3.Grafity-C

445 33 0
                                    

Kini kelas berplat Grafity-C sedang dalam keadaan ribut. Karna tidak ada guru di kelas itu. Tapi tiba tiba kelas itu hening ketika hinata masuk dan diam di depan.
"Hi teman teman" suara Hinata parau dan kecil.
"Cih! Untuk apa kau ada di depan culun!!" kata seorang gadis berambut kuning pirang dengan mata violet. Shion. Disusul sorakan sorakan mengejek dari murid di kelas lainnya.huu huu! Teriak semuanya.

"Gomen. Aku disuruh kepala sekolah mengantar murid baru." kata Hinata. Ia masih menunduk dan menunduk
"Masuklah" kata Hinata parau dan Hinata segera pergi ke tempat duduknya. Naruto diluar melihat dengan rasa iba. Inikah Hinata yg sebenarnya? Ia mengabaikan tanda tanya dikepalanya dan segera masuk.
Seluruh murid tercengang ini bukan murid biasa dia NAMIKAZE NARUTO.
"Yosh! Watashi wa namae Namikaze Naruto desu!" ucap Naruto memberikan senyum 3 jarinya membuat kaum hawa berteriak teriak terpesona. Lalu,guru bermaskerpun masuk.
"Wah.. Wah.. Aku terlambat lagi.." dia adalah Hatake Kakashi guru dengan gelar guru paling keren dan tampan di sekolah.
"Yosh! Sensei.. Namae wa...."
"Sudahlah siapa yang tidak tau dirimu. Pilihlah tempat dudukmu." kata kakashi memotong perkenalan Naruto.
Naruto meneliti ke segela arah ia melihat Hinata duduk di bagian paling belakang. Diacuhkan. Itulah kata yang tepat untuk Hinata ia berada di ujung pojok dekat kaca. Hinata menatap jalanan di bawah lewat kaca  karna kelas Grafity-C berada di lantai 4. Ia menatap jalanan tanpa minat. Naruto menghampiri Hinata dan duduk disampingnya. Hinata berbeda jika dikelas. Hinata yang tadi di atap rambutnya digerai datang ke ruang kepala sekolah dengan rambut diikat 2 dengan kacamata bertengger di hidungnya. Ia menutupi kecantikan yang dimilikinya... Itulah yang dipikirkan Naruto.
Seluruh murid mendelik tak suka pada Hinata. Hinata dianggap seperti hantu disini.
.
.
.
Kringggg jam istirahat berbunyi . Seluruh kaum hawa yang berada di kelas Grafity-C maupun yang berasal kelas lain datang berbondong bondong mengerumuni meja pojok yang selama ini tidak pernah dikunjungi oleh orang lain selain Hinata. Mereka membawakan Naruto makanan serta menggoda Naruto. Hinata merasa risih, semua mendelik tak suka terhadapnya ia ingin pergi dan terpaksa mengeluarkan suaranya.
"Permisi.." suara parau Hinata yang bergetar membuat orang yg ada hening bungkam.
"Aku ingin keluar.. Maaf mengganggu." Hinata berdiri membawa bekal dan 1 kantong besar. Naruto yakin kantong besar itu adalah biola. Hinata berjalan ditengah fans fans Naruto. Ia mendapatkan banyak ejekan tatapan dan delikan tak suka dari fans fans Naruto. Saat Hinata keluar, kelas kembali rusuh dengan suara suara menggoda dari kaum hawa. Naruto juga merasa risih dan segera pergi menjauh. Ia pergi menuju atap. Saat ia berada di pintu atap,ia kembali mendengar suara biola. Saat biola berhenti sang pemain biola bernyanyi. Menyanyi dengan sangat indah... Membuat Naruto terpaku akan sanjungan. Ia melihat suara sang penyanyi menjadi sedikit bergetar. Hinata yang bernyanyi jatuh tersungkur. Ia menangis sambil melanjutkan lagunya. Ia menggenggam erat biolanya. Ia menghentikan nyanyiannya ia merasa tak sanggup lagi menahan luka di hatinya. Naruto yang dari tadi menyaksikan Hinata mulai menghampiri Hinata.
"Hey kau kenapa menangis?" tanya Naruto lembut.
"Ah! Kau... Kau kenapa ada disini baka!?" Hinata mengusap air matanya kasar. Ia tak ingin Naruto melihat sisi dirinya yang menyedihkan.
"Kau tidak apa kan?" Kata Naruto.
"Cih! Kau tau apa tentang aku. Kau sudah hidup enak dari kecil tau apa tentang aku? Kau yang sudah menjadi terkenal tak mungkin merasakan hal yang bernama dikucilkan! Hiks Hiks"  pertahanan Hinata runtuh ia menangis di hadapan Naruto.
"Huh,jadi kau tau aku." jawab Naruto.
"Memang siapa yg tidak tau dirimu." tangis Hinata mulai reda.
"Haha.. Tapi kau terlihat biasa saja..." kata Naruto.
"Maksudmu aku harus apa? Berteriak Aaaa aku bertemu Naruto-kun!!!! Lalu mengajakmu selfi lalu memamerkannya ke seouruh keluarga , kerabat dan media sosial..  Begitu?" Hinata menjawab dengan datar.
"Mungkin jika aku jadi kau aku akan melakukannya." jawab Naruto lalu mencubit pipi Hinata.
"Heiii!!!! Apa yang kau lakukan bodoh.. Pipiku masih perawann!!!!" jawab hinata dengan polos dan datar tentunya dan mendapat sambutan tawa menggelegar dari Naruto.
"Ahahahahahahaha apa apaan itu perawan? Ahaahahahaaha!! kalau begitu...." Naruto menyeringai dan mencubit pipi Hinata dengan lebih keras
"Pipimu ini cubby sekalii astagaa!!" Naruto dengan gemas mencubit pipi Hinata.
"Sakit!!! Sakit!!! Lepaskan!!" teriak Hinata. Kini ia kalah!
.
.
.
.
.
.
Gimana? Tinggalkan jejak!
Gampang kok tinggal pencet pake jempol doang ga makan 1 menit
Salam CANTIK

CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang