Chapter 3

1.7K 107 3
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : Terinspirasi dari beberapa drama korea, No Flame, silahkan voment

DON'T LIKE, DON'T READ
.
.
.

Namikaze Corp
.
.
Suasana kantor Namikaze Corp nampak sangat kacau dimana semua pegawainya disibukkan dengan proyek akhir tahun yang akan menentukan masa depan perusahaan tersebut

Namikaze Corp merupakan perusahaan yang bergerak disegala sektor bisnis mulai dari Namikaze Tech, Entertaiment, dan Manufacture

Namun untuk proyek akhir tahun tersebut Namikaze Entertaiment lah yang bertanggungjawab

Proyek akhir tahun ini berupa pertunjukan besar yang setara dengan SM TOWN World Tour

"Hei, aku beli sarapan nih buat semuanya" teriak salah satu pegawai

"Istirahatlah sebentar, semuanya"

Tetapi tidak ada yang memperdulikan hal itu, mereka terlalu sibuk dengan apa yang mereka kerjakan

Masalahnya hari ini adalah H-1 rapat dengan pemegang saham jadi proyek ini harus dikerjakan dengan baik kalau tak mau perusahaan tetangga yang akan terpilih
.
.
Naruto selaku CEO Namikaze Corp mengunjungi anak perusahaannya untuk memastikan tak kan ada kendala

Meskipun agak terlambat masuk karena insiden ban bocor tapi harus tetap menunjukkan wibawanya

Naruto memasuki kantor yang disambut dengan para pegawai yang menyapanya

"Selamat pagi"

"Selamat datang Namikaze-sama"

Begitu melihat Naruto masuk, Shion selaku sekretarisnya langsung menghampiri Naruto

"Materinya sudah siap Namikaze-sama"

Naruto mengambil dokumen yang diserahkan oleh Shion

"Bukunya tebal. Kerja bagus"

"Lawan kita mempekerjakan perencana profesional sebagai pimpinan"

"Pasti sulit bagi mereka mengerjakannya sendiri"

Naruto membolak-balikkan halaman yang diserahkan Shion sambil berjalan menuju ruangannya

"Baiklah siapkan rapatnya"

"Baik"
.
.
.
"Ini adalah mega proyek pertunjukan skala besar" Manajer Periklanan memulai presentasinya

"Dalam 3 hari, harus terkumpul sebanyak 160.000 penonton. Jadi stategi penjualannya menggunakan iklan televisi, iklan utama di website internet, E-mail dan SMS, kita bisa menggunakan semuanya untuk promosi. Sehingga total biaya promosi 10 juta dolar dengan estimasi kru produksi sebanyak 1500 orang"

"Kita juga dapat memanfaatkan akun sosial media selebriti papan atas dengan lebih dari 10 juta followers agar bisa meningkatkan penjualan dengan cepat dan efektif"

"Serta dapat juga target pasarnya adalah remaja yang suka menonton konser"

"Selain itu kita juga dapat bekerjasama dengan kafe-kafe terkenal untuk menyajikan menu dengan menjual tiket dengan harga promo"

"Kita juga lakukan pendekatan penjualan melalui hal-hal yang familiar dalam masyarakat"

"Misalkan di sudut-sudut kota yang ramai seperti shibuya akan digelar mini konser spesial. Oleh karena itu kita perlu meraih kesuksesan yang besar atas konser ini"

"Saya manajer periklanan Konohamaru. Terimakasih"

Semua orang bertepuk tangan setelah berakhirnya pemaparan presentasi dari manajer pemasaran itu

"Ehem, terimakasih atas presentasinya Konohamaru-san"

Naruto mulai berbicara mengkritik dan memberi saran atas presentasi yang disampaikan Konohamaru

"Saya memiliki teman yang sangat keras kepala. Dia suka menonton konser tapi tak pernah menontonnya secara langsung"

"Dia menganggap bahwa menonton konser itu membuang-buang waktu dan uang. Meskipun dia menonton iklan di televisi, serta melihat iklan yang dipasang di website internet, bahkan menerima E-mail dan SMS"

"Banyak uang yang dihabiskan untuk publikasi media semacam itu. Tapi apakah teman saya tersebut akan datang ?"

"Tidak, jawabannya dia takkan pernah datang. Hal tersebut hanya akan membantu dalam segi promosi namun tidak akan meningkatkan penjualan"

"Jadi tolong jangan habiskan uangnya untuk membujuk orang seperti teman saya itu. Lebih simpelnya jangan mencari target pasar baru. Alokasikan saja uangnya untuk mereka yang suka menonton konser."

"Apakah kalian berencana menghabiskan separuh biaya promosi hanya untuk membujuk orang seperti teman saya ?"

"Hal yang perlu kita lakukan adalah mendatangkan 160 ribu penonton. Lupakan strategi dahsyat semacam itu dan even-even yang tidak penting"

"Sekarang, apakah sudah jelas pada siapa dan bagaimana cara menganggarkan biaya promosi tersebut ?"

"Baiklah rapat cukup sampai disini"

'Prok prok prok'

Sesuai yang diharapkan semua pegawainya solusi dan gagasan dari CEO mereka merupakan hal yang fresh dan masuk akal

Sudah tampan, tinggi, cerdas, seorang CEO. Kurang apa coba. Namun sayang CEO yang satu ini masih jomblo
.
.
.
To be Continued....

Bogor, 9 Desember 2017

Inikah Cinta ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang