." Jimin mengeluarkan jempolnya menunjukkan tanda ok.

"SIAAAAAAAPPP. Ayok!!!" Hoseok ngegandeng Jimin.

"Eh. Apa-apaan lo gandeng-gandeng Jimin. Lepas." Yoongi menatap Hoseok tidak suka.

"HEHEHEHEHEHEHHEHEHEHEHEHHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHHEHE" Hoseok tertawa gajelas lalu ngelepas tangannya yang tadinya gandeng Jimin.

"Udah. Udah cepetan keburu guru lain masuk pelajaran." Jimin meninggalkan Hoseok dan Yoongi yang lagi tatap-tatapan. Melihat hal itu, Yoongi dan Hoseok segera menghampiri Jimin.

📌📌📌📌📌📌

Di UKS.

Jungkook masih nunggu Taehyung bawa suster tapi gadateng-dateng. Udah lima menit. Tiba-tiba Jungkook dengar ada suara hentakan kaki yang kayanya jalan menghampirinya.

"Taehyung?" tanya Jungkook.

"Bukan. Yoongi ini" jawab si pemilik suara hentakan kaki itu.

"Oooh. Yoongi. Hehe. Lo liat Taehyung ga?" tanya Jungkook.

"Engga tuh. Kenapa?"

"Katanya tadi dia mau manggilin suster tapi kok ga balik balik ya?"

"Hah? Suster tuh ada di depan. Gue aja ya yang manggilin."

"Eh-eh gausah. Berarti Taehyungnya ilang dong ya. Hehe." Jungkook tersenyum miris.

"Hm.... gatau deh."

"Kemana Taehyung ya?"

"Feeling gue. Kayanya dia ada urusan mendadak deh."

"Oooooh bener juga sih. Tapi kok ga ngabarin sih. Ga ngingat gue apa dia."

"Bego tuh pacar lo"

"Hah? Pacar pacar kepala lo pacar. Ga pacaran."

"Iya sekarang engga. Besok? Hehe"

"Diem deh. Mendingan lo ambilin tas gue dikelas."

"Mau pulang?"

"Iya. Pulang. Ortu gue heboh."

"Siap tuan putri!" Yoongi segera ke kelas ngambilin tas Jungkook.

"GUE COWOK WOI. ELAH!" teriak Jungkook.

Ga lama setelah itu, orang tua Jungkook dateng. Dan Yoongi juga udah bawain tas Jungkook.

"Duh! Ayo kita ke RS ya. Periksa kondisi kamu." khawatir Mamanya Jungkook.

"Ok terserah mama aja." bales Jungkook. Lalu mereka berdua pergi pulang. Yoongi masih berada di UKS bantuin penjaga UKS beresin tempat tidur Jungkook tadi. Soalnya Yoongi gabut juga dikelas.

"Woi. Yoongi. Mana Jungkook? Kok ilang?" tanya si makhluk yang tadinya ilang, Taehyung.

"Elu yang ngilang, bego. Jungkook nungguin lo tapi lo gabalik-balik. Lo kemana?" timpal Yoongi.

"HEHEHEHE. Maap"

"Kok minta maaf ke gue. Sama Jungkook sana."

"Jungkook mana?"

"Pulang."

"Yah..."

"Elo tadi kemana anjir"

"Tadi tuh gue kan mau manggil suster. Eh ternyata ada Ibu Kantin lagi ngobrol sama Suster. Gue kabur dong ya. Soalnya utang gue numpuk nih."

"Bego. Terus lo kabur kemana?"

"Ke kelas sebelah hehe."

"Bego. Bayar utang lo sono."

"Bayarin."

"Kampret. Kok Jungkook bisa suka sama lo sih."

"Hah?"

"Hah hih hah mulu lo. Pacar lo, lo tinggalin demi utang. Emang bego."

"Pacaran kapan coba-_-"

"Bodoamat." Yoongi ninggalin Taehyung.

TBC

Dilema [VMIN. kth + pjm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang