Bucin VS Jomblo 1

2.7K 80 2
                                    

"Ji, main bola yok! Orang-orang udah pada rame tuh main di lapangan..." ajak Ica seraya mendekati bangku Aji.

"Ah ogah ah, males banget gue," jawab Aji mengangkat bahunya. Ya selain rumah mereka yang bersebelahan, Aji dan Ica juga kebetulan bersekolah di sekolah yang sama, mereka pun juga satu kelas.

Mungkin karena itulah, mereka berdua jadi sangat saling kenal dan berteman dekat. Bahkan kemana-mana aja mereka berdua selalu bersama, berangkat sekolah bersama, ngerjain pr bersama-lebih tepatnya Ica yang nyontek Aji, ya walaupun mereka selalu ribut.

Ica ini di kenal sebagai cewek yang cantik tapi tomboi. Bajunya yang selalu gombrong, rambutnya yang berantakan, gayanya yang bak 'preman sekolah' dan jauh dari kata feminim membuatnya sulit bergaul sesama cewek dan justru ia lebih mudah membaur dengan para cowok, sehingga teman-teman bermainnya kebanyakan adalah cowok bukannya cewek. Dan salah satu teman cowok terdekat Ica ialah Aji.

"Ya elah lo ji, sok-sok an males segala, biasanya lo yang paling semangat pengen main bola," gerutu Ica mengerutkan dahinya.

"Sekarang gue gak bisa main bola nih, gue lagi ada janji sama seseorang," ucap Aji sambil melihat jam dinding yang ada di kelas.

"Ya elah, palingan lo mau nemenin pacar lo makan di kantin kan?" sahut Ica dengan muka songongnya, "Ya elah ji... ji... sekali-sekali bawa happy dong ji, main bola kek, apa kek, ngebucin mulu sih kerjaan lo tiap hari, hadehhh...".

"Eh sotoy lo, kata siapa gue mau ngebucin!" balas Aji mukanya memerah, "Ayolah kita main bola ajalah!" tukas Aji langsung bangun dari tempat duduknya.

"Nah gitu dong ji, jangan ngebucin mulu," rayu Ica cengengesan.

"Eh diam lo jomblo..." balas Aji sewot.

-------------------------------

"Semangat! Semangat!" teriak para supporter menyemangati para pemain dari pinggir lapangan.

Di sma tempat Aji dan Ica bersekolah, seperti biasa ketika waktu istirahat, para siswa cowok akan berkumpul di lapangan untuk bermain bola, sedangkan para siswinya akan mendukung dari pinggir lapangan-para siswi kecuali Ica, karena Ica juga ikutan main bola.

"Sini, sini! Oper bolanya kesini!" seru Ica yang sedang berlari mendekati salah satu pemain yang sedang berlari menggiring bola.

"Nih Ca, ambil Ca!" ucap pemain itu sambil menendang bola ke arah Ica dengan cukup keras.

"Aduhh!!..." teriak Ica kesakitan, setelah bola yang di oper terlalu keras dan malah mengenai wajahnya.

'Brukkk'

Ica seketika langsung jatuh tersungkur kebawah.

Sontak seisi lapangan terkejut melihatnya.

Beberapa pemain cowok di sekitarnya melihat Ica terjatuh, langsung sigap ingin menolong Ica.

Namun tiba-tiba dari pinggir lapangan, muncul seseorang yang semua orang di sekolah itu tidak mungkin tidak mengenalnya, ya dialah Kafka. Cowok paling tampan di sekolah itu. Tampan, keren, tajir, semua hal dimiliki nya. Membuat semua cewek yang melihatnya berharap menjadi pacarnya.

Melihat Ica terjatuh, Kafka pun langsung turun ke lapangan, dan menolong Ica.

"Ca, kamu nggak papa kan?" tanya pria tampan itu sambil membantu membangunkan Ica.

"Iya nggak papa kok, cuma sakit sedikit aja, abis kepentok bola tadi, ihhh... aduhh.." ucap Ica memegangi jidatnya yang tadi terkena bola.

"Di mana yang sakitnya, sini biar aku yang usapin," tanya Kafka sambil mengusap kening Ica yang memerah.

Bucin VS JombloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang