Part Two

13 3 0
                                    

Cika menatap bingung pada Angga yang disebelahnya.

"Kenape lo?"

"Kayaknya kalau gue mati sekarang, gue bakal idup bahagia ya?"

Cika menjitak kepala lelaki itu. "Jangan ngaco!"

"Abisnya.... Kelompok gue gitu-gitu amat."

"Itu sih takdir elo, salahin aja Tuhan."

"Eh, tapi! Gue tadi ketemu kakak Senior, guantengg banget.!!" Sambung Cika dengan mata berbinar.

Lelaki itu lantas mendengus. "Aelah, liat cogan aja langsung kek gitu. Gimana kalau ketemu Justin Bieber, langsung pingsan!"

Cika mencibir. Dirinya memang penggemar berat Justin Bieber, malah ia nge-ship Justin dengan Selena. Karena menurutnya mereka berdua sangat cocok.

Angga lantas berdiri. "Gue masuk ke rumah dulu, ya?" Kenudian ia masuk ke rumah nya tanpa memerdulikan teriak-an Cika memanggilnya.

******

Gadis itu terbangun, setibanya dari luar ia langsung merebahkan dirinya dikasur dan tanpa sadar tertidur nyenyak.

"CIKAAA!!" Teriak Anna -Ibu Cika-- rupanya sang Ibu baru tiba dari perjalanan luar negeri.

Gadis itu lantas berlari menuruni anak tangga dengan terburu-buru.

"Momy!!" Pekik Cika senang, ia sangat kangen pada ibu-nya karena sang ibu bakangan sekarang sangat sibuk sehingga sering keluar Negeri dan jarang pulang ke rumah.

Cika langsung memeluk ibu nya. "Kangen banget sama Momy!" Ucapnya jujur.

"Ohh~~ nggak kangen sama Dady, Dady kira Cika bakal kangen banget sama Dady." Ucap Robert dibuat-buat sedih.

Cika tertawa, kemudian ia juga memeluk Robert dengan erat. "Kangen juga sama Dady!!"

******

"Cika, jadi gimana? Suka sama sekolah baru kamu?" Tanya Robert sambil menyesap kopinya.

"Suka kok, tapi ya gitu...---Cika kan harus menyesuaikan suasana baru di sekolah." Jelas Cika rada gugup, terkadang dirinya suka gugup sendiri jika ditanya dengan Robert. Berbeda dengan Anna, sang ibu selalu terbuka dengan anaknya.

Anna mengangguk setuju. "Tapi kalau kamu mau pindah karena ga betah bilang aja, nanti Momy cari sekolah yang baru buat kamu." Jelasnya.

"Ga usah Mom! Kan disana ada Angga, nanti kalau Cika ga bareng Angga rasanya sedikit aneh"

"Kamu pacaran sama Angga?" Tanya Robert dan Anna bersamaan.

"Nggak kok!" Bela Cika pada dirinya sendiri. "Cika ga suka sama Angga."

"Kenapa?" Tanya Robert penasaran, Robert memiliki naluri sang-ayah yang cukup tajam.

"Karena Cika ga suka, Angga tuh terlalu kekanak-kanakan." Jelas Cika yang merasa sebal sendiri saat memikirkan kelakuan Angga.

"Hahahahaha!" Tawa Robert. "Padahal Dady, mau Angga jadi suami kamu loh!"

"Apaansih Dad! Orang Cika-nya juga ga mau, kok!!"

"Apanya yang ga mau?" Tanya Angga yang baru muncul tadi.

"Kenapa lo tiba-tiba disini?!" Tanya Cika sewot.

"Ya terserah gue lah! Kenapa jadi lo yang ngatur-ngatur?"

"INI KAN RUMAH GUE LAH!!"

"Rumah elo, atau rumah bokap lo?" Tanya Angga tenang yang sudah duduk disebelah Cika.

"Udah udah, tadi Momy yang panggil Angga. Momy mau kasih oleh-oleh." Terang Anna yang sudah tau sebentar lagi akan terjadi perang dunia ke-3.

"Wih! Makasih loh Tan!" Seneng Angga saat mendengar kata 'oleh-oleh'.

"Dasar" Cibir Cika sebal.

"Apaan sih! Kok lo yang jadi sewot? Orang ini buat gue kok, bukan buat elo. Kan tante Anna itu sayangnya ke gue, bukan ke elo." Kata Angga bangga dan dagunya terangkat tinggi.

Robert tersenyum menyaksikkan, dirinya jadi teringat pertengkarang dengan Anna saat sewaktu pacaran. "Kalian kayak pacaran ajah, cepet pacaran sana!"

"IDIHH AMIT-AMIT CIKA PACARAN SAMA DOGER MONYET!!"

"Angga juga ga mau kok om, nanti pas nikah Angga nya dibentak mulu~~"

Anna yang sudah cukup pusing lantas memukul meja, dan Angga, Cika langsung kicep. "Udah udah! Kalian mau nanti Momy kutuk jadi batu? Berantem mulu! Sakit telinga Momy dengernya."

"HAHAHAHAHAHA" Tawa Robert keras.

Anna melihat tajam pada Robert dan menunjuknya juga dengan telunjuknya juga. "Kamu juga diem! Mau tidur diluar?"

Cika dan Angga menahan tawa, saat Robert langsung terdiam ketakutan.

Hahahaha, muka sangar tapi takut istri. Batin Angga.

Anna langsung membagi makanan dan baju buat Angga, yang ia beli bersama Robert sewaktu di Paris.

"Gimana kabar Sena?" Tanya Anna.

"Kak Sena baik kok, dia kemarin nanyain kabar Angga. Dan katanya kak Sena minggu depan mau kesini." Jelas Angga menerima pemberian dari Anna.

"Wah? Beneran?"

Angga mengangguk. "Iya, katanya selama sebulan kak Sena mau di Indo." Sena adalah kakaknya Angga yang kuliah di Jerman mengambil jurusan psikolog. Kedua orangtua Angga juga sudah meninggal karena akibat kecelakaan pesawat, lima tahun yang lalu. Maka dari itu, Anna sudah menganggap Angga sebagai anaknya sendiri lagi pula juga almarhum merupakan sahabat lamanya.

"Udah ah! Cika mau bobok, ngantuk~~"

"Angga juga pamit pulang dulu, tante, om." Ucap Angga hendak menyalam tangan Robert tapi ditahan.

"Eh, tunggu dulu! Om mau nanya, gimana kabar piano kamu?"

"Baik kok om, Angga juga kayaknya mau ngambil kuliah musik di luar Negeri."

"Wah? Bagu-bagus, 'Jadi kamu mau kuliah di luar negeri?" Kata Robert sengaja mengeraskan bagian diluar Negeri.

Cika reflek berhenti. "Apa? Elo mau kuliah diluar negeri?"

"Om, tante. Angga pergi dulu." Pamit Angga dengan tergesa-gesa.

Lo ga berbuah Ga.

TBC

Bonus pic :

Bonus pic :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Falling in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang