Florist

9 0 0
                                    

Seperti hari hari biasanya, pagi ini aku berjalan menuju kantor ku.

Karna kota ku terletak di dataran tinggi, banyak sekali penduduk lokal menjadi penjual bunga. Baik dijual untuk wisatawan maupun penduduk lokal untuk menghiasi halaman rumah nya.

Didekat kantor ku ada sebuah toko bunga yang cukup terkenal dan sudah cukup tua "Florist" nama tokonya. Penjualnya sangat unik Sepasangan lansia yang masih segar bugar dan sangat romantis. Memaknai bahwa setiap tangkai bunga yang mekar mewakili setiap perasaan yang harus diungkapkan.

"Jika kamu tidak bisa mengutarakan perasaan kepada seorang yang kamu cinta, Cukup bawa kan mawar mekar dan beri dengan penuh kasih sayang, niscaya dia akan paham maksud kamu" ucap seorang penjaga toko itu kepadaku.

                          ********* 
Hari ini aku ingin menyatakan perasaan ku kepadanya. Aku berjalan menuju toko bunga didekat kantor ku, untuk membeli setangai bunga mawar untuk dinda.

"Pak bunga nya segar ya" cakap ku.
"iyaa disini udaranya sejuk, makanya bunga bisa tahan lama" balas seorang lansia.
"Aku ingin membeli bunga, tapi aku tidak tau dia suka bunga apa?"tanyaku.
"Nak, Apa kah kau sedang jatuh cinta?".
"Sepertinyaa pak".
"Hahahaha, cukup terlihat dari wajah gugup mu itu" sambil mengambil bunga mawar.
(Aku hanya malu menunduk).
"Jika kamu tidak bisa mengutarakan perasaan kepada seorang yang kamu cinta, Cukup bawa kan mawar mekar dan beri dengan penuh kasih sayang, niscaya dia akan paham maksud kamu....", memberi setangkai mawar dengan senyum menggoda.
".....dan lagi pula setiap wanita pasti suka mawar ko, hahahaha" Sambungnya.
"Hahaha, Terima kasih pak atas saran dan bunga nya. Saya akan lakukan, Untuk bunga nya berapa?" aku pun mengeluarkan dompet dikantung belakang.
"Tidak usaah, simpan lah. Semogga mawar ini dapat mewakili setiap perasaan mu ya" Kembali menggoda ku.
"Sekali lagi terima kasih pak atas bunga dan saran nya, saya pergi dulu".
"tuhan memberkatimu nak!" melambaikan tangan kearahku.

                          ********* 

Namun sampai detik ini, bunga itu tak pernah sampai kepada pemiliknya, tersimpan manis ditengah buku catatan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langit AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang