2

802 80 5
                                    

"Habisi dia"

Apa maksud dari perkataan vernon? Habisi?

"Siap bos" ucap salah satu dari ketiga pria itu

Mereka mendekatiku. Aku melangkah mundur sampai akhirnya aku tersudut oleh tembok.

Ketiga pria ini menatapku dengan tatapan sangat lapar. Dan aku sadar, aku akan di

Ah, salah satu dari mereka meremas pantatku. Satu yang lain membuka bajuku dan melemparnya sembarang. Dan yang satu lagi, mencium bibirku dengan ganas.

Dan hal yang tak kuinginkan terjadi, mereka menggilirku. Mereka memasukiku secara bergantian. Darah segar keluar dari bagian bawahku. Tapi mereka tidak peduli dan terus saja memasuki ku dengan kasar.

Aku berusaha minta tolong tapi ku lihat vernon hanya tertawa diatas sofa sambil mengambil gambar ku.

Aku malu, aku benar benar malu. Apakah aku harus kehilangan kehormatanku dengan cara seperti ini. Apalagi, didepan orang yang selama ini kucintai.

"Ver.. Non tol--ong" aku sudah tak tahan. Aku sudah meminta tolong bahkan berteriak sedari tadi. Tapi, vernon bahkan tak merasa kasihan sedikitpun padaku

Aku lelah, semua tubuhku benar benar terasa sakit. Aku tak tahan lagi

Brak

"Vernon lu udah gila! Lu gila"

Aku mendengar suara dobrakan pintu dan teriakan seseorang. Tapi, aku sudah tak bisa melihatnya. Gelap, semuanya gelap.

.
.
.
.
.

Chap 2 end

Destiny ; VernonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang