"Kumohon jangan menghilang. Aku membutuhkan kamu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk kamu yang selalu aku rindukan.
Bukankah kamu telah berjanji kepadaku untuk tidak pergi, bukankah begitu?
Aku masih ingat saat kamu mengaitkan jari kelingkingmu ke arahku. Berjanji untuk selalu berada disisiku, menemaniku.
Tapi nyatanya?Kamu pergi dengan sejuta impian yang belum sempat diwujudkan.
Senyuman manis di wajahmu masih terpampang jelas dalam benakku.
Aku semakin kehilanganmu, sayang.
Kamu tahu? Aku sempat tidak percaya saat mendengar kabar bahwa kamu telah tiada.
"Hei, lelucon yang sangat lucu. Tapi sayangnya, aku tidak percaya." ucapku saat itu.
"Aku serius! Percaya padaku kali ini." jawab temanku.
Dengan keadaanku yang belum sepenuhnya percaya, kami bergegas menuju rumah sakit.
"Dokter, gimana kabarnya? Dia baik-baik aja kan? Iya kan?" ucapku terburu-buru.
Dokter itu menghela nafas kasar.
Degup jantungku berdetak lebih cepat, nafasku mulai tak beraturan. Firasatku mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk padanya.
"Kami telah berbuat sebaik mungkin. Namun takdir berkata lain, nyawanya tidak dapat diselamatkan. Maafkan kami."
Gelap semuanya menjadi gelap.
Oh, saat mendengar kabar itu aku sempat tak sadarkan diri beberapa jam. Tapi, aku berharap lebih dari itu.
Ya, aku berharap setelah itu aku dapat pergi ke tempat kamu berada.
Kamu tahu? Aku sempat berfikir tentang satu hal akhir-akhir ini.
Apa semuanya akan menjadi lebih baik jika aku menyusulmu?
Pikiranku terasa kosong. Rasanya jiwaku seperti telah keluar dari ragaku ini.
Aku mengambil cutter yang berada di sekitarku.
Memegangnya, dan berniat untuk memotong urat nadiku dengan benda itu.
Tiba-tiba aku mengingat perkataanmu saat itu.
"Nanti kamu harus tegar. Jangan nangisin aku lagi. Aku juga bakal sakit dengar tangisan kamu dari atas sana." Kamu mengatakan aku harus selalu tegar walaupun kamu tidak berada di sisiku.
"Nanti kalau terjadi apa-apa sama aku kamu jangan putus asa ya? Aku pasti akan sedih ngelihat kamu kaya gitu." Mengatakan bahwa kamu akan sedih jika melihat aku putus asa.
"Aku akan terus cinta sama kamu kok." Mengatakan bahwa kamu akan selalu mencintai aku.
"Oh iya. Nanti kalau aku udah gak ada kamu harus tetap maju. Jangan pikirin aku terus, hidup kamu juga akan terus berjalan tanpa aku." Juga, mengatakan bahwa hidupku akan terus berjalan tanpa dirinya.
Aku tersadar dari hal gila yang ingin aku lakukan.
Aku membuang cutter itu jauh-jauh. Benda yang telah menggerogoti jiwaku sesaat.
Aku sadar, hidupku akan terus berjalan walau tanpa dirimu. Sesimple itu. Walaupun sulit untuk menerimanya.
Sayang, tolong maafkan aku atas tindakan bodoh yang ingin kulakukan.
Aku hanya merasa kehilanganmu, itu saja.
Maafkan aku, aku sayang kamu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.