chapter 18

105 9 0
                                    

Satu kantor bahkan satu ruangan, tapi seakan-akan ada sebuah benteng tinggi nan kokoh yang menghalangi ke duannya untuk bisa berdekatan.

Mereka memang sekantor bahkan satu ruangan, tapi tidak ada yang memulai pembicaraan. Hanya ada obrolan tentang pekerjaan kantor, selebihnya mereka tidak ada pecakapan lain.

"ini pak, berkas-berkas yang harus bapak tanda tangani." Layla menyerahkan beberapa map pada Rizki.

"kalau sudah selesai, panggil saya saja." lanjut Layla.

Tanpa bicara lagi Layla lantas meninggalkan meja Rizki dan kembali pada mejanya sendiri. Jujur Rizki sangat ingin merengkuh tubuh Layla saat itu juga, dan melihat wajah datar Layla membuat Rizki merasa bersalah telah meninggalkan Layla tanpa kabar yang jelas dan tanpa memberikan status pada hubungan mereka, setelah Rizki tau perasaan Layla yang sebenarnya.

Drttt,,, drttt,,,

Layla segera meraih ponselnya saat ada panggilan masuk. Layla melirik Rizki yang masih sibuk membaca berkas-berkas yang tadi di berikan Rizki.

"hallo." dengan suara pelan Layla mengangkat panggilan itu. Rizki yang mendengan suara Layla lantas menghentikan aktifitasnya dan melirik Layla.

"maaf bang Layla gak bisa, Layla lagi sibuk."

"........"

"gak bisa bang pulang kerja Layla mau istirahat."

"......"

"gak gitu bang, Layla cuma..."

"......"

"yaa udah.."

"......."

"gak usah bang, nanti Layla bisa pulang naik taksi."

"....."

"baiklah, Layla tunggu."

"......"

"iya, nanti Layla sms'in alamatnya." Layla segera mematikan telfonnya lalu menghela napas panjang. Kenapa Billy selalu menganggunya. Hari ini Billy ingin mengajaknya jalan, padahal Layla sangat lelah ditambah pertemuannya dengan Rizki membuat Layla semakin ingin segera kembali ke rumahnya.

Tapi, apa boleh buat Billy selalu mengancam Layla akan menutup toko kue milik ibunya jika ia tak mau menuruti ucapannya. Di tambah sang mama sudah 2 tahun ini belum membayar biaya sewa toko, membuat Layla mau tidak mau harus menuruti ucapan Billy.

Rizki yang melihat raut wajah Layla semakin muram mengerutkan alisnya. Rizki juga sempat dengar percakapan Layla di telefon dengan seseorang yang tak ketahui. Rizki bertanya-tanya siapa yang tadi Layla panggil bang? Setaunya Layla anak tunggal dan tidak mempunyai seorang kakak.

Layla yang merasa ada yang memperhatikannya menengok menatap Rizki yang juga sedang menatapnya.

"kenapa?" tanya Layla datar.

"aaaa,,,, tidak, hanya saja ini berkasnya sudah selesai, tinggal kau teliti lagi jangan sampai ada kesalahan karena ini sangat penting untuk miting besok." balas Rizki sedikit gugup.

Layla mendekati meja Rizki dan mengambil berkas yang sudah di tandatangi Rizki untuk di cek kembali.

Skipp

Jam sudah menunjukan pukul 17.00 itu artinya seluruh karyawan sudah boleh kembali ke rumah masing-masing, kecuali yang lembur hari ini.

Layla membereskan meja kerjanya dan mulai beranjak untuk menemui Billy yang sudah menunggunya di depan kantor Rizki. Yaa tadi Layla benar-benar memberikan alamat kantor ini pada Billy. Dan baru beberapa menit yang lalu pria itu memberitahukan Layla bahwa sekarang dia sudah menunggunya di depan.

Cinta Dan Rahasia  [Complete] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang