chapter 13

140 10 1
                                    

Bukankah ini hari yang cerah? Dengan beberapa gumpalan awan putih yang bergerak perlahan beriringan menghiasi birunya langit.
Layla mendesah pelan ingatannya kembali pada kejadian semalam dimana Rizki mengungkapkan semuannya.

"apa yang harus gwe jawab?" bingung dengan perasaannya sendiri. Bukankah cinta tak harus memiliki? Jujur disatu sisi Layla sangat bahagia mengetahui bahwa Rizki mencintainya tapi di sisi lain Layla masih trauma dengan Cinta. Di mana ia pernah ditinggal hanya karena sang Ayah tak lagi memiliki kekuasaan.

Tapi bukankah Rizki tidak perduli dengan tahta yang bahkan tidak di miliki Layla? Buktinya meskipun Rizki tau Layla bukan dari golongan kelas atas sepertinya. Rizki tanpa malu mengungkapkan isi hatinya pada gadis biasa seperti Layla.

Layla mendongak menatap langit yang membiru diatasnya.
"gwe harus bisa melupakan masa lalu, dan memulai masa depan, mungkin dengan dia gwe bisa merasakan hal yang berbeda, yang belum pernah gwe rasakan sebelumnya." Senyumnya mengembang setelah mengucapkan kata itu.

"haii." sapa seseorang, Layla menoleh dan mendapati Alex yang kini berdiri disebelahnya. Sejak kapan pria itu berdiri di situ? Layla hanya tersenyum kikuk saat mengingat kejadian semalam di mana dia dengan santainya jalan dengan Rizki dan membatalkan janjinya dengan Alex, meski bukan Layla yang membatalkannya tapi tetap saja Layla merasa tidak enak.

"gwe boleh duduk di sini?" Layla mengaguk. Tentu saja boleh siapa saja boleh duduk di sini, ini kan tempat umum.

"gwe minta maaf ya." Alex menoleh dengan alis yang saling bertautan.

"What for?"

"untuk semalam yang gak bisa jalan bareng. Gwe bener-bener gak tau kenapa Rizki bisa di rumah gwe semalem." Senyum hanya itu yang bisa Alex lakukan meski hatinya merasa tercubit saat ia selalu tertinggal dari Rizki

"it's ok." balasnya masih dengan senyuman.

"emtss La" Layla kembali menoleh menatap Alex yang terlihat seperti sedang merangkai kata-kata agar tidak salah bicara.

"kenapa Lex?"

"gwe mau ngomong sesuatu sama loe?" dia harus bisa sebelum Rizki kembali mendahuluinya.

"lo mau ngomong apa?"

"huftt.... Lo inget kan, untuk pertama kalinya kita ketemu di tempat ini? Di mana gwe yang melihat lo menagis dan menghapus air mata lo." ingatannya kembali pada masa dimana dia untuk pertama kalinya bertemu dengan Layla dalam keadaan wajah yang banjir karena air mata.

"Danau ini adalah saksi bisu awal kita menatap satu sama lain, meski belum saling kenal bahkan pertemuan kita di sini terlalu singkat. Tapi perlu lo tau sejak kita bertemu di sini gwe selalu memikirkan lo, bahkan bayang-bayang loe selalu menghantui gwe." Layla menyergitkan kening masih belum paham arah pembicaraan Alex.

"Dan sejak gwe tau kita satu kelas, gwe bahagia banget, tapi saat gwe juga tau ada orang lain yang lebih dulu dekat sama lo sebelum gwe, entah kenapa hati gwe sakit La" Diam itu yang tengah Layla lakukan saat ini, masih belum paham dengan apa yang Alex bicarakan kenapa seakan-akan pria ini bicara terbelit-belit, terlalu banyak basa basi.

"La" Alex menggegam tangan Layla

"gwe tau ini terlalu cepat. Tapi sejak awal kita bertemu gwe udah tertarik sama loe,,, gwe,, gwe jatuh cinta sama loe." Deggg,,,, ketiga jantung milik tiga orang yang berbeda berdebar dengan ritme yang berbeda dari biasanya.

Yaa mereka tidak hanya berdua. Di sana lebih tepatnya di balik pohon mangga yang cukup besar dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari dua remaja yang sedang saling tatap. Ada satu lagi remaja yang sedang menyaksikan secara langsung dua orang yang sedang saling menumpahkan perasaan masing-masing.

Cinta Dan Rahasia  [Complete] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang