4.Dalam Hati Sang Hyuuga

384 28 1
                                    

Kini kelas Grafity-C sedang dalam pelajaran musik. Sang guru yaitu Sarutobi Kurenai menantang seluruh murid menunjukkan keahlian mereka di bidang musik. Kurenai menunjuk Shion untuk maju pertama kali. Shion maju dengan langkah manis nan menggoda. Ia  mengedipkan satu matanya pada Naruto dan Naruto tidak mengindahkannya sama sekali.
"Jadi... Apa yang kau bisa Shion?" tanya Kurenai
"Aku ingin bernyanyi dan ini untuk Naruto-kun" Shion mulai bernyanyi.. Yah lumayan indah ia bernyanyi seperti seriosa.

Prok!Prok!Prok! Sambutan tepuk tangan diterima shion dengan senang hati dari seluruh murid.
"Nah Shion sekarang kau ingin menantang siapa?" tanya Kurenai.
"Aku ingin menantang si culun. Hey Hyuuga majulah!" ucap Shion dengan nada mengejek.
Naruto tersenyum ia yakin Hinata bisa membuat obsesi murid murid di kelas tertuju padanya.Hinata maju kedepan, Naruto bertanya tanya dikepalanya. Kenapa Hinata tidak membawa biolanya ke depan?
"Jadi Hinata apa yang kau bisa?" tanya Kurenai.
"Maaf,sensei. Aku... Tidak bisa apapun." Jawab Hinata menunduk.
"Hinata apa yang kau lakukan!?" Naruto berteriak tidak terima tentang apa yang dilakukan Hinata.
"Namikaze ada apa denganmu?" tanya kurenai. Naruto hendak menjawab tapi ia melihat Hinata menatapnya.
"Tidak.. Maaf sensei"jawab Naruto.
.
.
.
.
.
.
.
"Apa yang kau lakukan?!!! Itu bisa membuatmu diakui Hinata!!!!" Bentakan Naruto terdengar jelas di kelas Grafity-C.
"Aku tak butuh teman" Jawab Hinata singkat.
"Hah?" Naruto bingung
"Aku tak butuh. Karna teman adalah orang yang mengenalkan cinta pertemanan kepadaku. Membuatku percaya padanya. Membuatku membagi cerita dan percaya kalau dia yg mengerti aku. Tapi sekarang aku tau, rasa cinta itulah yang akan membuat sakit yang lebih dari sakit fisik. Yaitu sakit hati. Dan aku juga tau kalau sakit hati juga memungkinkan datangnya sakit fisik." jelas Hinata panjang lebar.
"Padahal aku sudah menganggapmu temanku." jawab Naruto parau.
"Kalau begitu... Kau salah. Seharusnya kau jangan menganggapku teman. Karna sampai kapanpun aku tak akan bisa percaya pada siapapun lagi." jelas Hinata yang membuat Naruto merasakan sakit setelah mendengarnya.
"Jauhi aku Naruto. Atau mungkin Jauhi aku Namikaze-san." ucap Hinata ringan dengan wajah datar yang siap menangis. Ia tidak ingin memanggil nama Naruto lagi dan menambahkan suffix san seolah mereka baru saling kenal.
"Tidak akan Hinata-chan" Naruto menambahkan suffix chan pada Hinata."Jika kau tidak bisa percaya pada siapapun, aku akan membuat kau percaya padaku. Aku Namikaze Naruto tidak pernah melanggar janjiku!" ucap Naruto yang membuat Hinata merona di wajah datarnya.
"Jangan bodoh!" Jawab Hinata. Hinata mengambil biolanya dan segera pergi menuju atap diikuti oleh Naruto.
.
.
.
.
.
.
.
Mereka tak sadar ada sepasang mata yang melihat mereka
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hi minna
Ini Moikai. Jadi Hinata itu bawa biola dibungkus pake kantong kresek yang gede. Di dalam keresek itu barulah ada tas biola dan biolanya di dalem. Jadi murid yg lain pada ga tau kalau itu biola.

Salam Cantik

CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang