4 : kerampokan

420 14 0
                                    

Hari ini setelah pulang sekolah Dinda harus latihan senam untuk lomba dua minggu ke depannya lagi.
"Din,udah siap belum?Arin, sama Nina udah tunggu loh tuh!"teriak Nisa.
"Iya,sebentar lagi Nis!".
"Yoi,gua tunggu bray!".
👟👟👟
"Oke,anak-anak semuanya! Kita mulai ya,senam nya!"instruksi bu Mimin.
"Iya,bu!".
"Yang serius senam nya,karena sebentar lagi kita akan mengadakan lomba antar sekolah,paham semuanya!".
"Paham bu!".
👟👟👟
"Aduh cape gua din!"ucap Aira.
"Sama!"Sambung Dinda.
"Eh by the Way,kemana tuh si Nina sama Nisa!"Tanya Aira.
"Ye,mana gua tahu!"jawab Dinda.
"Eh itu mereka,baru diomongin!eh orangnya udah muncul aja,panjang umur dah!"ucap Arin.
"Eh-eh guys,tau gak si Fahri! Si cowok ganteng dan keren itu tadi kan dia lagi main basket,terus dia tunjukkan otot kekarnya!Omg,semua cewek menjerit histeris melihat dia!"Nina menderita histeris.
"Ya ellah cuma cowo abal-abal doang,semua cewek pakai acara jerit-jeritan segala!norak tau gak!udah kaya naik Rolling coaster aja!"ucap Dinda dengan sewot nya.
"Cowo abal-abal?aduh Dinda-dinda!semua cewek yang disekolah ini tuh naksir sama dia!loh kagak naksir sama dia?gua aja naksir sama dia!hmmm... Seandainya gua ditembak sama dia,gua bahagia banget!"Ujar Arin.
"What,naksir sama dia?ogah,mendingan gua naksir sama kambing daripada naksir sama tuh orang!ewww.. Najis banget!eh Arin seandainya loh ditembak sama tuh cowo,luh jangan terima dia!"Ujar Dinda.
"kenapa jangan terima dia? Dia kan udah cowo ganteng, keren,pintar,kaya lagi! Cowo idaman banget gitu loh!"Sambung Nisa.
"Ya,pokoknya jangan lah!dia itu tuh ya,playboy banget! Suka mainan cewek lagi!"ceplos Dinda.
"Masa sih din?Hmmm... Jangan-jangan loh iri dan cemburu ya,kalau salah satu dari kita jadi pacarnya Fahri!"Tanya Arin.
"Enggak tuh!"jawab Dinda.
"Terus kenapa loh marah-marah?jangan-jangan loh yang naksir dan cinta mati lagi sama Fahri?"Tanya Nisa.
"Udah ah,jangan ngomongin dia mulu!bye,gua cabut duluan ya!"Pamit Dinda.
"Ya udah,bye juga!".
👟👟👟
Di tengah perjalanan...
"Eh siniin gak!tas,duit,perhiasan loh!"bentak preman itu.
"Kalau ngak mau kenapa,tolong... tolong ada preman... tolong...!"Dinda berusaha untuk memberontak.
"kalau luh ngak mau serahin duit,tas, perhiasan,gua bakalan bunuh luh!"ancam preman itu.
Tapi sayangnya preman itu sudah mencengkram tangan Dinda terlebih dahulu tanpa memberikan Dinda kesempatan untuk kabur.
"Tolong... tolong... tolongggg....!".
Tiba-tiba...
"Hei lepaskan Dinda!"teriak Fahri.
"hah,lepaskan?gak akan!sebelum nih cewe menyerahkan apa yang gua minta!"Ancam preman itu.
"Kalau gua bilang lepaskan,ya lepaskan!dasar preman bodoh,ngak punya otak,bisanya merampok orang aja!"balas Fahri tak mau kalah.
"Weh...weh...anak muda beraninya tantagin kita,habisin dia!"perintah ketua preman itu.
"baik bos!".
"Hayo,siapa takut!"balas Fahri tak mau kalah.

10 menit kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10 menit kemudian...
"Ampun bang,ampun!"teriak preman itu.
"lepasin gak topeng loh,kalau enggak?gua hajar lagi!serahin juga semua barang-barang Dinda ke gua!"teriak Fahri.
"Iya bang,saya bakalan lepasin topeng saya!nih bang,barang pacar abang!"
Lalu preman itu melepaskan topengnya...
"loh anak sma mana?Kecil-kecil udah berani merampok barang orang!gedenya mau jadi apa!sana pergi!".
"baik bang!".
👟👟👟
"Loh ngak apa-apa Din!nih barang loh!".
"Gu... gu...gua ngak apa-apa kok!terima kasih!".
"Iya,sama-sama!muka loh pucat banget tuh!gimana kalau gua anterin pulang!".
"A... an...anterin!gak merepotkan loh?".
"Gak,gua gak mau loh kenapa-kenapa di jalanan!ayo naik motor gua!".
"Iya... Iya!".
👟👟👟 sesampainya di rumah...
"Assalamualaikum,tante... Tante!".
"Waalaikum salam!siapa ya? "balas mamanya Dinda.
"Saya Fahri tante,temennya Dinda!"jawab Fahri.
Pintu terbuka,ceklik...
"Astagfirullah Dinda!ini ada apa!"Tanya mamanya dengan panik.
"Dinda tadi kerampokan tante!dia hampir saja dibunuh preman itu kalau ngak ada saya!"jelas Fahri.
"Hah?kerampokan?yang serius?Dinda hampir dibunuh?Dinda kamu ngak apa-apa kan!"Tanya mamanya.
"Dinda ngak apa-apa mah!untung ada Fahri yang menyelamatkan nyawa Dinda mah!"jawab Dinda lesu.
"Ohh...terima kasih ya nak Fahri sudah menyelamatkan nyawa anak saya!".
"Iya bu,sudah kewajiban saya menolong Dinda dalam keadaan bahaya!".
"Sekali lagi terima kasih ya nak!nih tante ada uang untukmu!kamu bisa belikan apa saja untuk kebutuhanmu!".
"tidak usah tante!saya tidak butuh uang itu!saya ikhlas kok menolong Dinda!"tolak Fahri dengan halus.
"Sudahlah nak,terima aja uang dari tante!siapa tahu kamu pasti membutuhkannya!nih uangnya!".
"Tapi tan!"jawab, Fahri dengan ragu-ragu.
"sudah terima aja,nih ambil!".
"ba...baik...tante,terima kasih!saya pamit dulu!assalamualaikum!"pamit Fahri dengan sopan
"Waalaikum salam,hati-hati ya nak di jalan!".
"Iya tante,saya jalan duluan ya!".
"Iya,nak!".
Selepas kepergian Fahri...
"Fahri itu orangnya baik ya,jago silat,dan punya rasa sopan santun lagi sama orang tua!cocok jadi menantu mama!".
"Mama ada-ada saja! ya udah Dinda mau ke kamar dulu ya mah,dah mama!".
"Iya nak!".

Capri: baca cerita yang bagian ketujuh dan kedelapan ya teman-teman!gimana ceritanya,seru gak?kalau seru komen ya😘😘😘.

Dari Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang