Penasaran

42 5 0
                                    

Setelah bel masuk dan kami langsung berkenalan dengan anak kelas, kamipun beradaptasi dan mulai berbincang dengan mereka.. Layaknya anak kecil, seisi kelas sekarang dipenuhi kicauan suara yang menggelora dan memecahkan gendang telingaku, namun sebenarnya aku tak pernah penyukai kebisingan suara yang ada (Ya Allah aku tak betah berada disini jika hari ini berisik sekali😐) batinku memohon. Hingga akhirnya kegaduhan itu semakin menjadi karena genk cewe centil itu mulai berteriak-teriak memperkenalkan dirinya
"ishhhhhh emangnya harus sampe teriak-teriak gitu?!" gumam fafa sahabat baruku.
"Iyaa ih, ga punya malu emangnya mereka tuh? Padahal baru masuk loh ini"
"Iyaa ih, gimana kalau nanti kayaknya udah ancur ni kelas sama cewe kecentilan nohhhh" *ucap kami geram..
***
Tiba-tiba... Gurupun datang dan semuanya hening seketika, dan genk itupun malu karena sejak mereka di depan kelas itu, guru memang sudah ada dan telah geleng-geleng kepala sedari tadi.. Haha rasain nohhh, kalau aku sih malu dan udah nutup muka, lah ini mereka malah cengengesan ga jelas dan duduk dibangkunya. GTM BANGET YA
-Bel istirahat pun berbunyi menandakan bahwa kami boleh jajan kekantin untuk menghentikan demo yang ada di perut :v-

"Heh ri" sahut fafa mengagetkan lamunanku yang masih saja penasaran padanya si cowo manis tadi hihi
"Eeh ehh iyaa fa? Kaget tau" jawabku cengengesan sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal itu
" hehe sorry, lagian ngapain kamu ngelamun aja dari pagi, sakit kamu?kalau iyaa sakit ayo kita jajan ke kantin, aku udah laper nih, para penghuni perut ku udah demo nihh wkwk" sambil memelas dan memegang perutnya yang minta di isi haha. Tanpa menunggu jawabanku, Fafa langsung menarik tanganku menuju kantin.

-kantin-
Seisi kantin telah dipenuhi penghuni yang mengantri sembako haha maksudnya makanan. Dan bangku kantinpun sudah sangat penuh, hingga aku bingung harus duduk dimana setelah membawa jajanan yang aku beli barusan..
Dan.. Tiba-tiba ada cowo yang memanggilku dan mempersilahkanku untuk duduk bersama temannya yang lain.
"Hey, kamu ayo sini duduk" (Aku yang bingung dia manggil siapa, alhasil aku cekingak-celinguk dan mengabaikannya, hingga akhirnya dia mendekati kami dan menarikku untuk duduk bersama di bangku nya)"
"Eh eh , ohhh kakak manggil aku buat gabung?" tanyaku
"Iyalah, manggil siapa lagi dodol" jawab nya dengan mencubit hidungku dan sungguh aku sangat kaget
"Eehhh , sakit kak" jawabku sambil memegang hidungku yang mungkin saja memerah bak hidung badut
"Akhirnya aku bisa mencubit hidungnya, eh ya Allah maaf aku sudah menyentuh wanita itu" batinnya
"Ishhh ko jadi baper gini sihh" batinku kebaperan
"Cie cie!" seru temannya dan akupun sangat malu
"Eh iyaa, kenalkan nama kakak Muhammad Faiz Alfakhri panggil aja Faiz dan ini teman kakak Alhikmah Maulana panggil aja Al" ucap mereka sambil mengulurkan tangan dan memperkenalkan dirinya
"Oh iyaa, nama aku Fazri Nurhalizah panggil aja Riri, dan ini temanku Fatmawati Awalia panggil aja Fafa" jawab kami dan membalas salamnya
Setelah perkenalan itu kami berbincang-bincang
Waktu istirahat pun berakhir dan kami bergegas ke kelas, dan otomatis kami berjalan beriringan menelusuri lorong kelas..
Dan kamipun berpisah menuju kelas masing-masing..
"Ri, jangan lupa pulang sekolah yaa" sahutnya mengingatkan bahwa sepulang sekolah nanti akan jalan-jalan dulu
"Eh iyaa kak aku ingat" jawabku sedikit malu dan Fafa malah menggodaku terus menerus karena pipiku telah matang haduhhh
Jam kelas pun telah usai karena kami dipulangkan lebih awal dihari pertama masuk sekolah ini, karena memang belum efektif untuk memulai pembelajaran.
Didepan kelas kak Faiz dan kak Al telah menunggu kami.. Dan kamipun langsung ke tempat parkir untuk memenuhi janji kami, namun aku terlebih dulu memberi tau mamah kalau aku pulang terlambat, karena akan main terlebih dahulu bersama teman baruku, dan untung saja mamah mengizinkan..
"Ri, kamu dibonceng kakak yaa" ucapnya siapa lagi kalau bukan kak Faiz
"Iyaa kak"
"Yo, naik dan pakai helmnya"
"Iyaa kak makasih" jawabku dan kak Faiz membantuku memakaikan helmnya dan kak Faiz tersenyum , dan akupun membalas senyumannya..
"Fa, kamu sama kak Al yaa, oh iyaa kamu udah minta izin dulu belum?"
"Iyaa Ri, udah ko dan mamah udah ngizinin asal jangan pulang malem aja" jawab Fafa dengan senyumnya itu
"Fa, pakai helmnya yaa" ucap kak Al dan membantu memakaikan helmnya pada Fafa, dan sontak Fafa kaget, karena dia ataupun aku belum merasakan perhatian dari cowo mana pun hihi
"Eeh eh, iyaa kak makasih ya kak" ucap Fafa kaget
Diperjalanan.. Aku bingung kak Faiz dan kak Al mau mengajak kami main kemana,, hingga kami tiba disebuah taman dan ada rumah pohon yang begituuuuuuuu mengagumkan indahnya, disebrangi danau yang begitu tenang di siang hari yang berawan ini.. Aku begitu kagum dan mataku tak mau mengalihkan pandangannya.. Hingga akhirnya kak Faiz membawaku duduk bangku dibawah pohon, dan Fafa bersama kak Al naik ke rumah pohon itu.
"Ri, gimana tempatnya? Indah bukan.."
"Iyaa kak sangat indah dan menenangkan"
"Ini tempat kakak dan Al menenangkan pikiran, dan sejak kecil kami sering bermain disini malah sampai sekarang, hingga kami berhasil membuat rumah pohon dan lainnya di tempat ini.. Karena kebetulan tanah ini milik Ayahku" ceritanya padaku.. Dan entah kenapa aku menyenderkan kepalaku dipundak kak Faiz
"Indah yaa kak, andai aku tau tempat ini dari dulu" ucapku dan mengagetkan kak Faiz karena kepalaku telah tepat berada dipundaknya..
"Eh iyaa, mungkin belum takdirnya kita bertemu kann"
"Hihi iyaa kak, eh ko aku nyender ke kakak sih, maaf kak aku ga maksud apa-apa" sahutku malu dan menjauhkan kepalaku dari pundaknya
"Iyaa padahal gapapa Ri, malah kakak senang"
"Ishhh kak tuhh dapet banyak wleeee" ejekku dan kabur dari kak Faiz, hingga akhirnya kami berkejaran bak film India haha..
"Riri awas yaa kamu, kalau kakak tangkap akan kakak cubit hidungmu!" seru kak Faiz dan mengejarku
"Tangkap aja kalau bisaa wleeeee" ejekku lagi..
***
Diatas rumah pohon, kak Al dan Fafa sibuk mengobrol dan menikmati keindahan dari atas sana, dan mereka memperhatikan kami dari bawah yang asik berkejaran layaknya anak kecil..

Hari mulai petang, kamipun tersadar bahwa kami harus menyudahi semua aktivitas kami disini.
"Sudah sore, ayo kita pulang nanti ibu kalian marah" sahut kak Al membuyarkan lamunan kami pada danau itu..
"Eh iyaa, ayo kita pulang !" sahut kak Faiz
"Ayo!!" ucap kami semua dan bergegas menaiki si mesin kuda itu..

Diperjalanan pulang..
"Kak terimakasih untuk hari ini yaa, aku sangat senang, dan terimakasih sudah mau mengantar Riri pulang" ucapku pada kak Faiz
"Iyaa sama-sama Ri, besok mau kesana lagi?" ajak kak Faiz dan aku langsung mengangguk mau
"Oke besok kalau kakak ga ada kegiatan apapun setelah pulang sekolah yaa.."
"Okee kak tak apa" jawabku langsung tersenyum
"Eh iyaa rumahmu dimana kakak tidak tau?" tanyanya dan aku lupa memberitahu hehe
"Itu kak di jln. Angkrong no.7 sebrang sana kak"
"Oh iyaa.."
Setelah sampai
"Kak makasih yaa"
"Iyaa sama-sama, udah ya kakak pulang dulu udah mau maghrib"
"Iyaa kak, ga akan masuk dulu?"
"Ngga dulu deh yaa, Assalamualaikum.. Mimpi indah ya nanti, oh ya nanti malam kakak WA kamu yaa"
"Iyaa kak silahkan, waalaikumsallam.. Iyaa kak insyaallah kalau ingat mimpinya apa hehe"
Kak Faiz pun berlalu menuju rumahnya..
Dan pada akhirnya kami sampai dirumah masing-masing..
"Assalamualaikum, mahhh Riri pulang" sambil mencium tangannya
"Waalaikumsallam, alhamdulillah kamu udah pulang sayang.. Gih mandi sana dan langsung makan , mamah tunggu dibawah.."
"Oke mamah sayang" sambil mengecup pipinya

Malampun tiba.. Setelah makan dan shalat aku bergegas melihat handphone ku dan benar ada pesan whatapps dilayar handponeku..
Ternyata itu kak Faiz, rasanya sangat bahagia kak Faiz menge-chat-ku malam-malam sesuai janjinya..
Namun saat aku akan  membaca dan membalas pesannya, tiba-tiba handphone ku mati karena tadi aku lupa mengisi baterainya Dan tak sempat aku membalasnya sampai besok..
*
*
*
Kira kira apa yaa isi pesan yang membuat Riri bahagiaa? Penasan kan?
Jangan lupa like and comment yaa readers😊

Setulus Hati Yang SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang