1

967 97 19
                                    

Suhyun pov

Hari ini, aku ulang tahun. Tapi untuk apa juga aku mengingatnya. Sudah lama aku tak merayakan ulang tahunku. Bahkan, setelah orangtuaku meninggal, tak pernah ada orang yang mengucapkan "selamat ulang tahun" untukku.

Saat aku masuk ke kelas, semua orang langsung diam dan menatapku tidak suka. Aku mengabaikan tatapan mereka dan terus berjalan ke kursiku, yang berada dipojok.

"Hei kau, siapa namamu. Ah tidak penting. Hari ini kau ulang tahun bukan?"

Suara itu, aku sangat familiar dengan suara itu. Apakah aku harus menoleh? Ya

"Vernon?" ya, itu benar vernon. Dia bersandar di pintu sambil menatap lurus ke arahku

"Hei kau, kenapa malah bengong?"

Aku tak tau harus menjawab apa. Dia, dia menatapku seperti akan..... Memakanku

"Aku, mmm aku"

"Jawab! Kau ulang tahun kan hari ini?" vernon melangkahkan kakinya menuju ke arahku

Dan kurasa, jantungku sekarang mulai berdebar tak karuan. Apa apaan aku ini. Dia hanya menghampiriku

Dia menarik kursi disebelahku dan duduk diatasnya. Dia menopang dagunya diatas meja, sambil terus memperhatikan ku

"Jawab gadis murahan" vernon membisikkan kalimat itu tepat ditelingaku. Dan apa maksud dari gadis murahan. Aku tak mengerti

Akhirnya kuberanikan diri untuk bertanya "apa maksudmu?"

"Maksudku? Haha.. Apakah kau tak sadar jika kau seorang gadis murahan? Kau bertanya apa maksudku? Hahaha... Sekarang, kau lihat disekelilingmu, semua orang dikelas ini menatapmu seperti apa" vernon mengucapkan itu

Aku memperhatikan sekeliling yang benar saja, semua orang tertawa meremehkan ku. Tapi aku sudah sering mengalami ini.

"Kau! Berhubung hari ini aku sangat baik. Nanti pulang jam kuliah kau temui aku di gudang belakang kampus. Akan ku beri hadiah ulang tahun yang sangat berkesan untukmu"

Lalu vernon pergi meninggalkanku. Ia duduk dikursinya. Semua orang disini makin menatapku tidak suka.

Mungkin mereka menganggap vernon benar benar akan memberiku hadiah. Tapi, mengingat aku harus menemuinya di gudang, aku rasa itu bukan hal baik

Sampai akhirnya waktu itu tiba. Sebenarnya aku ragu untuk pergi ke gudang. Tapi, hati ku berkata lain. Aku ingin kesana.

Aku berjalan menyusuri koridor sampai ada seseorang yang menahan pergelangan tanganku

"Kau jangan kesana, berbahaya" ucap pria yang menahanku

"Kau siapa?"

"Aku mingyu. Aku teman vernon. Aku tau dia akan menyakitimu. Jadi kumohon, jangan kesana"

"Tapi, aku...."

"Mingyu! Apa yang kau lakukan disini hah?" terdengar suara teriakan dari ujung koridor. Aku dan mingyu pun menoleh ke asal suara tersebut

"S coups? Kau sendiri kenapa di-"

"Kau mau melindungi dia? Apa kau akan berkhianat kepada vernon?" ucap lelaki yang dipanggil s coups itu

"Bisakah kau berfikir? Vernon terlalu keterlaluan jika-" perkataan mingyu terpotong lagi oleh s coups

"Itu bukan urusanmu. Lagipula, apa pedulimu dengan gadis murahan ini. Sekarang, kau ikut denganku" s coups menarik mingyu pergi. Mingyu berusaha memberontak tapi tidak bisa

Aku semakin bingung. Apa maksud dari semua ini? Belum selesai aku berfikir. Tanganku sudah ditarik oleh seseorang yang tak kukenal

"Kau siapa? Kenapa kau menarikku?" aku berteriak sambil terus mencoba melepaskan genggaman tangannya

"Sudah kau diam! Atau kau akan ku perlakukan dengan kasar" ucap lelaki itu.

Akhirnya, aku hanya pasrah ditarik olehnya. Dan ternyata aku dibawa digudang. Tempat vernon menungguku

"Sekarang, kau masuk. Aku akan berjaga disini" ucap lelaki itu

"Masuk? Tapi...."

"Sudah jangan banyak bicara"

Akhirnya aku masuk ke gudang itu. Didalam, sangat gelap. Tak ada lampu atau cahaya apapun

"Kau sudah datang?" itu suara vernon.

Perlahan, lampu menyala dan ruangan ini menjadi sedikit terang.

Ia tidak sendiri. Ia bersama 3 orang yang tak ku kenal.

"Habisi dia"

Apa?

.
.
.
.
.

Chap 1 end

Destiny ; VernonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang