01- Refleks

158 7 0
                                    

-Ini gila dan aku tidak tahu kapan pintu hatimu terbuka untukku singgahi tapi aku akan terus berjuang dan tidak akan pernah menyerah, hanya untukmu.-

•••••

"BELLA!!!" suara teriakan terdengar keras dibalik pintu kamar Bella.

Bella mengerjap, ia membuka kelopak matanya yang tertutup secara perlahan mengumpulkan sisa-sisa nyawa yang masih tertinggal dialam mimpi. Ya, gadis itu kini telah terbangun dari tidurnya setelah mendengar teriakan keras yang berasal dari balik pintu dan itu adalah suara kakaknya, Billy.

"Bellaaa! Bangun dek, udah jam 6 lebih. Kamu masih sekolahkan? Buruan bangun nanti telat." Lagi, teriakan keras Billy membuat ia kontan langsung membelalakkan matanya, "hah? Jam 6 lebih? Sial, gue bakal telat nih." gumamnya dalam hati dan segera bangkit menuju kamar mandi.

5 menit kemudian, Bella selesai mandi dan sudah berganti pakaian menjadi seragam putih abu. Ia segera turun dari kamarnya yang berada dilantai 2 melewati anak tangga satu persatu untuk menghampiri Ayah, ibu dan kakaknya diruang makan.

"Selamat Pagi Bella." Sapa Mella, ibunya dengan senyum yang menghangatkan.

"Selamat pagi." Balasnya dengan senyuman pula sambil mengambil roti tawar yang sudah dipersiapkan oleh ibunya dan langsung mengunyahnya dengan tergesa-gesa.

Tomi, ayahnya mendelik melihat Bella. "Bella, makannya pelan-pelan. Ayah gak pernah mengajari kamu makan dengan cara seperti itu." Ujarnya.

Bella spontan menghentikan aktivitas makannya, "Maaf Yah."

Sementara Mella dan Billy hanya menggelengkan kepala sambil terkekeh pelan. Tomi, ayahnya memang selalu mengajari hal apapun kepada anak-anaknya dengan baik salah satunya etika ketika sedang makan. Dia adalah laki-laki yang tegas dan keras dalam mendidik anak-anaknya itu hingga ia sangat disegani oleh keduanya ditambah lagi pekerjaannya sebagai anggota TNI AD yang notabennya sangat disiplin dalam segala hal. Tetapi dibalik sikapnya yang keras itu tersimpan kasih sayang yang begitu besar dalam hatinya.

"Yah, bu kalo gitu aku sama kak Billy berangkat dulu ya. Udah telat nih. Ayo kak!" Ucap Bella setelah menghabiskan sarapan pagi dan menyalami tangan orangtuanya, "Assalamualaikum." Salamnya sambil berlalu keluar rumah diikuti oleh Billy dibelakangnya.

"Bell, sabar dong. Kamu kenapa sih buru-buru banget?" Tanya Billy saat sudah berada disamping mobilnya.

"Aduh kakak. Ini udah jam 6.30 nanti aku telat masuk sekolah." Gerutunya

Billy mendengus, "Makanya kalo dibangunin itu langsung bangun jangan nyender-nyender dulu ke ranjang. Udah buruan naik?!" ucapnya mulai menaiki mobil dan menyetirnya. Begitu juga dengan Bella yang masuk dan duduk disamping kursi kakaknya.

Setelah beberapa menit akhirnya Bella sampai didepan gerbang sekolah, ia pamit kepada Billy yang akan melajukan mobilnya lagi kearah kampus tempat Billy belajar setelah pamit Bella mulai berjalan kearah pintu masuk gerbang -SMA Pelita Nusa.

Bella adalah salah satu siswi kelas XI IPA 1 yang merupakan kebanggaan SMA Pelita Nusa dan para guru yang mengajarnya. Ia siswi yang pandai dalam segala bidang terkecuali bidang olahraga sebab itu Bella selalu ditunjuk untuk menjadi perwakilan sekolahnya dalam setiap lomba atau olimpiade dan selalu pulang membawa beberapa piala setelah olimpiade tersebut sampai akhirnya Bella mendapatkan beasiswa dari sekolahnya. Namun hal itu tidak membuat dirinya menjadi sombong, justru dia senang jika dimintai bantuan oleh teman-temannya untuk mengajari mereka. Ia selalu dijuluki oleh teman-temannya Si Lugu yang sempurna karena selain cerdas dia juga cantik dan humble.

Is This Love ? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang