2. Saturnzy

109 18 38
                                    

Gue dan Vonelox lagi otw ke tempat yang di bilang Vonelox kemarin, lupa namanya hehe sorry. Dia ngantar gue pake kendaraan apa gue ga tau. Yang jelas ini bentuknya kayak bola salju yang dalamnya kosong dan hangat bisa terbang. Padahal mesinnya ga nampak.

Aneh banget semua, iya gue tau. Gue juga gatau berak apa makanya bisa sampe sini.

Vonelox berhenti saat kami sampai di depan terowongan. Btw terowongannya keren, ada tumblr lamp uww. "Aku bawa kamu sampai sini aja ya?"

"Loh? Kenapa? Sampe masuk dong, sekalian kenalin aku sama temanmu itu." jawab gue. Yakali gue masuk sendiri. Gue kan ga tau siapa-siapa. Dikira monyet kesasar gimana. Eh gue kan ganteng, masa monyet. Unicorn kesasar aja dah.

"Aku ga bisa masuk ke sana Ash, disana panas."

Ohhh iya ya, dia kan dari jaman es.

Gue menghela nafas, "yaudah deh. Makasih ya, dadah..."

"Okey, selamat tinggal" jawab Vonelox lalu langsung pergi membawa kendaraan anehnya.

Gue beneran ditinggal gaez.

Dengan ragu, gue melangkah masuk kedalam terowongan. Di sisi kiri terowongan gue bisa lihat ada lukisan kota es tempat tinggal Vonelox. Orangnya memang pucat semua, sayapnya putih semua.

Disampingnya gue lihat kayak musim semi gitu. Warna mereka pink merona, kek iklan apa itu di TV. Yang ada cecan yang main ggs. Aduh lupa hm. Baju sama sayap mereka juga cantik, warnanya soft. Hadue kenapa Vonelox ga bawa gue ke sana aja coba?

Trus, di sampingnya ada kota lain. Kayaknya musim gugur deh. Soalnya warna mereka kecoklatan, orange, sama keemasan. Tapi bukan kuning kek tai ya. Cantik kok mereka. Gambarnya ada cewek-cewek di taman yang pohonnya ada daun maple. Aih adem.

Di sampingnya, ada kota terakhir. Udah jelas ini musim panas. Uwwwww, liat aja. Baju mereka baju-baju tipis, ada yang make bikini. Rambutnya pirang, mata mereka banyakan biru. Pantainya cantik. Astaga makin ga sabar kesana, cuci mata cihuy.

Hawa hangat mulai masuk ke kulit gue pas gue keluar dari terowongan. Gue meninggalkan baju tebal dari Vonelox di pinggir terowongan ini.

Gue masuk ke kota musim panas. Mata gue langsung disuguhi pemandangan indah gaez. Pantainya keren, ceweknya seksi-seksi.

Aih.

"Aaaaaaaaa!!!!!" teriak seseorang dengan melengking. Siapa ini anjir, kuping gue mo pecah. "Mahluk gak jelas!!!!!!" teriaknya lagi. Gue menutup telinga lalu sadar orang-orang lagi natap gue shock.

Oh yang di teriaki dia tadi tuh gue ya?

Ah goblog dah gue.

Gue terkekeh pelan, "enggak kok, gue—maksudnya aku bukan ga jelas. Aku—"

"Kau pan yang baru?" tanya seseorang.

"Pan apaan? Panci?"

Tung!

Gue jatuh ke tanah. Baru aja mikirin panci, udah langsung dipukul pake panci aja.

🐜🐜🐜

"Udah sadar? Nih minum" kata seorang cewek pada gue. Padahal gue belum buka mata 100% loh hm.

Gue meminum minuman dari tangannya. Mata gue langsung melek woi. Ini segar banget sumpah. Lebih segar daripada air kelapa yang di pantai-pantai. Gue melihat cewek tadi. Dia sedang membelakangi gue, gue bisa lihat warna sayapnya berwarna emas, rambutnya pirang, dan kulitnya putih tapi muli coklat karena sering ke pantai mungkin.

Lalu gue melihat seisi ruangan ini. Dindingnya terdiri dari kayu-kayu, gue bisa melihat pohon kelapa dari jendela. Pantes disini adem banget, kayak berasa di rumah hawaii gitu hehe. Padahal belom pernah kesana.

"Ashton ya?" tanya cewek itu, membuat gue menoleh dengan cepat.

Anjink.

Ini cewek ato berbie?

Aduh cantik banget astaga.

Pengen gue cipok skal.

"I— iya, gue- eh maksudnya aku Ashton. Kok tau namaku?"

"Dari Vonelox, dia ngirim surat. Katanya ada manusia kerdil mo datang. Udah pasti kamu." katanya. Oh dari Vonelox, kirain dia liat masa depannya. Btw yang satu ini ngomongny lancar heh, enak dengernya.

"Kamu siapa?"

"Aku Saturnzy,"

"Kayak planet ya?" kata gue ketawa.

"Hah? Planet itu apa?" katanya. Yeu gobs juga ternyata.

"Udah lupain aja. Btw senang kenalan sama kamu, Sat.."

Waduh.

Masa manggil nama singkatnya Sat?

Gaenak banget oey.

"Panggil Renzy aja hehe," katanya.

Ga nyambung aduh, tp gpp dari pada Sat.

"Kamu lancar ya ngomongnya, kalo Vonelox kan ga terlalu lancar."

"Ya iyalah, Vonelox kan masih kecil."

"Hah??" gue terkejut serius. "Tapi dia udah bisa bawa kendaraan, trus dia udah kayak seumuran aku, trus tetenya dah gede."

"Hah? Tete? Apa itu?"

Gue membulatkan mata gue lalu menghela nafas lega, "gak, bukan apa apa. Lupain. Emang umurnya berapa?"

"9 tahun."

"Serius?????" anjir gue kira udah 18 tahun. Ternyata masih 9 tahun. "Kalo kamu berapa?"

"Aku 16 tahun."

"Wahh seumuran dong. Tapi lucu ya, umur 9 tahun belum lancar bahasanya."

"Mungkin siklus waktu kita beda, Ash."

"Mungkin aja sih"

"Eh, Ash. Kita makan yuk. Orangtua aku udah nunggu dibawah."

Aduh, langsung ketemu camer gini?

Mama restui anakmu ya, lup yu mama.

___________

Dove Cameron as Saturnzy hehe. Dia imut bgt sumpah kek berbie.

Btw ga ada yg ucapin gue HBD?
Luke aja ngucapin hm.

- Maxvania aka Alana jodoh Luke

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Maxvania aka Alana jodoh Luke. Gaboleh ada yang protes nanti gue santet bai.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 14, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Shrinkage 🐜a.iWhere stories live. Discover now