Rumah Sakit, itulah tujuan Jimin saat ini. Hari ini dia benar-benar merasa bersyukur karena jam kuliahnya selesai lebih cepat karena ketidakhadiran dosennya. Jimin pun akhirnya bisa pergi ke Rumah Sakit dan mengobati luka dipunggungnya. Sebenarnya Jimin tidak mau pergi kesana, tapi dia juga tidak punya pilihan lagi karena dia tidak bisa mengobati lukanya sendiri.
Disinilah Jimin sekarang, duduk disalah satu bangku di Rumah Sakit Asan Medical Center dan menunggu seseorang yang dapat membantu mengobati lukanya. Sudah sekitar setengah jam Jimin menunggu, tapi sosok yang ditunggunya belum muncul juga. Saat ini wajah Jimin sudah semakin pucat karena rasa sakit dipunggungnya yang semakin bertambah setiap detiknya.
"Jimin-ah..apa yang kau lakukan disini ? Apa lagi sekarang, eoh ?"
Ucap seorang dokter berperawakan tinggi"Hyung..kau adalah seorang dokter dan tugasmu adalah mengobati pasienmu. Jadi apa kau masih mempunyai waktu untuk bertanya ketika kau melihat pasienmu terluka." kesal Jimin
"Arraseo, aku tahu itu. Ya sudah lebih baik kita ke ruanganku sekarang. Dasar pasien galak." ajak dokter itu
.
.
.
.
.
"Jadi apa lagi sekarang ?" tanya dokter berperawakan tinggi yang bernama Kim Namjoon itu.
Ya..Namjoon sudah mengenal Jimin cukup baik. Setiap kali Jimin sakit dan datang ke rumah sakit, Namjoon lah yang akan mengobatinya. Dan berbeda dari pasien lain, Namjoon akan mengobati Jimin diruangan miliknya sendiri.
"Tolong obati luka ini hyung, aku tidak bisa mengobatinya sendiri." ujar Jimin seraya membuka baju dan menunjuk lukanya
Namjoon yang melihat luka dipunggung Jimin sedikit terkejut, karena itu bukanlah luka ringan.
"Apa yang terjadi padamu sampai punggungmu terluka seperti ini ? Dan kapan kau memdapatkan luka ini ?" tanya Namjoon seraya mengobati luka tersebut
"Aku hanya terjatuh. Aku mendapat luka ini semalam." jawab Jimin singkat
"MWO ? Neo micheoseo..jadi kau membiarkan luka ini begitu saja sejak semalam. Apa kau ingin lukaku terinfeksi eoh ?" emosi Namjoon
"Aku tidak punya waktu untuk mengobatinya hyung. Dan aku tidak mungkin menemui kemarin malam." ujar Jimin membela diri
"Jadi kau membiarkannya begitu saja ?" tanya Namjoon
"Aku tidak punya pilihan lain." jawab Jimin
"Apa itu karena hyungmu lagi ?" tanya Namjoon lagi
"Aniyo..sudah kubilang aku hanya terjatuh." bohong Jimin
"Yak ! Kau pikir aku bodoh eoh ? Ini sudah ketiga kalinya kau terluka dalam 2 minggu ini. Dan kau selalu mengatakan hal yang sama. Aku tahu ini ulah hyungmu Jimin-ah." ucap Namjoon yang sedikit kesal
Setelah selesai mengobati dan memasang perban pada luka Jimin, Namjoon pun mendudukan dirinya di depan Jimin dan menatap pasiennya itu.
"Hyung..."
"Eoh ?"
"Apa itu penting sekarang ?" tanya Jimin lemah
"Nde ?" bingung Namjoon
"Apa penting untuk hyung tahu dari mana asal semua luka ini. Hyung..bukankah sudah sering kubilang,dari mana dan karena apa aku mendapat luka-luka ini, kau hanya perlu mengobati dan menyembuhkannya. Apa itu sulit untukmu hyung ?" ujar Jimin lirih
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Tears ( COMPLETE )
Fanfiction"Jimin-ah...aku takut." -Park Taehyung- "Jangan takut Taehyung-ah.. aku akan selalu melindungimu." -Park Jimin- . . . "Kenapa kau melakukan semua ini Jimin-ah ?" -Park taehyung- "Karena kau adalah sebagian dari diriku. Aku adalah Kau dan Kau adalah...