Four

22 2 1
                                    

20:55
Seperti biasa aku pulang dari danau jam segini. Dan entah kenapa Vereel masih setia nemenin aku di danau.
"Rel aku pulang"
"Sekarang?"
"Nggak tahun depan!"
"Ih galak amat,padahal cuman nanya doang"
"Eh goblok aku kan udh bilang mau pulang,ya pasti sekarag lah aku pulang"
"Jangan sekarang An"
"Emang knp?"
"Temenin aku merenung bentar"
"Oke lah,tapi cuman bentar ya?"
"Iya An"
----
21:12
"Lama amat nih bocah merenung,kalo di tinggal ngak enak" batin ku.
"An kamu pernah nggak sih suka sama someone gitu?"
"Nggak"
"Knp?"
"Karna menyukai seseorang dengan diam-diam membuat sakit Rel"
"Terus kamu nggak mau pacaran gitu?"
Aku tersentak kaget dengan pertanyaan Vereel.
"Nggak"
"Kenapa"
"Karna aku nggak mau mengenal cinta. Karna cinta itu sakit Rel,kita harus jaga perasaan lah, berjuang mempertahankan lah,rela sakit hati demi dia,dan pada akhirnya pun jarang orang yang menganggap cinta itu serius. Mereka salah menggunakan cinta. Mereka anggap cinta itu main-main,dan mereka kadang menyakiti satu sama lain, apakah itu yang di namakan cinta? Pasti nggak lah dimana-mana cinta itu tersusun dari 2 orang dengan jenis yang berbeda,bila mereka saling cinta dan menyayangi satu sama lain,itu lah yang di namakan cinta."
Entah kenapa kata-kata ku tadi membuat Vereel terdiam. Dia merasakan sindiran dengan perkataan ku. Karna dia merasa dulu dia pernah nyakitin hati seorang gadis. Saat ku bertanya siapa gadis itu dia tidak menjawab. Dia bercerita pada ku bahwa dulu gadis itu dilarang pacaran oleh orang tuanya,namun gadis itu tetap mempertahan kan cinta nya. Tetapi karna orang tua gadis itu melarang,komunikasi antar mereka terhambat. Dan Vereel mencari teman baru agar dia tidak kesepian. Namun pertemanan itu menciptakan perasaan baru kepada Vereel dan teman gadisnya itu. Akhirnya Vereel memutuskan bahwa dia akan mengakhiri hubungan nya dengan pacarnya. Namun Vereel takut memberitahu tentang ia ingin mengakhiri ini dengan langsung, Vereel meminta tolong kepada Risma untuk memberitahukan gadis itu. Dan tak lama gadis itu mengetahui Vereel memiliki pasangan baru. Gadis itu menangis, ia merasa apakah karna gadis baru yang muncul di hidup Vereel sehingga membuat Vereel memutuskan nya. Aku sempat meneteskan air mata saat mendengar cerita Vereel. Vereel melanjutkan ceritanya ia mengatakan bahwa setelah 3 bulan berpacaran dengan gadis itu,dia merasakan ada hal yang berubah dengan gadis itu. Namun Vereel hanya dapat berfikir positif. Dan tak lama mereka berdua putus. Karna ternyata gadis itu munafik dia menghianati Vereel, dia memiliki hubungan dengan lelaki lain. Setelah mendengar ceria Vereel, lalu aku berkata
"Karna itu lah aku tak mau mengenal cinta,karna cinta menyakit kan".

BitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang