BAB 3

20 2 5
                                    

Setidaknya aku memilikimu dalam kehidupanku

~Karin POV

"Selamat menikmati" aku tersenyum sopan kepada pelanggan dihadapanku. Inilah kehidupanku Sekarang, MONOTON satu kata untuk menggambarkan keseharianku.

Kadang aku Merasa jenuh dengan hidupku, setelah kejadian dua tahun yang lalu keinginanku untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pupus sudah. Harapanku untuk bisa memiliki banyak teman dan menikmati masa indah sebagai mahasiswi hanya akan terus menjadi harapan.

Sebenarnya aku benci jika harus mengingat kejadian dua tahun yang lalu, kejadian yang membuatku menjadi sendiri seperti ini. Tapi untuk melupakannya pun aku tak mampu.

Aku hanya bisa berdoa semoga kesendirianku tak berlangsung lama, sungguh aku sangat benci hidup sendiri. Saat aku pulang ketempat tinggalku hanya sunyi yang menyambutku, tak ada lagi tawa canda seperti dulu.

Entah mengapa, walau aku tau mereka hanya berpura-pura menyayangiku aku tetap saja ingin mereka ada disampingku. Tapi aku takut, takut mereka melakukan hal yang sama lagi kepadaku.

"Kau suka sekali melamun ya?" Aku tersentak saat mendengar suara gendis. Terkadang aku berfikir bahwa gendis adalah seorang penguntit, ia selalu saja tau aku ada dimana.

"Kenapa kau ada disini?" Aku bertanya heran, biasanya ia akan langsung pulang jika telah selesai bekerja.

"Memangnya aku tak boleh ada disini?"

"Sejak kapan kau ada disini?

"Kau selalu saja melamun saat aku datang. Kau tau ayam tetanggaku mati karna melamun" ia tertawa setelah mengucapakan kalimat terakhirnya

"Lalu?" Aku menatapnya aneh, memang apa hubungannya aku dengan ayam tetangganya

"Tidak lucu ya?"

"Tidak" aku menggeleng saat menjawabnya

"Ahhh selera humorku memang receh" ia bergumam sangat kecil walau begitu aku masih bisa mendengarnya. Ingin rasanya aku tertawa melihat ekspresinya saat ini, tetapi aku mencoba menahannya.

"Kau tak langsung pulang?" Aku mengalihkan topik dari pembicaraan sebelumnya

"Kau sendiri kenapa tak langsung pulang?"

"Kenapa kau selalu menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan lagi sih?" Aku kesal karna ia terus menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan lagi.

"Aku melihatmu menuju ke taman ini saat aku ingin pulang, jadi aku memutuskan untuk mengikutimu"

Saat ini kami memang sedang ada ditaman belakang cafe tempat kami bekerja. Setelah selesai mengerjakan tugas terakhir tadi aku memang langsung menuju ke taman ini untuk menyendiri.

"Kenapa kau selalu mengikutiku?"

"Hanya ingin" aku mendesah lelah saat mendengar jawabannya, bukankan itu jawaban yang pernah aku tujukan untuknya, kenapa sekarang berbalik lagi padaku.

"Lebih baik kau pulang"

"Aku akan pulang jika kau juga pulang"

"Kenapa?"

"Karna aku temanmu, aku takkan membiarkanmu sendiri" aku tersentak mendengar jawabannya, kenapa jawabannya membuat hatiku menghangat.

"Aku sudah biasa sendiri" bukan itu yang ingin aku ucapkan sebenarnya. Tetapi aku juga ingin tau respon apa yang akan ia berikan padaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAHAGIA BERSAMAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang