Mencintai adalah lah yang sangat mudah, tapi untuk bisa dicintai adalah hal yang sangat sulit karna tak selamanya perasaan dapat terbalaskan-
"Wowwww" jio terkejut dengan apa yang dilihatnya dari layar ponsel yang berada ditangannya kini.
"Jio, Lo kenapa teriak?" Febi mengaduk minuman sambil menatap heran jio." Gue gak kenapa kenapa, tapi gue baru ngeliat pangeran" Memandangi kembali foto seseorang yang dari tadi terus dipandainya.
"Lah? emangnya masih ada yang namanya pangeran pangeran an, Lo mimpi yah!" Seru Febi yang kini duduk disebelah jio.
"Serah Lo mau bilang gue mimpi yang penting gue ngeliat dia kayak pangeran" tersenyum malu menatap ponselnya.
" Emangnya orang yang Lo liat ganteng banget yah?" menatap kesal jio yang dari tadi mengacuhkannya.
"Ganteng pakai banget" melihatkan foto seseorang yang dari tadi dipandanginya."wooow...biasa aja"
Mengambil ponsel yang dipegang Jio dari tadi.
"Kalo lo mah iya b aja kan lu udah ada yang punya, kalo gue mah masih milih" meletakan ponselnya dan mengambil sendok yang ada didekatnya ."Salah lo juga sih, banyak yang ngejar tapi gak ada satupun yang lo lirik".
Apa yang dikatakan Febi memang benar, Jio memang termasuk dalam salah satu cewek populer, dan pintar di sekolahnya tak heran banyak cowok yang mendekatinya, tapi tak pernah sekalipun ia melirik cowok yang mendekatinya itu.
"Gimana mau terima kalo orangnya gak ada yang bener"
"Ya ampun jioo, Lo nyari yang bener gimana sih??? Dimana mana yang namanya anak bener tuh gak pernah pacaran!" Geram dengan sikap jio.
----
"Jioooooo" ujar Vina yang memanggil nama Jio dari belakang.
"Apaan?" balas ketusnya.
"Lu lagi PMS?" Tanya takut karena sikap ketus jio.
"Kagak, kenapa manggil gw?"
"Gak, gw cuman mau nanya lu udah siap belom pr matematika Kemaren?" Melihat jio dengan tatapan aneh.
"Udah. Kenapa lu mau nyalin punya gw?" Ujar ketusnya.
"Iya"
"Ni.. " Ucapannya terpotong karena mendengar suara bel."Ah, sayang banget bel udah bunyi tuh" ejeknya kepada Vina.
"Ya, gapapa kali Ji, Bu Una juga belum dateng" Membujuk agar Jio mau memberikan bukunya.
Ketika Vina sedang menyalin PR dari buku milik Jio tersebut Bu Una terlanjur sudah memasuki kelas, dan memergoki Vina yang sedang menyalin PR milik Jio." Vina sedang apa kamu?" Tanya Bu Una kepada Vina yang dari tadi tak menyadari kehadirannya.
"A...anu..Bu..itu..." Vina mendadak gelagapan kerena takut akan dimarahi oleh Bu Una .
"Anu anu apa?" Bu Una mulai curiga karena akan sikap Vina yang mulai berubah, karena Bu Una tau pasti ada sesuatu yang ditutupi Vina.
"Vina bikin PR disekolah Bu " ujar Febi dari belakang.
"Benar yang dibilang Febi?" Tanya Bu Una kepada Vina tapi kini Vina hanya diam, tidak menolak atau mengiyakan pertanyaan Bu Una tadi.
"Saya bener kok bu, Vina tadi minjem PR punya Jio bu " Berusaha untuk membuat Vina mengaku.
"Jio benar apa yang dibilang Febi?" Beralih bertanya kepada Jio.
Jio yang dari tadi tidak memperhatikan topik pembicaraan terkejut dengan pertanyaan yang barusan ditanyakan oleh Bu Una, Dan menatap Vina untuk menanyakan apa yang terjadi,tapi Vina juga hanya diam.
"Jio benar apa yang dibilang Febi tadi?" Lanjut Bu Una memperjelas pertanyaan. Jio mengangguk dan berkata "Iya Bu" Jio melirik Vina yang sepertinya ketakutan.
"Yasudah untuk kali ini Ibu maafkan" Melihat ke koridor kelas.
"Loh Bu gak bisa dong kan, dia bikin PR disekolah loh buk" Terkejut dan tak terima, karena Bu Una tidak menghukum Vina .Tapi Bu Una malah menghiraukannya dan memotong ucapannya.
" Sekarang kalian kedatangan teman baru" Ujar Bu Una.
Seisi kelas dibuat ribut karna berita tersebut, tapi berbeda dengan Jio dia tidak terlalu mendengarkan apa yang dikatakan Bu Una tadi, karena dari tadi Jio sibuk dengan dunianya sendiri.
"Baiklah, kamu boleh masuk" mempersilahkan murid baru tersebut masuk. " Perkenalkan diri namamu kepada teman teman baru mu" Lanjut Bu Una.
"Nama saya Gabriel Marfa Aska" Ujar anak baru itu memperkenalkan diri.
Jio yang dari tadi tidak mendengarkan terkejut dan memekik sehingga membuatnya menjadi perhatian semua orang dikelas termasuk anak baru tersebut.
"AAAAAA, LOOOO!" ujarnya terkejut.
❤❤❤❤
Maapkan Author yang masih amatir ini😫😫,,Agak gaje ya??maap dichapter kedua, ceritanya aman kok😚😚okok
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You From Afar
Fiksi RemajaJio yang awal hanya bisa menatap seorang pangeran impian dibalik layar handphone kini bisa bertemu langsung dengannya.