chapter 11

152 8 4
                                    

Alex mengikuti perintah Rizki dengan malas dan brukk bola basket itu masuk dengan muluss ke ring, bahkan Layla & Rizki sampai terperangah melihatnya, bukannya tadi Alex tidak bisa bahkan memegang bola basket dengan benar saja dia salah lalu sekarang hanya karena perintah Rizki , Alex melakukannya dengan sempurna.

"woaa lihatt hebatkan gwe bisa bikin loe jago dalam kurun waktu kurang dari sejam gwe ajarin." PD Rizki membuat Alex mual seperti mau muntah. 'kalo aja Layla tadi yang ngajari, gwe bakal lebih lama pura-pura gak taunya' batin Alex.

"emtss karena Alex kayaknya udah bisa mending kita main aja gimana?" Usul Layla.

"boleh tuh sambil nunggu minum yang lagi di buat mending kita main dulu." balas Rizki

"yaa udah ayok." bola yang tadi tergeletak dilantai kini diambil Layla dan dilempar ke atas. Rizki , Alex dan Layla berebut benda bulat itu untuk bisa dilempar ke ring. Ketiganya bermain bola basket sampai keringan bercucuran di wajah bahkan tubuh mereka yang masih terbalut seragam sudah basah karena keringat untung besok hari minggu jadi mereka bisa mencuci seragam itu sebelum di pakai kembali.

"Hayy kakak kakak semuaa mending istirahat dulu yuk aku udah buatin minum nih." Teriak Nimas membuat 3 remaja yang sedang berebut bola menghentikan aktivitasnya dan menghampiri Nimas.

"Yaa ampunn Kak Kiki kalo keringetan gini makin keliatan seksinya" ceplos Nimas. Rizki yang mengdengarnya merasa geli sendiri, jika saja yang mengatakan hal itu Layla sudah pasti Rizki akan merasa senang. Nimas mendekati Rizki dan memberinya minum yang baru saja di buatnya. Dan tentu saja Rizki menerimanya dengan senang hati karena sendari tadi tenggorokannya memang butuh disiram.

"yaa ampun Kak Kiki pasti haus banget ya? Maafin Nimas yaa karena buatnya lama soalnya tadi Nimas harus ke supermarket dulu karena sirupnya abis." ucap Nimas memperhatikan Rizki yang sudah meneguk habis minumannya Rizki yang merasa diperhatikan lantas menatap Nimas bingung.

"kenapa liatin gwe kek gitu ada yang salah?"

"hehee gak kok Nimas cuma terpesona sama ke gantengan kak Rizki"

"uhukk uhukk" Layla yang sedang minum tersedak mendengar ucapan Nimas barusan.

"yaa ampun madu, loe gak apa-apakan?" Tanya Rizki khawatir.

"loe gak apa-apa kan La?"

"lain kali kalo minum hati-hati donk kak" Layl hanya tersenyum tipis saat semua orang yang ada di sana menghawatirkannya.

"yaa ampun kak Kiki...." Teriak Nimas membuat Rizki , Layla dan Alex menatap kaget. *Keknya si Nimas demen banget deh bilang Yaa ampun*

"ighhh keringet kak Kiki kok belum di lap sih, sini biar Nimas aja yang ngelapin." entahh kenapa melihat Nimas yang begitu care sama Rizki membuat hati Layla dongkol sendiri apalagi pas Nimas ngelapin keringet Rizki dengan lembut membuat Layla ingin sekali mematahkan tangan Nimas. 'ehh kenapa gwe jadi kesel sendiri sih?  Lagian Rizki kan bukan siapa-siapa gwe" batin Layla.

"emtss La nanti malem loe ada acara gak?" Layla mengalihkan pandangannya menatap Alex.

"keknya gak deh, emang kenapa?"

"nanti malem jalan yuk?"

"emtss gwe sih ayok aja tapi gwe harus ijin sama nyokap dulu sih."

"it's ok. Entar malem gwe jemput loe jam 8, sekalian biar gwe yang ijin sama nyokap loe." Ujar Alex , Layla hanya tersenyum sementara Rizki hanya mendengarkan sambil berfikir keras agar Alex dan Layla tidak jalan berdua nanti malam.

"eghh udah sore nih kita pulang dulu ya?" Rizki berdiri dari tempatnya dan menarik lengan Layla yang saat itu sedang duduk di sebelah Alex

"yaa udah gwe anter, kan loe gak bawa mobil." Alex ikut berdiri dari duduknya.

Cinta Dan Rahasia  [Complete] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang