4 o'clock

40 5 4
                                    

BIL#4 Dimulai
---
Jungkook menarik napasnya pelan. Menepuk-nepuk dadanya pelan. Sejak tadi dadanya berdebar kencang, sangat kencang. Dan itu membuatnya cukup merasa kesakitan. Gugup melandanya sejak kemarin. Padahal ia telah menyiapkan rencananya matang matang. Lampu merah didepannya sudah berganti warna menjadi hijau. Segera Jungkook kembali melajukan mobilnya. Kemudian berhenti di sebuah pertokoan yang cantik, dengan berbagai macam bunga menghiasinya. Jungkook masuk dan memesan seikat bunga mawar putih yang sangat cantik. Setelah membayar, Jungkook kembali melajukan mobilnya.

 Setelah membayar, Jungkook kembali melajukan mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia sampai di gedung big hit sekitar pukul 3.45 sore. Tadi saat Jungkook membeli bunga, ia sudah menghubungi Haera terlebih dahulu untuk datang ke ruang latihan Bangtan gedung Big Hit. Hari ini, Jungkook berniat meminta Haera untuk menjadi kekasihnya.

Jantungnya berdetak tak karuan karena sudah dekat dengan tempat latihan Bangtan. Tangannya yang menggenggam bunga pun mengeluarkan keringat dingin, saking gugupnya dia. Oh ayolah, Jungkoom sudah latihan jauh-jauh hari untuk momen ini. Ia tak akan membuat kesalahan pada hari H bukan? Jungkook sudah berdiri di depan pintu ruang latihan, mengembuskan napasnya pelan. Ia melihat jam ternyata sudah menunjukkan tepat pukul 4 sore. Jungkook membuka pintu itu dengan hati-hati, tidak menimbulkan decitan suara apapun. Ia ingin Haera menerima surprise ini. Jungkook belum sepenuhnya masuk, baru kepalanya saja. Tapi tunggu, ternyata Haera tidak sendiri. Ada seorang namja yang berdiri membelakangi Jungkook sedangkan Haera ditutupi oleh tubuh namja itu. Siapa namja itu? Kenapa jarak tubuhnya sangat dekat dengan Haera?

"Haera" Sebelum Jungkook mengucapkan sepatah kata, namja itu sudah berbicara terlebuh dahulu.

"Ne?"

"Kau tau Haera, aku.. aku sudah lama menyukaimu"

Jungkook mematung, terdiam. Hembusan napasnya tercekat. Ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.

"Aku..aku juga menyukaimu Tae, sangat."

Sudah, sudah cukup ia mendengarnya. Bunga yang tadinya berada di genggamannya terlepas begitu saja. Terjatuh tepat di depan pintu ruang latihan. Perlahan Jungkook mundur, menutup kembali pintu tersebut dengan hati-hati. Berjalan pelan lalu lama-lama ia berlari kencang, sangat kencang. Dengan cepat ia membuka pintu mobilnya dan pergi dari tempat itu. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sangat tinggi.

Ia sampai di dengan selamat di apartemennya. Segera ia masuk ke dalam kamar mandi. Menyalakan shower dan terduduk di bawahnya. Kepalanya mengadah keatas, membiarkan butiran air shower tersebut membasahi wajahnya.

"ARGHHH!! SIAL!"

Jungkook berteriak frustasi. Kenapa? Kenapa harus Taehyung? Kenapa harus sahabatnya sendiri? Kalau begini ia tidak bisa menyalahkan siapapun. Dengan penuh amarah Jungkook menjambak rambutnya sendiri.

Suara dentingan berbunyi di saku celananya. Ada sebuah pesan yang baru masuk. Awalnya Jungkook tidak begitu menggiraukannya. Namun handphone nya berdenting lagi. Dengan gemetaran, akibat tangisan dan amarah yang berusaha ia redam, ia berusaha meraih teleponnya. Melihat beberapa saat dua pesan yang baru saja dikirim. Sebelum memutuskan untuk tertawa sekeras-kerasnya, dengan air mata yang mengalir deras.

Haera❤: Yak! Jungkook kau dimana?? Kenapa lama sekali?

Haera❤: Kau tau, aku dari tadi sendirian berada di ruang latihan! Untung ada Taehyung yang mau menemani.

**
Dilain tempat, Haera kesal karena Jungkook tidak menjawab pesannya. Kemana pria itu? pikir Haera

"Masih belum mendapat kabar?" Dengan mata yang masih terfokus pada hp di hadapannya, Taehyung bertanya sambil sesekali bersenandung pelan.

"Belumm, kemana ya anak itu" Haera menghembuskan napasnya pelan.

"Mungkin ia ada acara lain"

"Mana mungkin Tae, Jungkoook sendiri yang memintaku untuk datang kesini. Kalau sampai ia tidak datang, aku akan mogok bicara dengannya!" Mimik muka Haera berubah cemberut.

"Sudahlah, ini sudah jam 6 sore, mungkin Jungkook mempunyai alasan mengapa ia tidak datang. Kajja sebaiknya ku antar kau pulang." Taehyung bangkit dan menarik Haera pulang. Tapi Haera tertegun sebentar. Karena saat membuka pintu ia menemukan seikat bunga mawar putih yang sangat indah. Bunga kesukaannya. Dengan riang ia segera mengambilnya dan mencium baunya.

"Wah siapa yang tega membuang bunga secantik ini?" Dahi Haera berkerut pelan.

"Aku juga tidak tau. Mungkin ada beberapa staf yang membawa bunga."

"Tapi untuk apa?" Haera bertanya, kali ini penasaran. Ada hal-hal mengganjal yang terjadi hari ini. Jungkook yang untuk pertama kalinya melanggar janjinya sendiri dengan tidak datang dan ada bunga secantik ini yang dibuang begitu saja. Ini sungguh aneh.

Teahyung dan Haera berjalan menuju parkiran. Saat hendak masuk ke mobil, bunga yang dibawa Haera terbentur dengan pintu mobil tanpa Haera sadari. Sehingga ada secarik kertas berwarna putih yang terjatuh. Tapi Haera tidak menyadarinya dan menutuk pintu mobil. Dengan segera mobil itu melaju. Meninggalkan secari kertas di parkiran. Kertas yang berisi goresan tinta yang tebal, berisi

Haera, maukah kau menjadi kekasihku? -Jk

---
BIL#4 Selesai

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boy In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang