aku juga mau

460 19 0
                                    

Saat malam yang dapat mereka habiskan berdua ada, waktu benar-benar dimanfaatkan dengan sangat baik, oleh Yan fei khususnya.

Salah satunya adalah dengan berpelukan sepanjang hari bahkan sampai suara perut yang perlahan menjadi lebih berisik minta perhatian pun diabaikan.

Pertama bunyi itu berasal dari perut Yan fei.
Yang segera dapat didengar oleh Hai qing dengan sangat jelas.
Hai qing menoleh dan langsung dapat melihat wajah si penyebab suara menunjukkan senyum... manis padanya.

"Kau lapar?"

"Kupikir tidak, tapi perutku sepertinya minta diisi"


"Itu lapar"
Hai qing 'memarahi'

Jawaban itu membuat Hai qing mendengus, lalu memutar tubuhnya mencoba lepas dari pelukan Yan Fei.

Saling bertatapan cukup singkat baru kemudian Yan fei mengutarakan pembelaan nya

"Aku hanya tidak ingin waktu berdua kita terbuang percuma.."

"Terbuang percuma apanya?"

".............."

Yan fei tidak memiliki bantahan.
 
"jika kamu sampai mati karena hal ini, waktuku sendiri yang akan terbuang percuma"

"Bagaimana bisa kamu mengatakan hal seperti itu? Aku tidak akan mati hanya karena tidak makan sehari?"

Yan fei kembali memeluk Hai qing (pelukan rindu) yang masih menatapnya dengan wajah 77% kesal. Membuat Yanfei mengecupnya tiba-tiba.
Kecupan kuat.

"Lepaskan"

"Sayang.."

Hai qing melotot.
Yan fei membalasnya dengan senyuman.
Dia tau Kekasihnya itu tidak suka dipanggil seperti itu.

Hai qing bilang "panggil aku seperti kau memanggil temanmu yang lain saja"

Lalu Yan fei dengan tenang menjawab "aku kan tidak punya teman"

"Kemudian seperti kau memanggil karyawanmu"

"Kau bukan bagian dari mereka"

"Kalau begitu bagaimana seperti ketika dulu kau memanggil Jimmy?"

"Kau muai lagi. Apa aku harus mengirimnya ke kehidupan lain supaya kau berhenti mengingat dan menyebut dia? aku tidak ingat pernah berusaha bersikap seperti aku padamu, padanya dulu. Dia hanya seperti teman baik bagiku"


"Tapi kenapa dia sangat bergantung padamu?" 

"Mungkin karena aku selalu bisa diandalkan"

Hai qing masih memandanginya seperti dikepalanya sedang menyusun beberapa pertanyaan untuk diajukan.

"Sebaiknya berhenti disini. Aku tidak mengatakan sebanyak tadi untuk memperpanjang pembahasan"

Hai qing cemberut.
Rencananya harus gagal.

"Dia pertamamu.. kau tidak pantas bersikap seperti itu.."

YanHai//after allTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang