pertemuan

56 7 1
                                    

Pertemuan bukanlah sebuah pertanda baik , bisa jadi pertemuan adalah akhir dari segalanya.
*
*
*
Aku adalah gadis biasa, gadis yang baru saja masuk sekolah menengah atas disebuah daerah, dan aku keturunan dari orang sunda asli, orangtuaku pun, sangat menyayangiku, terutama Ayahku.. Ayah sangat aku sayangi, karena ayah adalah lelaki yang takkan pernah melukai apalagi membuatku menangis..
Ayahku bernama Cheri Abdul Hadi, dia bekerja sebagai guru sekaligus pengacara. Namun, sosok ayah yang aku sayangi pergi menemui Rabbku dengan begitu cepat, bak badai dan bencana alam yang menghantam indahnya kehidupanku, ayah pergi untuk selamanya, ayah pergi dengan meninggalkanku yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayangnya.
Namun, Allah masih menyayangiku,karena-Nya masih menghadirkan sosok pengganti ayah yang tegar, dan tetap menyayangiku, dia rela menjadi tulang punggung kedua bagi keluargaku, dia rela menjadi penjaga kedua bagi diriku. Ya, dialah ibuku, dia sosok yang sangat aku sayangi dan cintai lebih dari apapun. Ibu, ibu yang bernama Rasmiati adalah ibuku yang tiada bandingannya dengan apapun, dan tidak dapat tergantikan oleh siapapun. Love you moms, Miss you Dad, and you always for me..
-
-
-
Sebuah kendaraan nama honda, melaju sangat sempurna diatas hamparan aspal yang sangat rapi, diselimuti dengan dinginnya udara dipagi hari.

Oke, hari ini adalah hari pertamaku memasuki sekolah baru, sekolah yang ibuku inginkan. Tentu saja orang yang mengantarkanku pergi kesekolah adalah ibuku sendiri.

Setelah sampai..
" Bu, Riri masuk kedalam dulu yaa, doakan Riri semoga dapat bersekolah dengan rajin dan dapat teman baru yang baik." sahutku dengan meminta doa.
"Iyaa sayang, mamah doakan semua yang kamu inginkan hari ini, sudah sana kamu masuk, nanti keburu kehabisan temen." balas ibuku dengan sedikit mengejek haha.
"Ya sudah, aku masuk dulu ya bu. Assalamualaikum." pamitku tanpa melepas pelindung kepala saat berkendara bersama ibu, sehingga ibupun menertawakkanku.
"Sayang, kamu kalau semangat jangan keterlaluan deh, itu helmnya belum dibuka." tegas ibuku yang membuatku malu
"Ehhh iyaa aku lupa bu, untung ibu ngasih tau hehe". Jawab ku yang sepertinya telah memiliki pipi bak tomat masak karena malu haha.
Setelah aku mulai memasuki gerbang, ibu pun langsung pulang ke rumah.
...
..
.
Tiba-tiba... Bruk bruk... Ada seseorang lelaki yang tiba-tiba menubrukku bukan tanpa alasan, namun ia pingsan ditengah lorong kelas yang aku lewati. Secara spontan aku kaget dan langsung minta tolong pada semua orang yang ada di depan lorong tersebut, namun nihil semua sangat sepi karena saat itu baru saja pukul 06.10 WIB. Aku bingung harus berbuat apa, karena dia seorang lelaki dan aku tak mengenalnya. Lantas aku coba memberikannya kayu putih pada hidung dan mencoba membangunkan lelaki itu.
" ayolah, cepat kamu bangun.. Eh tapi sepertinya dia kaka kelas deh.. Tapi dia kenapa? Masih pagi udah pingsan aja".batinku menggrutu sambil berusaha membangunkan
Setelah beberapa menit dan akhirnya ia bangun dari tidur sekejapnya:v
"Alhamdulillah kakak sudah sadar". Sahutku menyambut dia bangun
" Eh, kamu siapa? Ko aku tiduran disini? Jangan jangan...(langsung berdiri)"
"Jangan GR deh kak (akupun langsung beranjak bangun dari duduk ku setelah tadi menolong dia yang pingsan dan menuduh yang tidak-tidak padaku), aku yang harusnya nanya kayak kakak, kenapa kakak tiba-tiba nubruk aku dan langsung pingsan!" serobotku saat takut dia berpikiran macam-macam.
"Oh iyaa maaf ya kalau gitu, saya jadi merasa bersalah, oh iyaa terima kasih kamu sudah menolong saya"
"Iyaa sama-sama kak, lain kali sarapan dulu kalau pagi-pagi biar gak pingsan lagi ya"
"Eh iyaa makasih atas perhatian kecilnya"
"Iyaa kak iyaa, kan sesama manusia kita harus saling mengingatkan"
"Iyaa hehe"
"Ya sudah kak, saya pergi duluan ya ke kelas" pamitku dengan wajah bingung mencari dimana kelasnya.
"Iyaa, eh tunggu kakak lihat kamu seperti kebingungan gitu kenapa?"
"Eh iyaa kak, aku bingung cari kelasnya dimana"
"Ya sudah, mau kakak temani untuk mencari kelasnya?"
"Emmm, gak usah kak biar saya sendiri saja yang mencari"
"Tidak apa-apa, ayo kakak bantu carikan, kamu pasti murid tahun ajaran baru yaa?"
"Iyaa kak"
"Ya sudah ayoo"
Setelah perbincangan singkat tadi, kamipun berjalan beriringan dan langsung mencari dimana kelasku.
"Eh, kamu kelas apa?" tanyanya padaku
"Aku kelas 10 Mipa 4 kak" jawabku
"Ohhh, iya bentar lagi sampai ko"
Kami berjalan bersama mengikuti lorong yang masih saja sepi walaupun waktu terus berjalan, hingga aku berhenti disebuah kelas yang sangat bersih dan membuatku nyaman.
Setelah sampai di depan kelas ..
"Nah, ini kelasnya.. semoga betah yaa"
"Iyaa kak, terimakasih"
"Iyaa sama-sama, kakak ke kelas yaa"
"Iyaa kak, eh kelas kakak yang mana?
" kelas kakak di sebelah kelas kamu ko"
"Oh iyaa hehe"
Kami menyudahi pertemuan singkat tadi dengan membalas senyum satu sama lain dan akupun langsung masuk kedalam kelas, yaa walaupun di dalam sudah ada beberapa orang, namun tetap saja sepi..
"Assalamualaikum" sahutku saat masuk kelas dan berharap ada yang menjawab dan aku bingung mau duduk disebelah mana
"Waalaikumsallam" jawab dari semuanya
Hingga akhirnya..
"Hey kamu, sini duduk sama aku aja" suara seorang wanita yang duduk dipojok depan dekat meja guru
Aku yang bingung dia sedang berbicara pada siapa dan aku langsung menengok kebelakang karena takut dia berbicara dengan yang lain, namun ternyata dia menunjukku
"Ehh kamu yang baru datang, sini sama aku duduknya"
"Eh iyaa, maaf aku kira bukan aku" jawabku sambil menuju bangku itu
"Ehh kan aku juga gak tau nama kamu siapa, jadi kenalkan nama aku Fatmawati Amalia panggil aja Fafa dan kamu?" sambil menjulurkan tangannya
"Namaku Fazri Nurhalizah panggil aja Riri " dengan membalas uluran tangannya
"Sini duduk" ajaknya dan aku langsung duduk bersamanya
Kelas mulai ramai dengan anak-anak yang baru saja datang pukul 06.45 WIB
Tiba-tiba... "Dalam batin dan pikiranku masih penasaran siapa kakak kelas tadi? Lelaki berwajah tampan dengan hidung mancung , mata sedikit sipit dan berkumis tipis dengan kulit hitam manis bak pangeran coklat saking manisnya hehe😹, aku penasaran dan semoga kita dapat bertemu kembali"

POV jauh dikelas sebelah seorang lelaki terlihat melamun entah memikirkan apa
"Aduhhh, aku lupa menanyakan nama dia siapa lagi, dia cantik matanya bulat dan indah, bibirnya mungil dan merona, pipi merahnya bikin aku gemes, hidung mancung yang ia miliki bikin aku ingin mencubitnyaa, dia siapa? Rasa penasaranku semakin bertambah" grutuku pada diri sendiri
~••~

Di dalam kelas..
Ya, pasti dong kalau masuk ke kelas baru pasti yang pertama kali dilakukan adalah kenalan... Nah saat ini akupun sama dengan kalian yang mulai beradaptasi dengan teman baru hehe, dan alhamdulillah aku dengan mudahnya beradaptasi, karena murid di kelas ku ramah dan sangat berbaur. Namun,,,,,,, kelas menjadi kacau saat datang genk's anak wanita yang centilnya tiada tara .... Ishhhhhhh sebel deh😑 astagfirullah...
-
-
-
-Gimana guyss , ceritanya?
Maaf ya kalau garing bak aron hehe
Komentar kalian buat saya lebih baik lohhhh, apalagi likenyaa hehe

Setulus Hati Yang SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang